Liputan6.com, Jakarta - Kehidupan keluarga kerajaan Inggris selalu berhasil mencuri perhatian publik. Tak terkecuali dengan pernikahan Ratu Elizabeth II dan Pangeran Philip yang telah menginjak usia 73 tahun pada 20 November 2020 lalu.
Lebih dar tujuh dekade bersama, tentu tidak sedikit yang penasaran rahasia langgeng pernikahan Ratu Elizabeth II dan Pangeran Philip. Dilansir dari laman The Sun, Rabu, 23 Desember 2020, pasangan ini tak pernah goyah meski ada berbagai cobaan menerpa.
Sebut saja cerita soal perceraian anak-anak mereka, kematian tragis Putri Diana, hingga rumor perselingkuhan. Namun baru-baru ini, Pangeran Philip yang sakit membuat Ratu khawatir, namun lockdown membuat mereka kian dekat.
Advertisement
Baca Juga
Mantan sekretaris pers Dickie Arbiter, menyebut pasangan yang sempurna itu terbukti pada hari pernikahan mereka, pada 20 November 1947, seperti sekarang ini. Ia menyebut ada cinta dan pemujaan saat keduanya berkendara kembali dari Westminster Abbey.
"Hal itu ada hari ini. Mereka punya selera humor. Mereka memiliki kasih sayang satu sama lain. Mereka punya chemistry," kata Dickie kepada Victoria Derbyshire.
Pasangan ini dipaksa merahasiakan pertunangan mereka selama hampir dua tahun, hingga Elizabeth berusia 21 tahun. Mereka resmi mengumumkannya pada 9 Juli 1947 silam.
Ratu Elizabeth II dan Pangeran Philip menikah pada 20 November di tahun yang sama. Upacara pernikahan mereka digelar secara mewah di Westminster Abbey yang dihadiri oleh 2 ribu tamu.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Pengorbanan Pangeran Philip
Pernikahan mereka disiarkan televisi BBC dan disaksikan 200 juta pemirsa di seluruh dunia. Selain pernikahan yang dapat disaksikan publik, Pangeran Philip menambah beberapa sentuhan pribadi.
Hal itu termasuk ukiran rahasia di bagian dalam cincin kawin emas yang tidak pernah diungkapkan kepada siapapun. Janji Pangeran Philip pada calon Ratu kala itu bukan tanpa pengorbanan.
Untuk mendapat gelar Duke of Edinburgh, ia diminta melepas gelar Yunani dan Denmark dan berpindah dari Ortodoks Yunani ke Anglikan. Ia juga berhenti merokok pada pagi hari pernikahan sebagai penghormatan atas ketakutan Elizabeth atas kesehatan ayahnya, yang mulai sakit karena jadi perokok beratnya.
Ayah Elizabeth meninggal karena kanker paru-paru pada 1952. Dengan kepergian sang ayah, Elizabeth harus naik takhta, kurang dari lima tahun setelah menikah. Philip berjuang dengan peran barunya sebagai suami Ratu dan harus mengorbankan karier militernya.
Ia juga berjuang dengan protokol yang dituntut peran barunya. Adalah menempati posisi kedua setelah istrinya dan harus berjalan beberapa meter di belakang istrinya saat berjalan kaki.
Humor adalah andalan kuat pernikahan pasangan ini. "Dia (Ratu) membuat (Pangeran Philip) tertawa. Apa yang Anda lihat di depan umum sangat berbeda dengan yang dilihat secara pribadi," jelas Dickie.
Advertisement