Liputan6.com, Jakarta - Pandemi corona Covid-19 menghantam dengan keras industri pariwisata Indonesia. Pembatasan sosial untuk mengurangi laju penularan virus corona membuat industri pariwisata lesu.
Setelah selama 2020 industri pariwisata seperti mati suri, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Barekraf) Sandiaga Uno, menegaskan tahun 2021 harus menjadi tahun kebangkitan pariwisata dan ekonomi kreatif. Bagaimana caranya?
Menurut Sandi di Jumpa Pers Akhir Tahun 2020 dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com, Kamis (31/12/2020), pada Januari hingga September 2020 capaian kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia hanya 3,56 juta atau turun 70,57 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2019 sebesar 12,1 juta wisman.
Advertisement
Baca Juga
Dampak COVID-19 terhadap sektor pariwisata membuat Kemenparekraf menyesuaikan proyeksi kunjungan wisman pada 2021 sebesar 4-7 juta wisman. Sementara untuk mencapai target awal 2020 sebesar 18 juta, diproyeksikan akan terwujud pada 2025 mendatang.
"Tahun depan kita akan fokus pada penyelesaian pembangunan infratruktur utamanya di lima destinasi super prioritas yakni; Danau Toba, Borobudur, Mandalika, Labuan Bajo, dan Likupang. Lalu memperkuat fasilitas 3 A pariwisata; Atraksi, Amenitas, dan Aksesibilitas," terang Sandiaga Uno.
Sandi menambahkan, pihaknya juga akan mendorong investasi sektor pariwisata dan memperkuat promosi pariwisata dengan memanfaatkan teknologi digital secara optimal. Kemenparekraf akan menerapkan tiga strategi dalam mempecepat pemulihan pariwisata. Pertama, strategi inovasi.
Dengan menggunakan teknologi seperti big data dan pendekatan kekinian untuk memetakan, baik dari segi potensi maupun penguatan, serta memastikan para pelaku sektor pariwisata dan ekonomi kreatif bisa bertahan.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Gencarkan Promosi Virtual
Kedua, strategi adaptasi, termasuk di saat pandemi sekarang ini, dengan menerapkan protokol kesehatan berbasis CHSE (Cleanliness, Health, Safety, and Environment) di setiap destinasi pariwisata dan lini ekonomi kreatif demi mempercepat pulihnya kepercayaan wisatawan terhadap pariwisata pada masa pandemi saat ini.
Strategi ketiga, berkolaborasi dengan semua pihak, termasuk kementerian/lembaga, pemerintah daerah, akademisi, universitas, serta masyarakat dan dunia usaha dalam memajukan pariwisata dan ekonomi kreatif di Tanah Air.
Sedangkan untuk menarik wisman, menurut Sandi, Kemenparekraf tetap menggencarkan kegiatan promosi secara virtual ke sejumlah negara yang menjadi sumber wisman dengan menampilkan daya tarik wisata di sejumlah destinasi antara lain Bali dalam upaya menjaga brand imagepariwisata.
"Di era adaptasi baru pasca pandemi, Kemenparekraf akan melanjutkan strategi promosi pariwisata dengan materi konten lebih fokus pada CHSE untuk mempercepat pemulihan kepercayaan wisatawan dunia terhadap destinasi Indonesia. Promosi dengan adaptasi baru ini kita lakukan antara lain dengan menggelar mega event, mega famtrip, maupun MICE Roadshow ke berbagai sumber wisman," pungkas Sandiaga.
Advertisement