Liputan6.com, Jakarta - Salah satu upaya untuk mencegah meningkatnya kasus corona Covid-19, adalah mencegah munculnya kerumunan pada malam pergantian tahun. Begitu juga dengan tempat wisata terkenal di Bukittinggi, Jam Gadang.
Pemerintah Kota (Pemko) Bukittinggi, Sumatra Barat, resmi menutup area wisata Jam Gadang serta kawasan pejalan kaki di pusat kota tersebut. Pemko setempat menegaskan, adanya penutupan tersebut untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19.
Jika biasanya tempat tersebut identik dengan kerumunan dan perayaan terutama di momen menyambut Tahun Baru, sangat jauh berbeda dengan tahun ini. Terlihat, keempat sisi dari puncak Jam Gadang itu ditutupi dengan kain berwarna putih untuk mencegah kerumunan orang yang hendak berfoto dengan latar belakang jam fenomenal itu.
Advertisement
Baca Juga
Selain itu, detik-detik pergantian tahun juga tidak bisa dilihat di Jam Gadang. Hal itu terlihat dari cuitan di akun Twitter 'Info Sumbar' pada 31 Desember 2020. Suasana sepi terlihat di area yang biasanya menjadi tujuan para wisatawan itu.
Para petugas pun dengan sigap berjaga di sekitar. Kain putih yang menutupi jam pun nampak berkibar tertiup angin sore pada 31 Desember 2020. Hanya bagian atap dan bawah dari menara Jam Gadang yang terlihat.
Banyak warganet memberikan komentar mereka, beberapa membuat guyonan, menyebut Jam Gadang ditutup kain putih agar tidak terinfeksi virus corona.
"Jam Gadang Bukittinggi pakai masker...?," cuit mantan Menteri Komunikasi dan Informasi Tifatul Sembiring di Twitter. "Jam Gadang merasa kedinginan hyung," komentar seorang warganet.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Efektif Cegah Kerumunan
Banyak juga yang mengharapkan agar pandemi corona berakhir sehingga suasana berlibur dan mengunjungi Jam Gadang itu bisa dilakukan kembali.
Meski banyak jadi guyonan, strategi itu sepertinya efektif untuk mencegah kerumunan pada malam pergantian tahun dan Tahun Baru 2021. Situasi di sekitar Jam Gadang tampak sepi, hampir tidak terlihat ada orang berkeliaran.
Sebelumnya, Gubernur Sumatera Barat, Irwan Prayitno meminta seluruh destinasi wisata di provinsi itu tutup saat libur Tahun Baru 2021 untuk mengantisipasi penyebaran virus Corona Covid-19.Dalam surat edarannya gubernur mengimbau wali kota dan bupati agar mengambil langkah-langkah melindungi masyarakat dengan menutup semua destinasi wisata di daerahnya.
Dilansir dari kanal Regional Liputan6.com, Irwan meminta agar bupati dan wali kota menutup objek wisata mulai 31 Desember 2020 hingga 3 Januari 2021, selain itu juga meminta pelayanan jasa rumah makan, restoran dan kafe tidak melayani makan di tempat melainkan membawa pulang.
Advertisement