Liputan6.com, Jakarta - Catherine Bampton tak pernah menyangka bahwa busana yang dikenakan saat hendak naik pesawat bakal jadi masalah. Melansir lamanĀ The Sun, Jumat (15/1/2021), dara 23 tahun itu dilarang naik ke pesawat karena pilot tak suka orang yang "pakai busana terbuka."
Bampton saat itu mengenakan halter neck top saatĀ hendak melakoni penerbangan dengan maskapai Virgin Australia dari Adelaide, Australia. Di tengah mengejar jadwal boarding, ia kemudian dihentikan dan mengaku dipermalukan di depan umum oleh seorang staf wanita.
Ia menjelaskan, "Staf iniĀ mengatakan pada saya di depan semua orang bahwa pilot menolak saya untuk naik ke pesawat karena pakaian yang saya kenakan. Saya sangat terkejut dan bingung karena pakaian saya tak terbuka. Itu sangat memalukan."
Advertisement
Baca Juga
Ketika bertanya ada apa dengan pakaiannya, Bampton mengatakan ia diberitahu bahwa "pilot tak suka orang berpakaian terlalu terbuka." "Saya bertanya apakah Anda tak bisa menunjukkan lengan dan punggung Anda dan ia tak tahu harus menjawab apa," ungkapnya
"Semua orang yang menunggu untuk naik ke pesawat sedang duduk di sana sambil menonton, dan Anda bisa melihat mereka menatap kaget," sambung Bampton. Ia baru diizinkan naik pesawat ketikaĀ setujuĀ mengenakan jaket, dan sekarang menuntut permintaan maaf dari maskapai.
Pedoman Virgin Australia menyatakan penumpang pesawat harus mengenakan pakaian yang menutupi bagian bawah mereka, seperti celana pendek, rok, atau celana panjang, danĀ memperbolehkan penggunaanĀ atasan tanpa lengan.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Tanggapan Maskapai Penerbangan
Juru bicara Virgin Australia mengatakan pada Sun Online Travel,Ā "Panduan pakaian di pesawat kami serupa dengan maskapai lain di sini, di Australia, dan sebagian besar dari mereka yang terbang bersama kami memenuhi atau melampaui mereka."
Pihak maskapai disebut tengahĀ meninjau insiden tersebut. Juga, secara proaktif mencoba menghubungi penumpang pesawat itu untuk lebih memahami apa yang terjadi.
"Kami juga mengingatkan anggota tim garis depan tentang persyaratan kode berpakaian kami untuk penumpang," imbuh pihaknya. Pada 2019, insiden serupa terjadi pada seorang wanita yang dikeluarkan dari penerbangan EasyJet karena atasannya dinilai terlalu terbuka.
Advertisement