Liputan6.com, Jakarta - Kehilangan bagasi saat bepergian adalah salah satu mimpi buruk yang paling ditakuti oleh para pelancong. Namun, berkat inovasi terbaru, insiden seperti itu diharapkan dapat diminimalisir.
Mengutip dari Euro News, Sabtu, 15 Februari 2025, Lufthansa Group, yang mencakup maskapai Lufthansa, SWISS, Austrian Airlines, Brussels Airlines, dan Eurowings, telah meluncurkan fitur baru yang mengintegrasikan teknologi pelacakan Apple AirTag untuk menemukan bagasi yang hilang.
Baca Juga
Dengan adanya integrasi ini, penumpang yang memiliki AirTag di dalam tas mereka dapat berbagi lokasi perangkat tersebut dengan maskapai. Hal ini memungkinkan maskapai untuk melacak dan menemukan bagasi yang hilang dengan lebih cepat.
Advertisement
Teknologi ini diharapkan dapat mempercepat proses pemulihan tas yang tidak sampai di tempat tujuan. AirTag, perangkat kecil berukuran koin besar, berfungsi sebagai detektif digital untuk barang-barang yang ingin dilacak.
Perangkat ini mengirimkan sinyal Bluetooth yang dapat dideteksi oleh perangkat lain di jaringan Find My Apple. Informasi lokasi kemudian diteruskan ke iCloud, memungkinkan pengguna untuk melacak posisi barang mereka secara real-time melalui aplikasi Find My.
Para pelancong yang cerdas telah lama menggunakan AirTag untuk melacak barang bawaan mereka, sering kali mengalahkan maskapai dalam menemukan tas yang hilang. Media sosial dipenuhi dengan cerita tentang penumpang yang berhasil menemukan koper mereka di bandara yang salah atau membuktikan bahwa tas mereka sebenarnya ada di ruang penyimpanan.
Manfaat dan Saran untuk Mengurangi Kehilangan Bagasi
Menurut Monika Mejstrikova, Direktur Operasional Darat IATA, kesalahan penanganan bagasi telah menurun hampir 60 persen dari tahun 2007 hingga 2022. Namun, lonjakan insiden kehilangan bagasi terjadi pada tahun 2022 akibat kembalinya perjalanan secara tiba-tiba setelah pembatasan Covid-19, kekurangan staf, dan ketidaksiapan industri penerbangan.
Dengan adopsi teknologi pelacakan AirTag, maskapai penerbangan diharapkan dapat mengembalikan tas yang hilang kepada pemiliknya dengan lebih cepat. Untuk mengurangi kemungkinan kehilangan bagasi, penumpang disarankan untuk selalu menggunakan label bagasi tradisional dan mengambil foto koper sebelum berangkat. Jika terjadi kehilangan, segera laporkan di bandara dan pastikan mendapatkan kontak yang dapat dihubungi untuk pemulihan bagasi.
Dengan langkah-langkah ini, penumpang dapat menikmati perjalanan yang lebih tenang, mengetahui bahwa barang bawaan mereka dapat dilacak dan ditemukan dengan lebih efisien. Teknologi AirTag tidak hanya menawarkan kenyamanan, tetapi juga meningkatkan tingkat layanan pelanggan yang diberikan oleh maskapai penerbangan.
Advertisement
iPhone Kini Bisa Lacak Bagasi Hilang di Bandara
Sebelumnya diberitakan, bahwa Apple telah memperkenalkan fitur baru iOS berfungsi untuk meningkatkan kenyamanan penggunanya, terutama bagi pengguna iPhone yang sering bepergian. Mengutip dari kanal Tekno Liputan6.com, 13 November 2024, Bernama Berbagi Lokasi Barang, pengguna iPhone dapat menemukan fitur baru di iOS 18.2 versi beta tersebut di aplikasi Lacak.
Fitur Berbagi Lokasi Barang ini memungkinkan pengguna iPhone berbagi lokasi barang hilang langsung ke pihak ketiga, termasuk juga maskapai penerbangan. Diharapkan fitur baru iOS ini dapat mempercepat proses penemuan barang yang salah tempat atau tertunda di bandara.
Pengguna iPhone dapat mengirimkan link atau tautan lokasi terhubung dengan AirTag atau aksesori jaringan Lacak lainnya. Nantinya, pihak maskapai yang mendukung fitur iOS ini dapat mengakses lokasi barang tersebut di peta interaktif secara real-time.
Tak hanya mempermudah pelanggan, maskapai penerbangan seperti United Airlines, Delta, hingga British Airways lebih cepat dalam menemukan barang dan memberikan layanan optimal kepada pelanggannya.
Dukungan untuk 500 Maskapai
Jadi bagaimana dengan keamanan data pengguna AirTag? Apple mengutamakan privasi dan keamanan pengguna dengan enkripsi penuh.
Selain itu, informasi yang dibagikan cuma dapat diakses oleh pihak berwajib dan dengan batas waktu tertentu saja. "Lokasi barang akan dinonaktifkan secara otomatis setelah pengguna menemukannya, atau dalam waktu tujuh hari sejak berbagi," tulis Apple.
Dijelaskan bahwa lokasi barang bakal dinonaktifkan secara otomatis usai pengguna menemukannya, atau dalam waktu tujuh hari sejak berbagi. Sebagai bentuk komitmen, Apple bekerja sama dengan SITA, penyedia teknologi manajemen bagasi terkemuka untuk memasukkan fitur ini ke dalam sistem WorldTracer.
Melalui dukungan kepada 500 maskapai penerbangan menggunakan WorldTracer di 2.800 bandara dunia, integrasi ini memberikan kemudahan bila maskapai ingin memanfaatkan fitur Berbagi Lokasi Barang dari Apple.
Eddy Cue, Senior Vice President Apple Services, mengungkap, "fitur ini adalah langkah terbaru Apple dalam memberikan kenyamanan dan ketenangan bagi pengguna saat bepergian."
Advertisement
