Prediksi Dampak Vaksinasi COVID-19 pada Sektor Pariwisata Domestik

Vaksinasi COVID-19 tahap pertama sendiri sudah berlangsung dan disuntikkan pada kelompok prioritas.

oleh Asnida Riani diperbarui 01 Feb 2021, 11:58 WIB
Diterbitkan 31 Jan 2021, 11:30 WIB
Jokowi mendapat suntikan dosis kedua vaksin Sinovac. (Tangkapan Layar Youtube Sekretariat Presiden)
Jokowi mendapat suntikan dosis kedua vaksin Sinovac. (Tangkapan Layar Youtube Sekretariat Presiden)

Liputan6.com, Jakarta - Sesegar apa angin yang bisa didatangkan vaksinasi COVID-19 pada sektor pariwisata domestik? Itulah pertanyaan yang kiranya membayangi, mengingat bidang ini jadi salah satu yang harus berdarah-darah menghadapi dampak pandemi COVID-19.

Berdasarkan laporan Bisnis Liputan6.com, menurut Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara, pemerintah telah mendistribusikan vaksin COVID-19 produksi Sinovac ke seluruh Indonesia. Setidaknya 400 ribu vaksin COVID-19 telah disuntikkan pada kelompok prioritas.

Dari penerima vaksin tahap pertama, sebagian telah menjalani vaksin tahap kedua. Salah satu yang masuk dalam kelompok itu adalah Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang pada pertengahan pekan ini telah mendapatkan vaksin tahap kedua.

Sutrisno Iwantono, ketua Badan Pimpinan Daerah (BPD) Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DKI Jakarta, mengatakan bahwa vaksinasi merupakan bagian dari upaya membangun herd immunity, dan itu memberi harapan pada bangkitnya sektor pariwisata.

"Sepanjang vaksinnya paten," katanya dalam virtual talkshow bertajuk "Strategi Kebangkitan Pariwisata di Tengah Pandemi, Jumat, 29, Januari 2021.

Sementara, direktur utama PT. Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko, Edy Setijono, menuturkan bahwa pihaknya memahami bahwa ada kelompok prioritas dalam vaksinasi. "Kami justru lebih berharap vaksinasi mandiri," tuturnya di kesempatan yang sama.

Pasalnya, pelaku vaksinasi mandiri, menurut Edy, dalam jangka pendek akan jadi potential market sementara bagi sektor pariwisata. "Sekarang destinasinya sudah menyiapkan diri, tapi belum ada market. Vaksinasi ini diharapkan akan mendorong kelompok menengah untuk mau melakukan perjalanan," ujarnya.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Wacana Vaksinasi Mandiri

Raffi Ahmad menerima vaksin Covid-19 dosis kedua. (tangkapan layar YouTube/ Sekretariat Presiden)
Raffi Ahmad menerima vaksin Covid-19 dosis kedua. (tangkapan layar YouTube/ Sekretariat Presiden)

Menlansir kanal Health Liputan6.com, Juru Bicara Pemerintah untuk Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan RI, Siti Nadia Tarmidzi, menjelaskan bahwa saat ini, rencana vaksinasi COVID-19 mandiri dengan melibatkan pihak swasta masih dikaji pemerintah.

"Kami masih mengkaji kemungkinan terkait rencana ini (vaksinasi mandiri). Jadi, bersabar dulu ya," ucap Nadia. Opsi vaksinasi mandiri sendiri diakui belum sepenuhnya matang.

"Kami masih juga mendengarkan masukan dari banyak pihak. Berbagai masukan soal bagaimana mekanisme nanti dan seperti apa skema vaksinasi mandiri," kata Nadia. "Sudah ada beberapa alternatif, tapi masih dalam pembahasan supaya lebih matang."

Kenali Cara Kerja Vaksin COVID-19

Infografis Yuk Kenali Cara Kerja Vaksin Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Yuk Kenali Cara Kerja Vaksin Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya