Tenun e-Boon, Berhasil Kenalkan Kain Tenun Asal Lombok

etiap daerah di Indonesia memiliki keunikan dan keistimewaan tersendiri. Daerah tersebut memiliki warisan yang harus dilestari. Mulai dari kain batik, tas kulit, aneka kerajinan tangan, aksesori, dan perhiasan.

oleh Reza pada 22 Feb 2021, 20:40 WIB
Diperbarui 22 Feb 2021, 20:16 WIB
20151013-Sambil Pelesir Sekaligus Belajar Menenun di Sukarara Lombok-NTT
Perajin menenun kain songket menggunakan peralatan tradisional di sentral kerajinan songket Patuh, Desa Sukarara, Lombok Tengah, Selasa (13/10). Desa Sukarara menjadi salah satu penghasil kain tenun khas suku Sasak, Lombok. (Liputan6.com/Gempur M Surya)

Liputan6.com, Jakarta Setiap daerah di Indonesia memiliki keunikan dan keistimewaan tersendiri. Daerah tersebut memiliki warisan yang harus dilestari. Mulai dari kain batik, tas kulit, aneka kerajinan tangan, aksesori, dan perhiasan.

Salah satu kain yang menjadi warisan daerah di Indonesia adalah kain tenun dan Lombok, Nusa Tenggara Barat menjadi salah satu daerah penghasil kain tenun yang terbaik.

Salah usaha yang melestarikan kain tenun adalah Tenun e-Boon. Produk tenun lokal yang di proses 100% secara handmade oleh para pengrajin yang berlokasi di Lombok. Tenun e-Boon menawarkan kualitas tenun terbaik karena secara produksi, dibutuhkan waktu 1,5-2 bulan  untuk satu lembar kain.

Usaha yang bergerak dibidang produksi dan penjualan ini diteruskan oleh Novita Ratnasari. Ia memasarkan kain tenun ke Jakarta untuk dijual. Ternyata banyak peminat tenun yang menyukai karya e-Boon. Dari tenun ikat dan songket, kini tenun e-Boon hadir dalam bentuk kain dan fashion.

Saat ini, e-Boon memiliki satu orang karyawan dengan gaji UMR Jakarta. Ada juga karyawan tidak tetap, seperti tukang jahit (4), penenun songket (20 orang) dan penenun tenun ikat (3 orang), yang dibayar dengan sistem upah.

Dari modal pribadi Rp10 juta, Novita kini bisa memiliki aset seperti tempat kerja/workshop yang merupakan 1 buah rumah tipe 93m2, mesin jahit 6 set, Atbm 3 set dan benang 500kg.

Dengan aset yang dimiliki itu, e-Boon juga berusaha melakukan regenerasi penenun dengan cara melakukan pelatihan tenun di Lombok atau luar daerah. Dan e-Boon pun kini menjadi salah satu peserta dalam Festival Kreatif Lokal 2020.

Perlu diketahui, Tenun e-Boon merupakan finalis dari Kreatif Lokal Award 2020 yang diselenggarakan oleh Adira Finance.

Batik Bangsawan masuk dalam kategori Kriya yang bersaing dengan Dekardekorshop, serta Bangsawan Indonesia Tekstil.

Kreatif Lokal Award 2020 merupakan bagian dari Festival Kreatif Lokal 2020 yang menjadi  kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) dari Adira Finance bekerjasama dengan Kemenparekraf RI bertemakan #BangkitBersamaSahabat. Festival ini diadakan mulai Agustus 2020 hingga Januari 2021 mendatang. Kegiatan ini sebagai bentuk dukungan Adira Finance terhadap program Kemenparekraf RI #BeliKreatifLokal dan Bangga Buatan Indonesia.

 

(*)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya