Liputan6.com, Jakarta - Adakah yang ingat kapan Hari air Sedunia ? Hari Air Sedunia jatuh pada tanggal 22 Maret setiap tahunnya. Terkait Hari Air Sedunia 2021, BWA sebagai lembaga wakaf dengan Inovasi wakaf menyambutnya dengan meresmikan Wakaf Sarana Air Bersih di beberapa daerah yang memang membutuhkan.
Kawasan Dusun Sukorame, Desa Mangunan, Dlingo, Bantul, DIY merupakan salah satu lokasi yang selama setahun ini menjadi target untuk Wakaf Sarana Air Bersih BWA. Penyebabnya, dusun Sukorame jika musim kemarau sangat kesulitan air, sumur mengering, air sungai mengering, pasokan air sering terlambat, walau di beberapa lokasi ditemukan air namun kualitas air buruk (tidak layak konsumsi).
Advertisement
Baca Juga
Itu karena kandungan unsur besinya masih tinggi, tetapi tetap terpaksa dikonsumsi karena warga tidak memiliki alternatif lagi, di musim hujan warga Sukorame mengandalkan air sungai, namun air sungai kerap kotor di musin hujan sedangkan untuk melakukan pengeboran air, warga sudah merasa trauma dengan kegagalan yang kerap terjadi.
Tepat setahun lalu Ikhtiar BWA dimulai dengan melakukan survei dan tes geolistrik di Sukorame. Hasilnya ditemukan lapisan akuifer yang potensial untuk dilakukan pengeboran dengan estimasi 103 m kedalaman. Adanya akuifer memberikan harapan besar bagi Dusun Sukorame untuk memiliki sumber air bersih yang layak dengan jumlah yang cukup bagi warga.
Ustad Heru Binawan, CEO BWA dalam sambutannya mengatakan “ Wakaf Sarana Air Bersih Sukorame ini adalah asset wakaf air bersih yang ke 35 yang sudah diresmikan oleh BWA, ini menandakan BWA sudah teruji dalam menyelesaikan masalah umat dalam kesulitan mendapatkan air bersih, semoga dengan adanya sarana ini, kualitas kehidupan masyarakat menjadi lebih baik”
Acara peresmian wakaf sarana air bersih Sukorame dilaksanakan pada hari Jumat, 26 Februari 2021 dan dihadiri oleh GBPH Yudhoningrat sebagai pemuka masyarakat DIY, Suharno, Panewu Anom Dlingo, Jiono Ihsan, Lurah Mangunan, AKP Abdul Jalil Kapolsek Dlingo, Wibawa dan Sarjadi perwakilan Koramil Dlingo, Widodo Kepala Dukuh Sukorame, Sanimin ketua Paguyuban air Sumber Giri dan warga Sukorame dengan menerapkan protocol kesehatan 3 M, mencuci tangan, menggunakan masker dan menjaga jarak .
GBPH Yudhoningrat sebagai pemuka masyarakat DI Yogyakarta mengucapkan terima kasih kepada wakif BWA, “Terima kasih kami ucapkan kepada para wakif BWA yang sudah memberikan perhatiannya ke beberapa lokasi di DIY yang kesulitan air, khusus di Sukorame ini semoga dengan adanya kemudahan akses air bersih akan mengangkat pariwisata Sukorame sehingga masyarakat Sukorame akan lebih berdaya lagi”
Untuk memastikan pekerjaan pengeboran ini berjalan dengan baik, BWA bersama masyarakat setempat yang diwakili oleh kadus, BPD Mangunan, Ketua RT dan beberapa orang perwakilan warga, melakukan pengawasan pekerjaan pengeboran, bahkan terlibat membantu pekerjaan, ini diperlukan untuk menimbulkan rasa memiliki yang kuat dari warga terhadapa sarana air bersih ini.
Lebih lanjut BWA akan mempercayakan aset wakaf ke organisasi pengelola untuk sarana air bersih ini, sebagai nazhir wakaf, yaitu Paguyuban Air Sumber Giri.
“Insya Allah kami akan menjaga aset wakaf sarana air bersih ini sebisa mungkin agar pemanfaatannya berlangsung terus untuk waktu yang lama” ujar Bp. Sanimin sebagai ketua Paguyuban Air Sumber Giri Sukorame.
“Alhamdulillah saat ini air sudah keluar dengan debit 2L / detik, juga sudah ada sarana penampungan berupa bak induk penampungan air dengan kapasitas 28.000 Liter dan jaringan pipanisasi ke warga dan dimanfaatkan oleh 88 KK, 3 masjid dan ratusan masyarakat sekitar, Insya Allah ini akan meningkatkan taraf hidup masyarakat Sukorame “ terang Trisilo, Head of Engineering BWA.
“Kami doakan semoga para wakif dan donatur yang mendukung terwujudnya wakaf ini diberikan ganjaran yang berlipat ganda dari Allah SWT, pun masyarakat setempat semakin barokah dalam kehidupannya, BWA akan selalu mengajak umat islam untuk menjadikan wakaf sebagai gaya hidup agar banyak masalah umat dapat diselesaikan secara berjamaah “tutup Heru.