Menko Luhut: Air Bersih Lebih Penting dari Minyak Bumi dan BBM

Ketersediaan air bersih jauh lebih penting dibandingkan dengan minyak bumi maupun BBM.

oleh Liputan6.com diperbarui 19 Feb 2021, 16:20 WIB
Diterbitkan 19 Feb 2021, 16:20 WIB
Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan
Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan berbicara hubungan Jokowi dan Prabowo di kediamannya, di Jakarta, Kamis (30/5/2019). (Liputan6.com/Putu Merta Surya Putra)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, nenegaskan ketersediaan air bersih jauh lebih penting dibandingkan dengan minyak bumi maupun BBM. Sebab, Indonesia masih memiliki alternatif untuk minyak bumi, sedangkan air belum ada penggantinya.

“Air bersih merupakan elemen dasar yang dibutuhkan manusia, yang saya nilai jauh lebih penting dari sekadar minyak bumi dan BBM. Kalau minyak bumi kita masih punya alternatif, tapi kalau air, saya rasa belum ada penggantinya,” ujar Luhut dalam penandatanganan KPBU SPAM Regional Jatiluhur I secara virtual, Jumat (19/2).

Dia menekankan, air bersih dan sanitasi merupakan investasi di sektor kesehatan. Investor di sektor ini dinilai penting untuk mencegah terjadinya wabah lokal dan pandemi di masa mendatang. Akses air bersih juga menjadi bagian dari kesehatan lingkungan dan pembangunan manusia yang berkelanjutan. Untuk itu, investasi di sektor tersebut menjadi sangat penting.

“Pandemi Covid-19 mengingatkan kita bahwa ekonomi dan kesehatan sangat terkait dan investasi dalam kshatan, termasuk investasi di sektor air bersih, sanitasi, dan kebersihan adalah fondasi yang diperlukan dalam pembangunan ekonomi yang produktif, tangguh, dan stabil,” jelasnya.

“Terkadang kalau kita bicara WC atau toilet, orang merasa ketinggian kita sebagai pejabat bicara, padahal itu bagian dari kebersihan yang ujung-ujungnya air juga. Tanpa air tidak akan ada kebersihan itu,” tambahnya.

Dalam RPJMN 2020-2024, pemerintah menargetkan 24,45 juta sambungan rumah tangga dengan akses air minum yang layak dan sambungan air bersih dengan perpipaan.

Reporter: Dwi Aditya Putra

Sumber: Merdeka.com

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Menkeu: 15 Persen Rakyat Indonesia Belum Dapat Layanan Air Minum yang Layak

Rapat Perdana, Sri Mulyani - DPR Evaluasi Kinerja 2019 dan Rencana 2020
Menteri Keuangan Sri Mulyani saat mengikuti rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI di Gedung Nusantara I, Jakarta, Senin (4/11/2019). Ini merupakan rapat perdana Menkeu dengan Komisi XI DPR RI. (Liputan6.com/JohanTallo)

Pemerintah terus berupaya untuk membangun dan menyediakan air bersih serta sanitasi bagi seluruh warga negara Indonesia. Komitmen tersebut dilakukan karena masih terdapat sebanyak 15 persen rakyat Indonesia yang belum mendapatkan layanan sumber air minum laik dan berkelanjutan.

Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati mengatakan, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) masyarakat yang memiliki akses terhadap pelayanan sumber air minum laik dan berkelanjutan memang terus meningkat persentasenya. Di mana pada 2017 mencapai 62,75 persen, menjadi 65,28 persen di 2018 dan mencapai 84,91 persen di 2019.

"Ini suatu peningkatan yang luar biasa namun tidak berarti kita puas karena berarti masih ada 15 persen rakyat kita yang belum mendapatkan layanan sumber air minum yang laik dan berkelanjutan," kata Sri Mulyani dalam acara penandatangan kerja sama KPBU SPAM Regional Jatiluhur I, secara virtual, Jumat (19/2).

Bendahara Negara itu memahami bahwa air bersih adalah sebuah kebutuhan dasar manusia. PBB dalam hal ini melalui resolusi Nomor 64 Tahun 2010 menyatakan secara eksplisit bahwa hak atas air dan sanitasi adalah bagian dari hak asasi manusia.

Sementara di dalam pasal 28h ayat 1 Undang-Undang Dasar 1945 juga disebutkan bahwa setiap orang berhak sejahtera lahir dan batin dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat.

"Jadi dalam hal ini pemerintah republik Indonesia di Indonesia terus berupaya untuk membangun dan menyediakan air bersih serta sanitasi terutama bagi seluruh warga negara yang belum bisa mendapatkan akses," jelasnya.

Air Bersih dan Sanitasi

Kementerian ESDM Sukses Bangun Lebih Dari 3 Ribu Sumur Bor Air Bersih
Dok. Kementerian ESDM

Menurutnya kedua infrastruktur seperti air bersih dan sanitasi sangat penting. Sebab itu, pemerintah terus berupaya dan berikhtiar untuk membangun dan memenuhinya. Karena hal tersebut tidak hanya berhubungan dengan kesejahteraan tapi juga kualitas hidup dasar dari seluruh warga negara Indonesia.

"Pak Basuki tahu betul saya dari semenjak menjadi Menteri Keuangan lagi satu tim di dalam kabinet dengan Pak Basuki saya termasuk yang terus-menerus sering menanyakan mengenai sanitasi dan air, karena ini dengan kualitas banyak kehidupan rumah," jelas dia.

Untuk itu, dirinya terus mendorong Kementerian PUPR dan seluruh pemerintah daerah agar pembangunan dan aksesibilitas dari air bersih serta sanitasi dapat menjadi prioritas. Bahkan pada situasi pandemi Covid-19 seperti ini pun makin penting, karena ini adalah bagian dari membangun ketahanan dan imunitas dari masyarakat.

Reporter: Dwi Aditya Putra

Sumber: Merdeka.com 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya