Liputan6.com, Jakarta - Pandemi COVID-19 telah membuat tak sedikit orang, mungkin termasuk Anda, kembali ke dapur masing-masing. Tapi, ini bukan berarti Anda hanya bisa memasak sajian yang itu-itu saja. Mengeksplorasi lebih jauh, Anda bisa memboyong pengalaman makan makanan premium, seperti daging wagyu Jepang, ke nyamannya rumah.
Alexander Hansen, Managing Director PT. Subur Arta Utama (SAU), distributor daging wagyu asal Kagoshima, Jepang, bernama Satsuma Gyu, menjelaskan bahwa mengolah daging wagyu membutuhkan higienitas tinggi. "Kalau bisa jangan sampai tangannya bersentuhan langsung dengan daging," ucapnya dalam Virtual Media Workshop, Jumat, 12 Maret 2021.
Di kesempatan yang sama, saat melakukan demo masak, celebrity chef, Arnold Poernomo, memang menggunakan tisu guna menghindari sentuhan langsung dengan daging wagyu.
Advertisement
Baca Juga
Kemudian, Alex mengatakan, aturan kedua adalah jangan sampai daging wagyu dicuci. "Itu bakal bikin mineralnya hilang," tuturnya. Juga, perhatikan cara menyimpan daging. "Jangan sampai beku, cair, beku, cair," ungkapnya.
Misal, kata Alex, Anda membeli 10 kilogram (kg) daging dan itu disimpan dalam satu tempat penyimpanan. Saat mau dipakai, daging dikeluarkan dan diambil secukupnya, lalu ditaruh kembali ke dalam freezer.
"Lebih baik, kita tahu sekali pakai itu berapa. Misal, 500 gram. Jadi, setelah beli, pisahkan per 500 gram di tempat penyimpanan yang berbeda, jadi semua sekali dikeluarkan, sekali dipakai," katanya.
Chef Arnold menyambung bahwa cara menyimpan daging yang salah bisa membuat teksturnya berubah. "Yang harusnya pink segar, nantinya jadi merah tua, bahkan hitam, lalu busuk," imbuh Alex.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Perhatikan Tingkat Kematangan
Alex menjelaskan, demi pengalaman makan daging wagyu secara lebih maksimal di rumah, disarankan untuk tidak memasaknya sampai terlalu matang. "Karena dagingnya sangat lembut, itu (memasak matang) justru akan menghilangkan tekstur asli," katanya.
Narasi serupa juga dikatakan Chef Arnold. "Tingkat kematangan medium itu maksimal. Paling baik (tingkat kematangannya)Â medium rare," tuturnya.
Ia menambahkan, memasak daging waygu, dalam kasus ini Satsuma Gyu, sebenarnya tidak perlu pakai minyak. Itu justru akan merusak rasa daging. Lemak di permukaan daging disebutkan sudah bisa digunakan sebagai pengganti minyak.
"Cukup dengan garam. Pan dipanaskan, terus taruh daging, api dikecilkan. Dari situ, fat akan keluar. Dikasih black pepper nanti terakhir saja. Nikmati aromanya selagi masak," tuturnya.
Â
Advertisement