Cerita dari Gerai Busana di Tokyo yang Hanya Menjual Kaus Hitam

Sebelumnya, pemilik gerai busana ini sudah membuka toko serupa yang hanya menjual kaus putih.

oleh Asnida Riani diperbarui 07 Mei 2021, 18:02 WIB
Diterbitkan 07 Mei 2021, 18:02 WIB
Gerai Busana
#000T KABUKICHO, gerai busana berkonsep unik yang hanya menjual kaus berwarna hitam di Tokyo, Jepang. (dok. Instagram @sho.i_1212/https://www.instagram.com/p/COcuJpnHW0p/)

Liputan6.com, Jakarta - Mengikuti kesuksesan toko yang sudah lebih dulu buka pada 2016, rantai bisnis gerai busana unik bertajuk "#000T," diucapkan "kuro-tii" yang berarti kaus hitam, telah beroperasi di kawasan Kebukicho, Tokyo, Jepang.

Berbeda dengan #FFFFFFT, yang menurut pemilik diucapkan "shiro-tii" dan berarti kaus putih, yang berlokasi di Sendagaya, Tokyo, toko pakaian ini, sesuai namanya, hanya menjual kaus berwarna hitam.

Uniknya lagi, melansir laman SoraNews24, Jumat (7/5/2021), gerai busana ini tidak beroperasi seperti biasanya, karena mereka tidak menjual produk secara online. Toko fisik juga hanya buka satu hari per minggu yang bisa berganti setiap minggunya.

Pemilik toko, Takuya Natsume, dan ketua Smappa! Grup sebagai partner-nya, Maki Tezuka, pun menjabarkan proses dan semangat di balik toko-toko anti-mainstream tersebut.

"Saya tidak pernah berencana membuka toko saya sendiri. Tapi, beberapa tahun lalu, saya menemukan kaus putih yang memenuhi semua standar saya dengan sempurna. Kemudian, saya jatuh cinta dengan seluruh konsep kaus putih, jadi saya berinisiatif mengumpulkan semua jenis (kaus putih) yang ada," kata Natsume.

"Alasan saya membuka toko itu akhirnya sangat sederhana. Saya memulainya karena tidak ada toko kaus putih khusus di mana pun di dunia. Saya pikir, ya, itu tergantung saya untuk melakukannya, dan semuanya dimulai dari sana," imbuhnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Perpaduan Mode, Makanan, dan Seni Rupa

Gerai Busana
#000T KABUKICHO, gerai busana berkonsep unik yang hanya menjual kaus berwarna hitam di Tokyo, Jepang. (dok. Instagram @sho.i_1212/https://www.instagram.com/p/COcuJpnHW0p/)

Soal tidak menjual secara online, Natsume mengatakan, di toko fisik, pelanggan dapat melihat produk, merasakan bahannya, dan memeriksa sendiri perbedaan antar produk.

"Menurut saya, kaus putih mirip dengan nasi putih. Anda bisa menyertakannya setiap hari dan tidak pernah bosan. Ada berbagai macam perbedaan tipis antar merek, dan detail-detail kecil ini sangat sulit disampaikan secara online," katanya.

Berekspansi ke gerai busana hanya untuk kaus hitam, Natsume berujar, "Orang-orang selalu bertanya mengapa saya tidak memulai toko baju hitam. Tapi untuk beberapa alasan, melakukan hal seperti itu dengan cara yang normal tidak cocok untuk saya."

"Jika saya akan melakukannya, itu harus berada di suatu tempat di mana konsep hitam benar-benar menonjol, seperti Kabukicho. Sekitar waktu itu saya kemudian bertemu (Maki) Tezuka dan kami berhasil (membuka gerai kaus hitam)," urainya.

Smappa! Group sebagai "tuan rumah" gerai busana itu dikenal dengan pengaturan mewah berbagai tempat, seperti salon, restoran, dan bar. Sesuai proyek lain pihaknya, gerai busana yang hanya menjual kaus hitam ini dilengkapi bar dan ruang untuk memajang karya seni.

Kehadirannya merupakan perpaduan makanan, mode, dan seni rupa dalam satu ruang, menjadikannya "mikrokosmos dari suasana Kabukicho yang hidup." Sementara pandemi COVID-19 dianggap jadi musibah bagi bisnis toko fisik, Natsume justru berpikir sebaliknya.

"Menurut saya, sekarang adalah waktu yang tepat. (Tezuka) dan saya bertemu musim gugur lalu ketika kawasan kehidupan malam dipandang paling kritis. Sekarang saya memilih membuka (gerai busana) secara khusus karena menurut saya ini akan jadi awal dari gelombang budaya baru," katanya.

Pakai Masker Boleh Gaya, Biar COVID-19 Mati Gaya

Infografis Pakai Masker Boleh Gaya, Biar Covid-19 Mati Gaya
Infografis Pakai Masker Boleh Gaya, Biar Covid-19 Mati Gaya (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya