6 Fakta Menarik tentang Temanggung, Penghasil Tembakau Terbaik di Indonesia

Tanah Temanggung yang subur mampu menghasilkan pendapatan bagi para warganya, termasuk lewat berkebun tembakau.

oleh Liputan6.com diperbarui 20 Mei 2021, 08:31 WIB
Diterbitkan 20 Mei 2021, 08:31 WIB
Latar Selfie Seru di Jalur Mudik Alternatif
Kebun tembakau di jalur Temanggung, Jawa Tengah. (Liputan6.com/Edhie Prayitno Ige)

Liputan6.com, Jakarta - Temanggung merupakan salah satu kabupaten di Jawa Tengah yang memiliki luas wilayah 870,65 kilometer persegi. Sebagian besar wilayahnya berupa dataran tinggi dan pegunungan, yakni bagian dari dataran tinggi Dieng.

Masyarakat Temanggung sangat mengandalkan sektor pertanian sebagai sumber penghasilan. Di wilayah itu tersebar beberapa sentra penjualan sayur dan peternakan ayam. Mereka sangat bergantung kepada iklim dan cuaca agar bisa menghasilkan hasil panen lebih baik. 

Letaknya yang berada dekat dengan Gunung Sindoro dan Gunung Sumbing membuat Temanggung menjadi destinasi wisata menarik bagi banyak turis. Salah satu destinasi wisata tersebut yaitu Embung Kledung, waduk buatan yang diapit oleh kedua gunung yang menjadi ikon Temanggung. Embung ini didirikan di bekas lahan tembakau dan mempunyai luas sekitar 83x83 meter persegi.

Tak hanya itu fakta menarik tentang Temanggung. Liputan6.com merangkum enam fakta menarik lainnya dari berbagai sumber.

1. Penghasil Tembakau Terbaik di Indonesia

Temanggung yang terkenal dengan sektor pertaniannya menjadi salah satu penghasil tembakau terbaik di Indonesia. Letaknya yang berada di daerah pegunungan membuat tembakau cocok ditanam di sana. Hasil tembakau yang dipanen masyarakat Temanggung selanjutnya disuplai ke pabrik rokok terbesar di Indonesia, yaitu PT Djarum dan juga Gudang Garam.

Tak hanya sebagai penghasil tembakau terbaik, Temanggung juga merupakan salah satu penghasil tembakau terbesar di Indonesia yang dikelola oleh para petani. Hampir sekitar 200 ribu petani yang menggantung kehidupannya kepada tembakau.

2. Penghasil Kopi Terbesar di Jawa Tengah

Selain dikenal dengan tembakaunya, Temanggung juga menjadi penghasil komoditas kopi dengan jenis robusta dan arabika terbesar yang ada di Jawa Tengah. Hampir 60 persen kopi yang dihasilkan Jawa Tengah berasal dari Temanggung.

Pada 2016, hasil kopi Temanggung mengikuti kontes Speciality Coffee Association of America (SCAA) Expo di Atlanta, Amerika Serikat, dan berhasil meraih juara kedua. Keikutsertaan kopi Temanggung dalam ajang tersebut membuat hasil kopi Temanggung semakin terkenal hingga ke luar negeri.

 

 

 

 

3. Gunung dengan Kawah di Puncaknya

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengecek kondisi tembakau hasil panen pertanian di gudang rokok Temanggung, Selasa (25/8/2020). (Foto : Liputan6.com/Felek Wahyu)
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengecek kondisi tembakau hasil panen pertanian di gudang rokok Temanggung, Selasa (25/8/2020). (Foto : Liputan6.com/Felek Wahyu)

Gunung Sindoro yang memiliki ketinggian 3.153 meter di atas permukaan laut (mdpl) merupakan salah satu gunung yang terkenal di Kabupaten Temanggung. Ketika mendaki ke Gunung Sindoro, Anda akan disuguhi hamparan bunga Edelweiss di sebuah padang rumput.

Gunung Sindoro yang merupakan gunung api aktif memiliki kawah aktif yang mengeluarkan asap dan juga gas blereng. Kawah tersebut bernama Kawah Jolotundo. Menariknya, terdapat dua danau kecil yang berisi air jernih di kawah tersebut. Kedua danau tersebut dipisahkan oleh dinding kawah yang dikenal dengan sebutan Telaga Ajaib.

4. Pasar yang Gunakan Kepingan Bambu

Pasar Papringan merupakan salah satu pasar yang ada di Temanggung. Berbeda dengan pasar-pasar pada umumnya, alat pembayaran di Pasar Papringan bukanlah uang rupiah melainkan kepingan pring yang terbuat dari bambu. Satu koin pring dihargai Rp1000 dengan memiliki empat nominal, yaitu 1, 5, 10, dan 50.

Pasar Papringan cuma buka pada Minggu Wage atau setiap 35 hari sekali. Kuliner asli hasil tani yang ada di Pasar Papringan sangat terkenal karena dihidangkan hanya menggunakan daun pisang atau piring bambu.

5. Situs Bekas Pemukiman Kuno

Potret Menembus Batas: Kabut Fajar Dusun Liyangan
Terbentang 8 hektare, situs Liyangan menyimpan kisah peradaban empat abad.

Situs Liyangan merupakan situs pemukiman kuno yang terletak di Dusun Liyangan, Desa Purbasari, Temanggung. Dahulu, situs tersebut terkubur di atas lahan pertambangan pasir milik warga sekitar. Keberadaan situs tersebut akhirnya diungkap untuk pertama kali pada 2008.

Balai Arkeologi Yogyakarta sempat meneliti Situs Liyangan dan mengungkap bahwa tempat itu dulunya merupakan bekas pemukiman kuno yang telah berusia 1000 tahun. Situs tersebut disebut sebagai tempat peninggalan kuno yang terlengkap karena ada sisa bangunan tempat peribadatan, potongan bangunan sisa tempat tinggal, dan benda perkakas rumah tangga.

6. Pesona Air Terjun 5 Tingkat

Curug Trocoh di Wonoboyo, Temanggung, menjadi salah satu destinasi wisata yang ramai akan wisatawan. Air terjun yang memiliki ketinggian hampir 120 meter menyuguhkan pesona keindahan yang menawan. Keistimewaan Curug Trocoh adalah lima tingkatan air terjun yang bersih nan segar.

Jarak antara terjunan satu dengan yang lainnya rata-rata 20 meter. Curug yang dikenal dengan Curug Surodipo tersembunyi di antara dua pegunungan. Jadi, pengunjung seolah-olah sedang berada di antara dua dinding hijau ketika sedang menikmati derasnya air terjun. (Dinda Rizky Amalia Siregar)

Awas Lonjakan Covid-19 Libur Lebaran

Infografis Awas Lonjakan Covid-19 Libur Lebaran
Infografis Awas Lonjakan Covid-19 Libur Lebaran (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya