Liputan6.com, Jakarta - Salah satu aksesori dari Palestina yang terkenal di berbagai negara adalah keffiyeh. Baru-baru ini, Bella Hadid pun memakai keffiyeh saat berdemo menyuarakan dukungan pada Palestina di Brooklyn, New York City, Amerika Serikat (AS).
Lalu, apa sebenarnya keffiyeh dan bagaimana perannya dalam kehidupan sosial warga Palestina? Merujuk laman Handmade Palestine, Kamis (20/5/2021), keffiyeh berasal dari bangsa Sumeria dan Babilonia di Mesopotamia.
Advertisement
Baca Juga
Keffiyeh juga disebut sebagai syal, shemagh, syal arab, hatta palestinian, yamegh, dan igal. Nabi Muhammad SAW biasa memakai kain itu juga.
Pemakaiannya memiliki arti dan kegunaan berbeda dari waktu ke waktu. Maknanya juga tergantung pada lokasi dan budaya setempat. Makna simbolis, warna, dan corak keffiyeh pun bervariasi, tidak hanya antar negara, namun juga daerah.
Misalnya, di Palestina, keffiyeh dikenakan dalam protes solidaritas dan demonstrasi. Ini akhirnya dikenal luas sebagai simbol perlawanan dan solidaritas di negara-negara Arab, khususnya di Palestina.
Keffiyeh sebagai penutup kepala awalnya diadopsi oleh petani untuk melindungi diri dari matahari, pasir, juga berguna sebagai penyeka keringat. Pada musim dingin, keffiyeh digunakan untuk melindungi dari hujan dan cuaca dingin.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Peran Yasser Arafat
Sampai pasa masa konflik, keffiyeh digunakan untuk menyembunyikan identitas agar terhindar dari penangkapan. Oleh karena itu, penggunaannya sempat dilarang, tapi para warga Palestina mulai memakainya untuk mempersulit identifikasi.
Peristiwa ini mengubah keffiyeh jadi simbol perlawanan di Palestina, yang berlanjut hingga hari ini. Simbol ini sangat diperkuat selama Intifada Pertama pada 1987 dan Iintifada Kedua tahun 2000.
Lebih dari lima dekade lalu, ada lebih dari 30 pabrik keffiyeh yang beroperasi di Palestina dan hanya ada satu pabrik di Hebron. Judeh Hirbawi, manajer umum pabrik Hirbawi, mengatakan bahwa mereka telah memproduksi lebih dari 150 ribu keffiyeh setiap tahun.
Pabriknya didirikan pada 1961, dan digunakan untuk mengoperasikan lebih dari 15 mesin. Setelah keffiyeh impor asal China yang lebih murah mulai bersaing di pasar lokal, hanya empat mesin yang beroperasi di pabriknya.
Advertisement