Walau Dukung Israel, Joe Biden Minta PM Netanyahu Segera Redakan Konflik dengan Palestina

Presiden AS Joe Biden mengatakan kepada PM Israel Benjamin Netanyahu untuk meredakan ketegangan dengan Palestina.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 20 Mei 2021, 11:30 WIB
Diterbitkan 20 Mei 2021, 11:30 WIB
Presiden AS Joe Biden dan PM Israel Benjamin Netanyahu.
Presiden AS Joe Biden dan PM Israel Benjamin Netanyahu. Dok: AP Photo

Liputan6.com, New York - Presiden AS Joe Biden mengatakan kepada PM Israel Benjamin Netanyahu bahwa dia mengharapkan "penurunan yang signifikan" dalam konflik Gaza pada Rabu 19 Mei 2021.

Biden menginginkan adanya "jalan menuju gencatan senjata", kata Gedung Putih.

Mengutip BBC, Kamis (20/5/2021), AS adalah sekutu setia Israel dan sejauh ini menentang pernyataan bersama Dewan Keamanan PBB tentang konflik tersebut.

Sebagai tanggapan, Netanyahu mengatakan dia "bertekad untuk melanjutkan" sampai "ketenangan dan keamanan kembali ke warga Israel", menurut media Israel.

Konflik tersebut sudah memasuki hari ke-10, dengan terus-menerus tembak-menembak roket dari militan Palestina ke Israel dan serangan udara Israel di Gaza.

Pada hari Rabu, empat roket juga ditembakkan dari Lebanon ke Israel dan militer Israel menanggapinya dengan menembakkan peluru artileri ke "sejumlah sasaran di wilayah Lebanon". Sejauh ini belum jelas apakah ini akan menjadi eskalasi yang signifikan.


Desakan Joe Biden soal Gencatan Senjata

Serangan Ratusan Roket oleh Hamas di Langit Israel
Militan Palestina Hamas meluncurkan roket menuju Israel dari Rafah, di Jalur Gaza selatan, Rabu (12/5/2021) dinihari. Palestina Hamas menyatakan mereka telah menembakkan lebih dari 200 roket ke Israel sebagai pembalasan atas serangan di sebuah blok menara di Gaza. (SAID KHATIB / AFP)

Pada Rabu pagi, Biden mengadakan panggilan keempatnya dengan Netanyahu sejak konflik dimulai.

Sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh Gedung Putih mengatakan: "Presiden menyampaikan kepada perdana menteri bahwa dia mengharapkan penurunan yang signifikan hari ini dalam perjalanan menuju gencatan senjata."

AS sebelumnya telah menyerukan gencatan senjata tetapi telah menahan pernyataan bersama PBB, mengatakan itu tidak akan membantu dengan de-eskalasi. 

Perwakilan Palestina di PBB, Riyad Mansour, menyebut kegagalan Dewan Keamanan untuk mengekspresikan posisi bersatu "memalukan".

Tawaran terbaru untuk resolusi dewan yang menyerukan gencatan senjata, yang diluncurkan oleh Prancis, gagal pada Rabu kemarin ketika AS mengatakan hal itu dapat "merusak upaya untuk menurunkan ketegangan".

Salah satu sumber militer Israel mengatakan kepada Reuters bahwa Israel sedang menilai apakah kondisinya tepat untuk gencatan senjata.

Situs berita Ynet mengatakan bahwa Israel sedang berbicara dengan mediator Mesir. Ia mengutip sumber-sumber di kabinet Israel yang mengatakan Israel dapat mencapai tujuannya dan mengakhiri pertempuran "dalam beberapa hari".

Seorang pemimpin Hamas mengatakan bahwa upaya mediator "serius dan berkelanjutan" tetapi tuntutan Palestina harus dipenuhi.Sebelumnya pada hari Rabu, Netanyahu tampaknya tidak siap untuk memulai gencatan senjata. 

Dia berkata "hanya ada dua cara untuk menghadapi" Hamas. 

"Anda bisa menaklukkan mereka, dan itu selalu merupakan kemungkinan terbuka, atau Anda bisa mencegah mereka, dan kami sekarang sedang terlibat dalam pencegahan paksa, tapi saya harus mengatakan kami tidak mengesampingkan apa pun."

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya