Kritik Junta Militer di Panggung Miss Universe 2020, Miss Myanmar Takut Pulang ke Negaranya

Nasib Miss Myanmar 2020 Thutzar Wint Lwin masih menggantung setelah ajang Miss Universe 2020 selesai.

oleh Liputan6.com diperbarui 20 Mei 2021, 11:03 WIB
Diterbitkan 20 Mei 2021, 11:03 WIB
Miss Myanmar Dinyatakan Menang National Costume Miss Universe 2020/dok. Instagram @thuzar_wintlwin
Miss Myanmar Dinyatakan Menang National Costume Miss Universe 2020/dok. Instagram @thuzar_wintlwin

Liputan6.com, Jakarta - Panggung Miss Universe 2020 sudah dibereskan dengan wakil Meksiko sebagai pemenangnya. Tapi, kisah Miss Myanmar 2020 Thutzar Wint Lwin alias Candy Thuzar masih terus bergulir.

Pemenang kostum nasional di ajang Miss Universe 2020 itu dikabarkan takut pulang ke negaranya setelah membawa pesan bernada kritikan kepada junta militer Myamnar. Thutzar saat itu membentangkan spanduk bertuliskan 'Pray for Myanmar' di malam puncak. 

Tulisan tersebut sebagai bentuk permohonannya sebagai warga Myanmar yang tertekan setelah kudeta militer terjadi. Ia ingin menarik perhatian gerakan pro-demokrasi dan memohon bantuan internasional untuk membebaskan pimpinan sipil yang ditahan sekaligus warga yang jadi korban kebrutalan.

"Mereka membunuh orang-orang kami seperti binatang," kata Thuzar dalam sebuah wawancara sebelum meninggalkan Myanmar untuk kompetisi.

"Di mana kemanusiaan? Tolong bantu kami, kami tidak berdaya di sini," ucapnya kepada The New York Times, dikutip Rabu, 19 Mei 2021.

Mahasiswi Universitas Yangon Timur jurusan Sastra Inggris itu bukan kali pertama terlibat aktif dalam gerakan pro-demokrasi. Setelah kudeta militer terjadi, Thutzar ikut turun ke jalan menyuarakan pembebasan para pimpinan sipil sekaligus menolak militer mengambil alih kekuasaan. 

Ia juga membagikan botol-botol minuman kepada para demonstran dan mendonasikan sebagian hartanya untuk membantu keluarga yang ditinggalkan orang tercintanya karena dibunuh militer. Thutzar juga sempat mengunggah foto hitam putih dirinya dengan mata tertutup dan tangan terikat sebagai bentuk penolakan terhadap rezim yang berkuasa.

"Para prajurit berpatroli di kota setiap hari dan kadang mereka menutup jalan untuk mengganggu orang yang lewat," ujarnya. "Dalam beberapa kasus, mereka menembak tanpa ragu. Kami takut kepada tentara kami sendiri. Setiap kali kami melihat mereka, yang kami rasakan hanya kemarahan dan ketakutan."

 

Tak Tahu Akan ke Mana

Miss Universe Myanmar 2020
Miss Universe Myanmar 2020. (Dok. Instagram/ thuzar_wintlwin/ https://www.instagram.com/p/CO4XP30pa4g/)

Thutzar mengaku vokalnya dia menentang rezim militer bukan tanpa bayang-bayang ketakutan. Ia sempat khawatir namanya masuk dalam daftar warga negara yang dicekal lantaran banyak orang yang dikenalnya sudah lebih dulu ditangkapi militer.

Ia menyebut sampai harus menutupi wajahnya dengan hoodie saat hendak berangkat ke Amerika Serikat. Setelah menunaikan tugasnya, ia kini takut pulang dan tak tahu akan pergi ke mana setelah puncak Miss Universe 2020 berakhir.

Melihat akun media sosialnya, kontestan asal Myanmar itu terlihat sedang menikmati liburan di South Beach Miami. Ia terlihat bahagia menggunakan dress panjang dan memakai kacamata melihat pemadangan kawasan di pantai Miami, Florida.

Sebelumnya, rekan senegaranya, Han Lay yang tampil di final Miss Grand International 2020 lebih dulu bersuara tentang kondisi negaranya di depan publik internasional. Setelah kejadian itu, Han Lay tak bisa pulang ke negaranya karena terancam tekanan militer. Ia pun kini dilaporkan menetap di Thailand di bawah perlindungan Miss Grand International Organization. (Muhammad Thoifur)

Penangkapan Aung San Suu Kyi

Infografis Penangkapan Aung San Suu Kyi dan Kudeta Militer Myanmar. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Penangkapan Aung San Suu Kyi dan Kudeta Militer Myanmar. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya