6 Fakta Menarik Klungkung, Rumah dari Pantai Paling Instagrammable di Dunia

Wilayah Kabupaten Klungkung terbagi atas daratan utama Bali, dan sisanya merupakan pulau-pulau, yakni Nusa Penida, Nusa Lembongan, serta Nusa Ceningan.

oleh Liputan6.com diperbarui 05 Jul 2021, 08:30 WIB
Diterbitkan 05 Jul 2021, 08:30 WIB
Pantai Kelingking, Nusa Penida
Pantai Kelingking di Nusa Penida, Bali. (Liputan6.com/Asnida Riani)

Liputan6.com, Jakarta - Klungkung merupakan salah satu kabupaten di Bali. Wilayah ini berbatasan dengan Kabupaten Karangasem di sebelah timur, Kabupaten Bangli di utara, serta Kabupaten Gianyar di barat.

Klungkung merupakan kabupaten terkecil di Pulau Dewata. Luas wilayahnya 315 ribu meter persegi. Sepertiga wilayah Klungkung ada di daratan utama Bali, sementara dua per tiganya merupakan kepulauan, yakni Nusa Penida, Nusa Lembongan, dan Nusa Ceningan.

Selain itu, masih ada sederet hal menarik tentang Klungkung. Di antara banyak, berikut enam fakta menarik Kabupaten Klungkung yang dirangkum dari berbagai sumber, Sabtu, 3 Juli 2021.

1. Awal Mula Klungkung

Klungkung pada masa kerajaan jadi pusat pemerintahan raja-raja Bali. Ida I Dewa Agung Jambe merupakan pendiri Kerajaan Klungkung pada 1686 dan merupakan penerus Dinasti Gelgel. Pada masa itu, Kerajaan Gelgel merupakan pusat kerajaan di Bali.

Pada 1650, terjadi pemberontakan yang dipimpin Perdana Menteri Kerajaan bernama I Gusti Agung Maruti. Hal itu menyebabkan runtuhnya Kerajaan Gelgel. Gusti Agung Maruti mengambil alih kerajaan dari Dalem Di Made, raja terakhir yang memerintah Kerajaan Gelgel.

Ida I Dewa Agung Jambe kemudian berhasil merebut kembali Kerajaan Gelgel dari tangan I Gusti Agung Maruti pada 1686. Sejak itu, Gelgel tidak lagi dikenal sebagai kerajaan. Area utara Gelgel dinamai Klungkung. Di situlah Ida I Dewa Agung Jambe mendirikan tempat tinggal. Istana tersebut kemudian dinamakan Semarapura atau Semarajaya.

2. Perang Puputan Klungkung

Di Klungkung pernah terjadi peristiwa heroik yang dikenal dengan Perang Puputan Klungkung. Perang itu mencuat karena Belanda melakukan patroli keamanan di wilayah Kerajaan Klungkung. Para pembesar kerajaan dan rakyat tak terima karena dianggap melanggar kedaulatan kerajaan.

Kolonial Belanda pun menuduh Kerajaan Klungkung telah melakukan pemberontakan pada pemerintah. Pihaknya mengeluarkan ultimatum pada Kerjaaan Klungkung untuk menyerah sampai 22 April 1908.

Kemudian pada 21 April 1908, Belanda membombardir Istana Semarapura selama enam hari berturut-turut. Raja Klungkung, I Dewa Agung Jambe, beserta keluarga dan rakyat bertempur habis-habisan sampai gugur.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

3. Monumen Puputan

Promosikan Wisata Alam dan Budaya, Klungkung Gelar Festival Semar
Pemerintah Kabupaten Klungkung, Bali kembali menggelar Festival Semarapura di Depan Monumen Puputan Klungkung 28 April - 2 Mei 2017. (dok. Ist)

Monumen Puputan Klungkung adalah monumen kebanggaan yang dibangun untuk mengenang jasa para pahlawan melawan kolonialisme Belanda. Di sekitar areal monumen inilah dulunya perang puputan terjadi.

Monumen Puputan Klungkung berlokasi di tengah-tengah kota Semarapura, tepatnya di Jl. Untung Surapati. Monumen ini tingginya sekitar 28 meter yang bentuknya terdiri dari lingga dan yoni.

4. Sate Languan

Berwisata ke Klungkung tak lengkap rasanya bila belum mencoba kuliner khasnya, yaitu sate languan. Sate ini berbahan dasar ikan laut yang dihaluskan, ditambah bumbu dan rempah, lalu dililitkan ke batang daun kelapa yang masih muda.

Sate ini memiliki cita rasa gurih. Anda dapat dengan mudah menemukan kuliner ini di warung sate di sepanjang jalan di kota Semarapura.

 

5. Tradisi Mejaga Jaga

Pantai Kelingking Bali Jadi Pantai Paling Instagramable di Dunia
Pantai Kelingking Bali Jadi Pantai Paling Instagramable di Dunia. (dok.Instagram @pantaikelingking/https://www.instagram.com/p/CGKMV_tFUbO/Henry)

Di Klungkung, tepatnya di Desa Adat Besang Kawan Tohjiwa, ada tradisi bernama Mejaga-jaga. Itu adalah ritual untuk menghindari terjadinya malapetaka bagi warga desa.

Ritual ini dimulai dengan mengorbankan hewan kurban sapi cula yang disembelih menggunakan blakas sudamala. Darah sapinya kemudian diperebutkan warga dan dioleskan ke sekujur tubuh. Darah tersebut diyakini menjaga desa setempat secara niskala atau gaib dan dapat menyembuhkan penyakit.

Konon, tradisi itu pernah ditiadakan dengan alasan kesibukan krama (anggota masyarakat adat) melaksanakan upacara ngaben. Ternyata, beberapa orang meninggal dan petani gagal panen.

6. Pantai Paling Instagrammable di Dunia

Nusa Penida secara administrasi terletak di Kabupaten Klungkung. Pulau ini menawarkan berbagai destinasi wisata alam yang menarik. Salah satunya yang terkenal adalah Pantai Kelingking, yang baru saja dinobatkan sebagai pantai paling Instagrammable di dunia.

Daya tarik utama pantai ini adalah tebing yang bentuknya menyerupai kelingking, namun ada pula yang menyebutnya mirip leher T-rex. Dari puncak bukit, Anda akan disajikan pemandangan eksotis tebing berpadu indahnya pantai berpasir putih dan gradasi warna air laut nan menakjubkan. (Jihan Karina Lasena)

Infografis Kesalahan Ketika Gunakan Masker Cegah COVID-19

Infografis Yuk Hindari 9 Kesalahan Ketika Gunakan Masker Cegah Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Yuk Hindari 9 Kesalahan Ketika Gunakan Masker Cegah Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya