Sederet Langkah Memenuhi Kebutuhan Anak-Anak di Masa Pandemi Covid-19

Di tengah beragam pembatasan, orangtua berperan penting untuk memenuhi kebutuhan anak dan membuat anak tetap nyaman.

oleh Putu Elmira diperbarui 20 Jul 2021, 06:03 WIB
Diterbitkan 20 Jul 2021, 06:03 WIB
Ilustrasi Anak-Anak
Ilustrasi anak-anak. (dok. Unsplash.com/@kellysikkema)

Liputan6.com, Jakarta - Orangtua berperan penting dalam pemenuhan kebutuhan anak dan membuat anak tetap nyaman di masa pandemi Covid-19. Pemberlakuan pembatasan turut membuat anak-anak harus menjalankan berbagai kegiatan di rumah saja.

"Yang paling penting untuk anak di masa pandemi itu gizi seimbang, air mineral dan tidur yang cukup. Anak diajak aktif berolahraga di rumah dan tetap tersalurkan dari segi mentalnya," kata Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19 dr. Reisa Broto Asmoro dalam acara virtual 'Parentversary by Modern Parent', Senin, 19 Juli 2021.

Kesehatan mental anak juga jadi salah satu perhatian yang wajib diketahui orangtua. "Anak biasanya kelihatan mengalami gangguan kesehatan (mental) dari perilakunya yang enggak semangat, berubah jadi lebih mudah marah cenderung marah yang meledak-ledak," jelasnya.

Dikatakan Reisa, tanda lain yang perlu diantisipasi adalah anak menunjukkan sifat agresif yang tidak menurut dengan orangtua. Bisa pula anak menjadi hiperaktif, mengurung diri, mudah terlihat cemas, takut, sekolah malas-malasan yang dapat berakibat penurunan prestasi akademik di sekolah.

"Kita bisa lihat gangguan perilaku ini, harus antisipasi. Zaman sekarang disarankan untuk konsultasi dengan profesional bisa ke psikolog anak atau ke dokter spesialis anak tumbuh kembang, biar tahu solusinya seperti apa," tuturnya.

Terkait membuat anak tetap nyaman di masa pandemi, terdapat beberapa langkah yang dapat diterapkan. Duta Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) ini menjelaskan, hal utama yang perlu dilakukan adalah membuat jadwal yang nyaman untuk buah hati.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Buat Jadwal

Ilustrasi Anak Membaca
Ilustrasi anak membaca. (dok. Pixabay.com/StockSnap)

"Kenapa jadwal, karena anak terbiasa dengan adanya rutinitas. Apa yang berubah dari masa pandemi adalah rutinitas mereka, dari dulu sekolah dan punya rutinitas tertentu, sekarang berubah total ini membuat mereka stres. Jadi buat jadwal yang nyaman seperti sebelum pandemi," lanjut Reisa

Beragam aktivitas itu, disebutkan Reisa, mulai dari bangun dan makan diwaktu yang sama, sekolah, bermain, les, hingga kegiatan lain. Penerapan metode ini untuk rutinitas anak bukannya tanpa alasan.

"Supaya anak juga tidak kehilangan arah, tahu rutinitas seperti apa, mempermudah mereka untuk tahu punya waktu main sekian manfaatkan buat apa," tambah Reisa.

Biarkan Anak Bermain

Ilustrasi Anak
Ilustrasi anak (dok. Pixabay.com/ponce_photography)

Reisa mengatakan, sebaiknya orangtua membiarkan anak untuk tetap bermain di masa pandemi. Hal ini dikarenakan, bermain sesungguhnya tempat anak belajar dan terhibur.

"Mereka harus dilatih juga mengembangkan diri karena main bisa ada manfaatnya, dari kreativitas, problem solving," kata Reisa.

Ibu dua anak ini juga menambahkan saat bermain juga dapat berperan dalam cara anak mengendalikan diri. "Apalagi main sama sepantarannya atau dengan saudara, bisa membantu mereka menstimulasi secara mental dan penting untuk bersosialisasi," tambahnya.

Panduan Isolasi Mandiri Covid-19 untuk Anak

Infografis Panduan Isolasi Mandiri Covid-19 untuk Anak. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Panduan Isolasi Mandiri Covid-19 untuk Anak. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya