Liputan6.com, Jakarta - Para atlet yang bertanding di Olimpiade Tokyo 2020 tentunya ingin berprestasi maksimal dengan meraih medali emas. Tapi, seorang atlet renang asal Rusia, Evgeny Rylov justru tidak senang saat berhasil mendapatkan medali emas.
Pria berusia 24 tahun itu menarik perhatian setelah memenangkan medali emas untuk 100 meter gaya punggung. Meski menang, atlet ini malah mengaku sedih. Alasannya ternyata berkaitan dengan kucing yang merupakan hewan favoritnya.
Melansir Ladbible, Selasa, 3 Agustus 2021, usai memenangkan pertandingan 100 meter gaya punggung, Evgeny tentunya akan menerima pengalungan medali. Saat itu, ia mengungkapkan niatnya untuk menerima medali dengan menggunakan masker.
Advertisement
Baca Juga
Bukan sembarang masker, Evgeny ingin memakai masker kain miliknya yang bergambar kucing. Sayangnya, permintaan tersebut ditolak pihak penyelenggara. Ia mengaku sangat kesal dan sedih, bahkan sempat ingin 'menangis'.
"Aku merasa ingin menangis. Aku tidak boleh memakai masker kucingku. Mereka bilang, 'Maaf, kau tidak bisa.' Aku tidak akan berdebat dengan penyelenggara Olimpiade," ungkapnya. Meski kecewa, Evgeny Rylov menerima medali emas pertamanya tanpa masker.
Permintaannya baru dikabulkan setelah memenangkan gaya punggung nomor 200 meter pada 30 Juli 2021. Saat menerima medali emas, Evgeny terlihat memakai masker gambar kucing kesayangannya dengan bangga. Masker unik tersebut ternyata merupakan kado dari kekasihnya.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Saksikan Video Pilihan Berikut:
Sempat Dilarang
Di sisi lain, Evgeny sukses mencetak prestasi sebagai atlet Rusia pertama yang memenangkan medali emas di ajang Olimpiade sejak 1996. "Aku sangat bahagia... sekarang aku hanya perlu membuktikan kemampuanku di pertandingan lainnya," ucap Evgeny saat menang di 100 meter gaya punggung.
Sebelumnya, atlet dari Rusia sempat dilarang untuk mengikuti Olimpiade Tokyo 2020 karena diduga telah disponsori penggunaan doping oleh pemerintah. Sebanyak 330 atlet Rusia akhirnya dibolehkan untuk berkompetisi setelah mereka sepakat berkompetisi di bawah nama Russian Olympic Committee (ROC).
Mereka tidak boleh menggunakan bendera Rusia atau menyanyikan lagu kebangsaan, termasuk saat menerima medali emas. Selain itu, semua peralatan dan seragam atlet Rusia hanya boleh bertuliskan ROC dan tidak membawa nama negara mereka.
Setelah memenangkan medali emas, lagu kebangsaan Rusia tidak akan diputar. Sebagai pengganti, musik karya komposer Pyotr Tchaikovsky, khususnya Konser Piano No. 1, akan dimainkan mengiringi upacara medali.
Advertisement
Protes dengan Masker
Cerita soal masker di Olimpiade Tokyo 2020 juga terjadi di cabang olahraga anggar. tiga orang anggota tim anggar putra Amerika Serikat (AS) memakai masker pink, sementara satu lainnya mengenakan masker hitam saat sesi perkenalam atlet. Ketidakseragaman mereka hadir dengan penjelasan yang kuat.
Melansir laman Vogue, Selasa, 3 Agustus 2021, Hoyle, McDowald, dan Ramirez mengenakan masker pink sebagai simbol "protes yang direncanakan" terhadap Alen Hadzic, atlet yang tengah diselidiki atas kasus dugaan kekerasan seksual. Warna masker itu dimaksudkan sebagai pernyataan solidaritas mereka pada para penyintas kekerasan seksual, sekaligus mengutuk pilihan komite Olimpiade karena mengizinkan Hadzic bertanding.
Meski teal adalah warna resmi untuk kesadaran penyerangan seksual, pilihan tim AS memakai masker pink tidak sepenuhnya "keluar lapangan." Pink sering disebut mewakili feminitas, kasih sayang, dan kebaikan.
Semengtara, Hadzic dituduh melakukan pelecehan seksual pada tiga wanita antara tahun 2013 dan 2015. Atlet tersebut menyangkal tuduhan itu dan berhasil mengajukan banding atas skors yang membuatnya tidak masuk tim AS, lapor NPR. Meski Hadzic akhirnya berhasil mencapai Olimpiade Tokyo 2020 akhir pekan ini, ia terpisah dari para atlet Olimpiade lain. Ia tinggal di hotel alih-alih desa Olimpiade sebagai bagian dari "rencana keselamatan”.