Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah perusahaan minuman kemasan di Jepang memutuskan mengganti kemasan botol plastik sekali pakai mereka dengan kaleng aluminium. Tujuannya untuk mengurangi pencemaran sampah plastik di laut yang dapat merusak ekosistem.
Dilansir dari laman Japan Today, Selasa, 10 Agustus 2021, perusahaan Ryohin Keikaku Co yang menjual 12 produk teh dan minuman bersoda telah mengubah kemasan produk mereka dengan kaleng aluminium sejak April lalu. Kaleng aluminium yang biasa digunakan untuk minuman soda itu memiliki kelebihan terhadap karat dan korosi.
Advertisement
Baca Juga
Perusahaan operator dari merek dagang Muji tersebut mengganti kemasan mereka sejak keluarnya data yang menunjukkan tingkat “daur ulang horizontal” kaleng aluminium secara substansi lebih tinggi dibandingkan botol plastik. Berdasarkan data Asosiasi Aluminium Jepang dan Badan Daur Ulang Botol PET, tingkat daur ulang horizontal kaleng aluminium mencapai 71 persen, jauh lebih tinggi dari botol plastik yang hanya 24,3 persen.
Tingkat daur ulang horizontal merupakan kemampuan material digunakan kembali untuk produk yang sama. Dalam kasus botol plastik, kemampuan materialnya menurun setelah berulang kali didaur ulang, seringkali plastik sekali pakai berakhir jadi nampan saji untuk makanan.
Sementara, kaleng aluminium disebut lebih baik mencegah isi di dalamnya dari kerusakan. Dengan keburaman, isi bisa terlindungi dari paparan cahaya. Ryohin Keikaku juga menggunakan jenis kemasan itu untuk menurunkan minuman sisa terbuang percuma.
Peralihan dari botol plastik ke kaleng aluminium ini dapat memperpanjang masa kedaluwarsa dari produk. Menurut pengecer, masa kedaluwarsa minuman bersoda dapat diperpanjang hingga 90 sampai 270 hari dibandingkan kemasan botol plastik.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Dirancang Teliti
Kaleng minuman terbaru didesain dengan menyertakan ilustrasi dan warna minuman. Hal itu memungkinkan pembeli mengetahui isi di dalamnya, seperti mereka membeli minuman kemasan di botol plastik transparan.
Perusahaan lainnya juga sudah beralih menggunakan kaleng aluminium. Dydo Group Holdings Inc. bahkan sudah mengganti enam wadah produk, termasuk kopi dan minuman isotonik, pada awal tahun ini.
Perusahaan yang mengoperasikan mesin penjual otomatis itu mengubah kemasannya untuk mempromosikan masyarakat yang lebih sadar daur ulang, sesuai permintaan dari perusahaan pembuat mesin otomatis. "Saat ini, aluminium sedang mendapatkan momentumnya," ujar Yoshihiko Kimura, Kepala Asosiasi Aluminium Jepang.
Advertisement
Gerakan Global
Langkah menuju proses daur ulang yang lebih efisien juga meningkat di luar Jepang. Salah satunya terlihat saat air mineral yang didistribusikan selama KTT G7 di Inggris, Juni 2021.
Saat itu, produsen minuman mengemasnya dalam kaleng aluminium, bukan botol plastik biasa. Unilever pun mengambil langkah yang sama dengan menyatakan pada April 2021, akan mulai menjual sampo dalam kemasan aluminium di Amerika Serikat.
Mulai Juli, sejumlah kelompok aktif menyebarkan informasi tentang kaleng minuman via media sosial. Mereka juga berencana menggelar kontes seni menggunakan kaleng di akhir tahun ini untuk meningkatkan kesadaran publik. (Gabriella Ajeng Larasati)
Indonesia Penyumbang Sampah Plastik Terbesar Kedua Sejagat
Advertisement