Begini Sejarah Hari Santri Nasional yang Diperingati Setiap 22 Oktober

Sejarah hari santri nasional yang diperingati pada 22 Oktober.

oleh Liputan6.com diperbarui 21 Okt 2021, 18:15 WIB
Diterbitkan 21 Okt 2021, 17:32 WIB
Hari Santri di Pondok Pesantren Al Hikmah, Ngadipurwo, Blora (Liputan6.com/Ahmad Adirin)
Hari Santri di Pondok Pesantren Al Hikmah, Ngadipurwo, Blora (Liputan6.com/Ahmad Adirin)

Liputan6.com, Jakarta - Tanggal 22 Oktober ditetapkan sebagai Hari Santri Nasional. Memiliki latar belakang sejarah yang panjang, bagaimana awal mula hari santri?

Tanggal tersebut berkaitan dengan sejarah Resolusi Jihad, yakni momentum para santri bergabung dengan seluruh elemen bangsa untuk melawan penjajah. Dilansir Merdeka.com, Kamis (21/10/21), hari santri nasional berkaitan dengan hari pahlawan.

Hari pahlawan diperingati pada 10 November yang menandai perlawanan paling hebat rakyat Indonesia terhadap Belanda diikuti dengan peran para santri. Begitu juga pada 22 Oktober menjadi penanda adanya keterkaitan antara santri dengan perlawanan Indonesia menghadapi penjajah yang kemudian memunculkan para pahlawan bangsa.

Sebab itu, 20 hari dari 22 Oktober hingga 10 November menjadi momentum memperingati jasa para santri yang telah berjuang bagi tegaknya kemerdekaan Republik Indonesia (RI) dari cengkeraman penjajah. Selain itu, penetapan hari santri nasional diharapkan memperkuat sinergi pemerintah dengan komunitas santri.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Hari Santri Nasional

Hari Santri
Santri-santri El Bayan dalam acara “Shalawat Untuk Negeri”. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo).

Para santri memiliki peran strategis sebagai ulama, dalam mempromosikan gerakan anti-narkoba dan anti-radikalisme. Para santri juga diharapkan mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Menurut ulama, ada perbedaan secara kultural antara gerakan Islam dan gerakan nasionalis. Tetapi dari segi ideologi, keduanya bersumber pada kebutuhan yang sama, yakni kemerdekaan yang bisa diciptakan dengan kesatuan bangsa.

 

Penulis : Alicia Salsabila


Infografis Awas Kecolongan 10 Titik Lengah Rawan Covid-19

Infografis Awas Kecolongan 10 Titik Lengah Rawan Covid-19
Infografis Awas Kecolongan 10 Titik Lengah Rawan Covid-19 (Liputan6.com/Niman)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya