Sosok Petenis China yang Mengaku Alami Pelecehan Seksual oleh Mantan Petinggi Partai Komunis

Cuitan petenis China Peng Shuai soal pelecehan seksual oleh mantan petinggi partai komunis yang dialaminya dihapus 30 menit setelah diunggah.

oleh Putu Elmira diperbarui 04 Nov 2021, 10:49 WIB
Diterbitkan 04 Nov 2021, 10:05 WIB
Petenis China Peng Shuai
Petenis China Peng Shuai SAAT servis bola saat sesi latihan jelang turnamen tenis Australia Terbuka di Melbourne pada 13 Januari 2019. (WILLIAM WEST / AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Petenis China Peng Shuai mengungkapkan kepada publik telah mengalami pelecehan seksual oleh mantan petinggi partai komunis China. Tudingan yang disampaikan Peng di media sosial China itu berujung penyensoran secara menyeluruh.

Dilansir dari CNN, Kamis (4/11/2021), Peng Shuai pada Selasa, 2 November 2021, menuding mantan Wakil Perdana Menteri Zhang Gaoli memaksanya untuk berhubungan seks. Hal ini menurut tangkapan layar dari unggahan yang telah dihapus dari akun terverifikasi Peng di Weibo, sebuah media sosial mirip Twitter di Negeri Tirai Bambu.

Unggahan itu berbunyi sebagai surat terbuka untuk Zhang, Peng menuduh hubungan yang berjalan putus sambung setidaknya selama 10 tahun. Peng menyebut ia membuka hati untuknya.

"Mengapa Anda harus kembali kepada saya, membawa saya ke rumah Anda untuk memaksa saya berhubungan seks dengan Anda? Ya, saya tidak punya bukti, dan tidak mungkin memiliki bukti," tulis Peng Shuai.

"Saya tidak bisa menggambarkan betapa jijiknya saya, dan berapa kali saya bertanya pada diri sendiri apakah saya masih manusia? Saya merasa seperti mayat berjalan. Setiap hari saya berakting, siapakah saya yang sebenarnya?" lanjutnya.

Zhang adalah sosok penting di Partai Komunis Tiongkok. Ia bertugas di Komite Tetap Politbiro Partai Komunis Tiongkok, badan kepemimpinan tertinggi negara, pada periode 2012--2017, selama masa jabatan pertama pemimpin China Xi Jinping.

Zhang pensiun sebagai wakil perdana menteri pada 2018. Di China, posisi Zhang tetap tidak dapat didekati dan tertutup bahkan setelah pensiun.

Gerakan #MeToo yang masih baru di China telah menargetkan akademisi, pekerja LSM, dan selebritas di masa lalu dengan hasil yang bervariasi. Namun, ini pertama kalinya gerakan itu menyinggung sosok pejabat tinggi dari Partai Komunis.

"Kita harus menyadari betapa luar biasanya bagi Peng Shuai untuk memilih untuk berbicara. Hanya sedikit orang yang berani melakukan itu, karena itu bisa mengorbankan keselamatan diri sendiri dan keluarga Anda," kata Lv Pin, seorang tokoh feminis China terkemuka yang kini tinggal di New York.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Unggahan Dihapus

Kekerasan Seksual
Ilustrasi Kekerasan Seksual Credit: pexels.com/pixabay

Saat tuduhan Peng membuah heboh, sensor dimulai dengan kecepatan dan keganasan yang tidak terlihat dalam kasus #MeToo sebelumnya di negara itu. Unggahan panjang Peng yang dibagikan sekitar jam 10 malam pada Selasa itu dihapus dalam waktu kurang 30 menit setelah diunggah

Tangkapan layar awalnya beredar luas di media sosial dan di grup obrolan pribadi. Namun, itu segera disensor juga bersama dengan unggahan lain yang membahas kasus tersebut.

Akun terverifikasi Peng yang memiliki lebih dari setengah juta pengikut, masih ada di Weibo pada Rabu malam. Tapi, akun telah diblokir dari pencarian. Semua bagian komentar di bawah unggahan sebelumnya juga telah ditutup.

Sebagai tanda tingkat sensor yang belum pernah terjadi sebelumnya, bahkan halaman diskusi Weibo tentang tenis ditutup untuk komentar. Referensi yang tidak jelas tentang skandal itu juga dihapus.

Peng mengklaim di unggahannya bahwa dia pertama kali berhubungan seks dengan Zhang lebih dari 10 tahun yang lalu. Kala itu, Zhang menjabat sebagai petinggi Partai Komunis Tianjin, sebuah kota pantai di tenggara Beijing.

Tetapi, Zhang memutuskan kontak setelah dia dipromosikan menjadi Komite Tetap Politbiro di Beijing, menurut unggahan tersebut. Itu tidak menjelaskan keadaan keterikatan seksual pertama mereka.

Cerita Peng

Ilustrasi
Ilustrasi kekerasan seksual. (dok. Pexels/Josie Stephens)

Kemudian, suatu pagi sekitar tiga tahun lalu setelah Zhang pensiun, unggahan tersebut menuding Peng tiba-tiba diundang oleh Zhang untuk bermain tenis di Beijing. Peng menulis, Zhang dan istrinya membawa Peng kembali ke rumah mereka dan Peng mengklaim dia dipaksa untuk berhubungan seks dengan Zhang.

"Sore itu saya awalnya tidak setuju dan menangis sepanjang waktu," tulis Peng.

Setelah makan malam dengan Zhang dan istrinya, dan mengikuti banyak bujukan dari Zhang, dia mengalah, menurut unggahan tersebut. Seperti Zhang, istrinya Kang Jie tetap dilindungi ketat oleh pemerintah dan tidak dapat dihubungi untuk dimintai komentar.

"Saya panik dan takut, dan saya menyetujuinya dengan perasaan saya kepada Anda sejak tujuh tahun lalu," tulis unggahan tersebut.

Peng mengatakan dia memasuki hubungan di luar nikah dengan Zhang, tetapi dia menderita "terlalu banyak ketidakadilan dan penghinaan." Dia mengklaim mereka bertengkar minggu lalu, dan Zhang menolak untuk bertemu dengannya dan menghilang. Peng mengatakan dia tidak memiliki bukti untuk membuktikan tuduhannya dan mengklaim Zhang selalu khawatir bahwa dia akan merekam sesuatu.

"Saya tahu bahwa untuk seseorang yang mulia, Wakil Perdana Menteri Zhang Gaoli, Anda mengatakan bahwa Anda tidak takut. Tetapi bahkan jika itu hanya saya, seperti telur yang menabrak batu, ngengat yang terbang ke dalam api, mencari penghancuran diri, saya akan memberitahu Anda kebenaran tentang kami," tulisnya.

Infografis Bentuk-Bentuk Kekerasan Seksual

Infografis Bentuk-Bentuk Kekerasan Seksual
Infografis Bentuk-Bentuk Kekerasan Seksual. (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya