Dortmund, Kota di Jerman yang Jarang Diketahui Publik

Dortmund jadi salah satu kota yang makmur di Jerman.

oleh Komarudin diperbarui 22 Des 2021, 04:03 WIB
Diterbitkan 22 Des 2021, 04:03 WIB
Dortmund
Dortmund di Jerman (dok/wikimedia commons)

Liputan6.com, Jakarta -- Kota Dortmund merupakan negara bagian Jerman. Di Indonesia, nama Dortmund lebih dikenal klub sepak bolanya, Borussia Dortmund. Terletak di ujung selatan Terusan Dortmund-Ems, ia memiliki instalasi pelabuhan yang luas.

Pertama kali disebut sebagai Throtmanni pada 885, Dortmund menjadi kota kekaisaran yang bebas pada 1220 dan kemudian bergabung dengan Liga Hanseatic. Koneksi perdagangannya yang luas membuatnya begitu makmur pada abad ke-14 sehingga mahkota Inggris dijanjikan kepada para pedagangnya sebagai jaminan pinjaman beberapa kali, dilansir dari laman Britannica, Selasa, 21 Desember 2021.

Kemakmuran Dortmund menurun setelah Perang Tiga Puluh Tahun. Ketika kehilangan hak kekaisarannya pada 1803, populasi Dortumund hanya berjumlah sekitar 4.000 orang.

Perkembangan pertambangan batu bara dan pertambangan bijih besi pada abad ke-19 dan penyelesaian kanal pada 1899 mendorong pertumbuhan yang cepat. Dortmund sekarang menjadi pusat transportasi dan industri utama Ruhr.

Semenatara itu, melansir dari laman dortmund.de, kota ini mengalami dua periode penting di mana Dortmund menjadi kota penting di Eropa. Hampir 600.000 orang tinggal di kota metropolitan yang semarak dengan sejarah lebih dari 1100 tahun. 

Dortmund terletak di pusat Eropa, merupakan persimpangan penting dan memiliki infrastruktur yang sangat baik dan masih kota yang hijau dan banyak taman. Kota ini mengalami dua periode penting di mana Dortmund menjadi penting di Eropa: sekali pada abad ke-14 sebagai pinggiran kota-kota Hanseatic Westphalia pada puncak Liga Hanseatic dan kedua kalinya pada abad ke-19 dan ke-20. 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Kota Batu Bara, Besi, dan Bir

ilustrasi abu batu bara.
ilustrasi abu batu bara. (dok. Andraberila/Pixabay/Tri Ayu Lutfiani)

Dortmund pernah menjadi kota batu bara, besi, dan bir pada 1875 saat masa industrialisasi. Dipengaruhi oleh berbagai pasang surut ekonomi, kota ini pada akhir abad ke-19 kembali kehilangan beberapa keunggulan lokasi pada pertengahan abad melawan persaingan di Rhine, Westphalia, dan Ruhr. Pada tahun-tahun kemakmuran, terutama pada periode 1893 hingga 1913, Dortmund dilanda pertumbuhan yang bergejolak.

Pada 1895 dengan lebih dari 110.000 penduduk di ambang menjadi sebuah kota besar. Pada 1898/1899  Dortmund direnovasi di bawah arahan Komisaris Kota Perencanaan Kota Frederick Kullrich.

Sebelum Perang Dunia II, wilayah Ruhr telah menjadi salah satu konurbasi industri terbesar di Eropa dan Dortmund telah menjadi salah satu lokasi terpenting ekonomi industri Reich Jerman. Produksi batu bara pada 1913 mencapai 12,2 juta ton di tambang batu bara Dortmund, 3,4 juta ton.

Industri Besi

Ilustrasi batang besi (iStock)
Ilustrasi batang besi (iStock)

Tingkat produksi industri besi Dortmund sebelum Perang Dunia II cukup untuk memenuhi seluruh Jerman. Sementara, antara 1870 dan 1913, produksi bir meningkat dari 140.000 menjadi 1,7 juta hektoliter.

Dortmund adalah salah satu produsen bir terbesar di dunia. Kehidupan budaya mengalami ledakan besar. Selain teater kota memastikan banyak teater kecil dan kabaret, Dortmund adalah pusat daya tarik daerah sekitarnya.

Visi Dortmund baru mencakup transformasi yang komprehensif dan berorientasi masa depan. Pada akhir prosesnya. Dortmund adalah kota yang menyediakan kesempatan kerja dan pelatihan yang didorong oleh permintaan. Dortmund baru, yang berkomitmen pada pendidikan, keterampilan, untuk meningkatkan kualitas hidup dan memastikan komitmen terhadap demokrasi, kesetaraan, keadilan, dan efisiensi administrasi kota.

Infografis Borussia Dortmund vs Arsenal

Infografis Borussia Dortmund vs Arsenal
Infografis Borussia Dortmund vs Arsenal
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya