Lebih Dekat dengan Eduwisata Pangan Lokal di Desa Wisata Hanjeli

Desa Wisata Hanjeli menawarkan eduwisata yang berfokus pada pengembangan pangan lokal.

oleh Putu Elmira diperbarui 08 Mar 2022, 07:30 WIB
Diterbitkan 08 Mar 2022, 07:30 WIB
Desa Wisata Hanjeli
Wisata kuliner di Desa Wisata Hanjeli. (Tangkapan Layar Facebook/Desa Wisata Hanjeli)

Liputan6.com, Jakarta - Desa wisata di Nusantara memiliki beragam keunikan dan kekayannya tersendiri. Salah satunya adalah Desa Wisata Hanjeli yang berlokasi di Kecamatan Waluran, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.

Dikutip dari laman Jejaring Desa Wisata (Jadesta) Kemenparekraf, Senin, 7 Maret 2022, desa wisata ini menghadirkan eduwisata yang bergerak dalam pangan lokal. Desa Wisata Hanjeli mengelola beragam kegiatan dalam upaya pelestarian sajian khas setempat.

Misi awalnya adalah mengonservasi pangan lokal dengan pendekatan edukasi. Tujuannya agar ada nilai tambah untuk peningkatan ekonomi warga sekitar.

Wisatawan yang berkunjung akan diajak mengenal pangan lokal sejak dari cara menanam. Panen di desa wisata ini masih menggunakan alat tradisional.

Warga menumbuk dengan lisung, menampi dengan nampah. Selain itu, wisatawan juga akan diajarkan membuat dodol dan rengginang Hanjeli.

Salah satu atraksi yang menarik adalah Panen Hanjeli. Untuk mengikuti kegiatan ini, tarif yang dikenakan mulai dari Rp150 ribu.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

 

Panen Hanjeli

Desa Wisata Hanjeli
Desa Wisata Hanjeli (Tangkapan Layar Facebook/Desa Wisata Hanjeli)

Panen Hanjeli memiliki beberapa aktivitas untuk wisatawan. Turis akan diajak mengenal dan belajar proses menanam.

Lalu, ada pula kegiatan belajar panen Hanjeli dengan alat tradisional, seperti etem atau ani-ani. Pengalaman lainnya adalah belajar menumbuk dengan lisung.

Belajar nampi juga disediakan dalam paket ini. Wisatawan diajari cara menggunakan tampah dari bambu.

Nyadap Getah Karet

Getah karet. (Foto Kementerian Pertanian)
Getah karet. (Foto Kementerian Pertanian)

Atraksi lain yang tak kalah seru adalah Wisata Edukasi Nyadap Getah Karet. Wisatawan diajak mengenal proses penyadapan getah karet dengan tarif mulai dari Rp50 ribu.

Keseruan lain adalah belajar membuat rengginang. Wisatawan akan langsung diajarkan dengan ibu-ibu di desa wisata ini. Tarif untuk aktivitas ini mulai dari Rp30 ribu.

Sajian Khas

Ilustrasi Nasi Liwet
Ilustrasi Nasi Liwet. Photo Copyright Freepik

Setelah lelah menjelajah eduwisata, wisatawan dapat menyantap sajian liwet Hanjeli. Tarif sajian ini dibanderol dengan tarif mulai Rp75 ribu.

Menyantap nasi liwet Hanjeli dipadukan dengan kearifan lokal, yakni makan bersama alias Botram di atas daun pisang. Untuk menambah kelezatan, ada pula tambahan sambal, lalapan dengan menu khasnya turubuk dan ikan asin, teri, dan ayam.

Infografis: 4 Unsur Wisata Ramah Lingkungan atau Berkelanjutan

Infografis: 4 Unsur Wisata Ramah Lingkungan atau Berkelanjutan
Infografis: 4 Unsur Wisata Ramah Lingkungan atau Berkelanjutan
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya