Belajar Mangrove dan Mengejar Matahari Terbenam di Desa Wisata Kampung Blekok

Desa Wisata Kampung Blekok menyediakan program edukasi mangrove dengan paket yang menarik.

oleh Putu Elmira diperbarui 25 Mar 2022, 08:01 WIB
Diterbitkan 25 Mar 2022, 08:01 WIB
Desa Wisata Kampung Blekok
Desa Wisata Kampung Blekok (Tangkapan Layar Facebook/Blekok Harmoni)

Liputan6.com, Jakarta - Desa Wisata Kampung Blekok menjadi salah satu destinasi yang dapat masuk dalam daftar wisata di Indonesia saja. Desa wisata yang masuk 50 besar ADWI 2021 ini terletak di Kabupaten Situbondo, Jawa Timur.

Dikutip dari Jejaring Desa Wisata (Jadesta) Kemenparekraf, Kamis, 25 Maret 2022, Desa Wisata Kampung Blekok adalah kawasan wisata berbasis konservasi mangrove dan burung air. Kawasan ini didominasi oleh hutan mangrove sebesar 60 persen.

Daya tarik utama dari kawasan desa wisata ini adalah para wisatawan dapat berinteraksi langsung dengan tanaman mangrove dan burung air. Interaksi dengan tanaman mangrove dapat dilakukan mulai dari pembibitan, penanaman hingga perawatan, lalu untuk interaksi dengan burung wisatawan dapat melakukan pengamatan, dan pemotretan.

Ada beragam atraksi wisata di Kampung Blekok, salah satunya konservasi mangrove dengan tarif Rp25 ribu. Wisatawan akan dikenalkan dengan jenis dan karakteristik mangrove yang terdapat di Kampung Blekok.

Dalam kegiatan ini, wisatawan juga mendapatkan edukasi mengenai proses penanaman mangrove secara langsung. Setiap program edukasi, peserta nantinya akan mendapatkan beragam pembelajaran, termasuk edukasi kerajinan.

Program ini, wisatawan akan diperkenalkan dengan salah satu hasil kerajinan tangan berbahan dasar kayu bintaos atau kerang. Nantinya peserta juga dapat mengetahui mulai dari proses pembuatan, perawatan serta dapat berkreasi menggunakan kayu bintaos yang telah disediakan.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

 

Edukasi Mangrove

Ilustrasi Hutan Bakau
Ilustrasi hutan bakau. (dok. Unsplash.com/Maxwell Ridgeway/@maxwellridgeway)

Ada pula edukasi mangrove dan burung air, yaitu para wisatawan akan mendapatkan edukasi mengenai ekosistem mangrove dan burung air seperti karakteristik, spesies, hingga habitat setiap spesies. Edukasi ini disampaikan melalui pemutaran video, games mangrove, dan proses penanaman mangrove.

Lalu, ada juga edukasi botani, wisatawan akan diperkenalkan dengan berbagai macam jenis sayuran yang terdapat di sepanjang jalan menuju kawasan wisata Kampung Blekok. Wisatawan juga akan dijelaskan mengenai jenis dan manfaat, cara pembibitan, penanaman hingga perawatan sayuran.

Berlanjut dengan edukasi hot bottle dan ecobricks. Lewat pembelajaran ini, pengunjung mendapatkan edukasi mengenai pemanfaatan limbah botol plastik yang meliputi proses Reuse, Reduce dan Recycle.


Menikmati Matahari Terbenam

Desa Wisata Kampung Blekok
Desa Wisata Kampung Blekok (Tangkapan Layar Facebook/Blekok Harmoni)

Para wisawatan juga dapat meningkatkan kreativitas dengan memanfaatkan limbah plastik menjadi kerajinan tangan yang dapat dibawa pulang. Para pengunjung dapat melihat kerajinan baik dari kayu bintaos, kerang maupun botol plastik bekas yang merupakan hasil kreasi dari masyarakat setempat.

Atraksi lain di Desa Wisata Kampung Blekok adalah melihat matahari terbenam. Pengunjung akan disuguhkan dengan indahnya pemandangan matahari terbenam di area Kampung Wisata Blekok. Sembari menanti, wisatawan dapat menikmati minuman di kedai kopi yang ada.


Menjelajah

Desa Wisata Kampung Blekok
Burung-burung di Desa Wisata Kampung Blekok. (Tangkapan Layar Facebook/Blekok Harmoni)

Wisatawan dapat mengeksplorasi lebih jauh kawasan wisata Kampung Blekok menggunakan perahu didampingi dengan pemandu tur yang akan menjelaskan serta menunjukkan keanekaragaman flora dan fauna yang terdapat di area kawasan wisata.

Wisatawan juga bisa memancing ikan dengan menggunakan perahu, jenis ikan yang banyak terdapat di kawasan wisata adalah ikan kakap. Selain itu, ada pula camilan bernama kue mangrove, kue yang berbahan dasar dari tepung mangrove dengan harga mulai Rp5 ribu.


Infografis: 4 Unsur Wisata Ramah Lingkungan atau Berkelanjutan

Infografis: 4 Unsur Wisata Ramah Lingkungan atau Berkelanjutan
Infografis: 4 Unsur Wisata Ramah Lingkungan atau Berkelanjutan
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya