Liputan6.com, Jakarta - Nama ikan kudu-kudu tidak sepopuler ikan bandeng atau gurame. Jenis ikan ini lebih populer ditemukan di berbagai restoran khas Ujung Pandang alias Makassar.
Wujudnya sepintas mirip ikan buntal, tetapi keduanya adalah ikan yang berbeda. Ikan itu populer dengan sebutan box fish karena bentuknya seperti kotak dengan cangkang yang keras.
Untuk mendapatkan dagingnya, ikan kudu-kudu harus dibelah dengan pisau yang besar dan tajam. Keunikan lainnya adalah ikan ini tak memiliki tulang belakang, jadi Anda bisa langsung mendapatkan daging bertekstur lembut tanpa tulang ataupun duri.Â
Advertisement
Advertisement
Baca Juga
"Setelah diolah, dagingnya kemudian digoreng tepung. Teksturnya empuk," ujar Head of Chef Sari Laut Ujung Pandang, Muryadi Muksin, saat ditemui di Jakarta, Kamis, 31 Maret 2022.
Ikan kudu-kudu goreng kemudian ditata di dalam cangkangnya yang sudah dibersihkan dan digoreng. Disajikan bersama saus asam manis, olahan tersebut menjadi salah satu menu wajib di Rumah Makan Sari Laut Ujung Pandang, Cipete.Â
Olahan laut lain yang tak kalah unik adalah ikan sukang bumbu parape. Chef Moeri, sapaan akrabnya, menjelaskan ikan sukang juga dikenal dengan nama ikan kambing-kambing oleh warga Sumatra. Bentuk tubuh dan bibirnya memanjang dengan kulit yang harus dikelupas agar dagingnya bisa diolah.
"Ikan sukang kemudian dibakar dengan bumbu parape. Ini khasnya," sambung dia. Bahan dasar bumbu parape adalah bawang merah dan asam yang berpadu menghasilkan warna kuning. Setelah meresap, rasa ikan menjadi manis asam yang menyegarkan.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Olahan Kepiting
Menambah warna, olahan kepiting yang ditawarkan tak kalah menggoda. Ada kepiting soka saus telur asin yang jadi favorit pengunjung restoran tersebut. Cangkangnya lembut, bisa dikunyah bersama dagingnya, karena memang kepiting yang diolah baru mengalami pergantian kulit.
Ada pula kepiting asap yang disebut Chef Moeri menggunakan 17 macam rempah agar kaya rasa. Cara memasaknya dengan dibungkus daun pisang, kemudian dibakar. Seluruh aroma meresap ke dalam kepiting. Memakannya lebih butuh usaha karena cangkangnya lumayan keras.
"Warnanya cokelat, rasanya gurih-gurih manis," ia menerangkan.
Sebagai penyeimbang, jangan lupa menyantap sayuran. Restoran yang pertama kali buka di kawasan Kelapa Gading pada 1997 itu menawarkan sajian sayur pucuk labu terasi khas Makassar. Rasanya segar walau dengan bumbu sederhana.
Advertisement
Pindah dari Kelapa Gading
Restoran itu pindah ke daerah Cipete Utara, Jakarta Selatan, sejak 2021. Direktur Utama PT. Triger Boga Sejahtera, Andjar Bhawono, menjelaskan kepindahan itu seiring tingginya minat warga Jakarta Selatan untuk menyantap hidangan laut, tetapi opsinya belum terlalu banyak. Di samping, mereka juga terdampak pandemi.
Kepindahan itu juga diiringi dengan adaptasi cita rasa. Menurut Andjar, rasa makanan khas Ujung Pandang lebih menyesuaikan dengan lidah warga Jaksel yang tak terlalu suka rempah yang kuat. Memasuki bulan Ramadan, hidangan laut yang disajikan menjadi alternatif santapan yang relatif lebih rendah kolesterol dibanding olahan daging merah.
"Kita hadirkan makanan seafood, kolesterolnya rendah. Jadi lebih ke healthy food. Pucuk labu sendiri banyak dicari di sini, terutama yang usia 50 tahun ke atas," kata dia.
Kalangan generasi Z dan milenial tak perlu khawatir selera mereka tak tertampung. Bersama restoran itu juga dibuka kedai kopi dan pastry. Ada penawaran khusus untuk bukber, yakni bisa memesan tiga cangkir kopi dan croissant hanya dengan Rp55.000.
Â
Hampers Ramadhan
Restoran itu khusus selama Ramadhan buka mulai pukul 12.00 WIB untuk makan di tempat, dan buka mulai pukul 10.00 WIB untuk pembelian online. Konsumen juga bisa memesan antar lewat Whatsapp atau aplikasi antar online.
Restoran juga menyiapkan dua jenis hampers yang bisa dipesan antar. Hampers ditawarkan dengan harga mulai Rp250 ribu hingga Rp450 ribu per paket yang terdiri atas dua dan empat porsi. Menu ikan kudu-kudu pun tersedia di dua jenis hampers tersebut.
"Kita baru uji coba (hampers) di Libur Natal kemarin, hasilnya cukup okay. Banyak yang kasih ke bos atau bos kasih ke anak buah," kata Andjar.
Advertisement