Liputan6.com, Jakarta - Peci hitam seperti jadi teman setia Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil selama proses pencarian Emmeril Khan Mumtadz atau Eril hingga pemakaman Eril di Cimaung, Bandung, Jawa Barat, Senin, 13 Juni 2022. Dalam berbagai kesempatan, peci hitam tampak selalu bertengger di atas kepala lelaki yang akrab disapa Kang Emil itu.
Ke mana pun Kang Emil pergi, ia tak lupa membawa peci hitam tersebut bahkan hingga ke luar negeri. Itu bisa dilihat dari potret yang diunggah KBBRI Bern, Swiss.
Advertisement
Baca Juga
Saat ia melaksanakan salat gaib untuk Eril di tepi Sungai Aare di Bern, ia tampak memakai benda tersebut. Dibanding memakai topi, peci hitam terlihat lebih sering dipakai untuk menutupi kepalanya.
Kang Emil juga punya pendapat tersendiri tentang peci hitam. Jauh sebelum ia menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat, peci sudah jadi aksesori yang paling akrab ia gunakan.
Hal tersebut terlihat dalam sebuah cuitannya di Twitter beberapa waktu lalu. Ia mengutip perkataan Bung Karno soal peci hitam.
"Tiap jumat para lelaki PNS Bdg memakai Peci hitam. Spt kata Bung Karno, Peci hitam adl simbol lelaki Indonesia," cuit Ridwan Kamil pada 7 Februari 2014.
Peci telah dipakai Ridwan Kamil sejak menjadi Wali Kota Bandung. Karena kebiasaannya itu, ia diidentikkan dengan wali kota berpeci. Hingga menjabat Gubernur Jawa Barat, ia tetap konsisten memakai peci hitam, baik saat acara formal maupun nonformal.
Â
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Teman Saat Bertugas
Peci hitam juga jadi teman Ridwan Kamil saat bertugas sebagai Gubernur Jawa Barat. Tak jarang ia terlihat memakai benda tersebut, tak terkecuali saat menerima tamu dari dalam dan luar negeri.
Dalam sebuah unggahannya pada 22 Maret 2021 lalu, Kang Emil bahkan mengenakan peci hitam dan sarung. Hal itu ia lakukan saat menerima Duta Besar Denmark, Finlandia, dan Kanada.
"TIAP TANGGAL 22 adalah hari penghormatan untuk santri dan pesantren, jadi hari ini saya bersarung dan berpeci saat menerima para Duta Besar tersebut. Para PNS wajib memakai baju santri," tulis Kang Emil di akun Instagram pribadinya.
Ia disebut jadi salah satu pelanggan peci M. Iming atau Mas Iming. Peci tersebut mempunyai sebuah toko di Kota Bandung dan berdiri sejak 1981 lalu dan dikenal sebagai toko peci legendaris.
Advertisement
Sejarah Peci Hitam
Menurut Prita Yulianti dalam skripsinya di Jurusan Sejarah Universitas Negeri Malang menyebutkan peci hitam bukan sekedar penutup kepala umat Islam Indonesia, lebih dari itu, penutup kepala ini pernah menjadi alat pemersatu dan identitas bangsa pada masa kolonial Belanda. Peci ini digunakan Sukarno pada rapat Jong Java 1921.
Padahal masa itu terjadi perdebatan budaya, di mana kaum pergerakan masih mempermasalahkan tentang kebudayaan Jawa dan kebudayaan Eropa. Sementara peci merupakan sintesis keduanya.
Peci dipilih Sukarno karena benda mungil ini merupakan perwakilan budaya akar rumput serta keegaliterannya yang tidak berbau SARA. Sehingga pemakainya akan merasa memiliki Indonesia yang berarti penolakan terhadap politik segregasi kolonial.
Dihimpun dari beberapa sumber, peci atau songkok diperkenalkan pedagang Arab yang juga menyebarkan Islam di Nusantara. Peci sudah dikenal sejak abad ke-13.
Identitas Nasional
Meski orang-orang Arab disebut sebagai penyebar peci di Melayu, tapi mereka meninggalkan penggunaan peci. Hal itu yang membuat peci ada di Indonesia dan terus berkembang.
Bahkan, peci jadi identitas nasional sehingga siapa pun berhak untuk memakai lambang identitas Indonesia. Hal itu yang digagas oleh Sukarno.
Menurut Sukarno saat itu bahwa kita memerlukan sebuah simbol dari kepribadian Indonesia. Peci yang memiliki sifat khas ini, mirip yang dipakai oleh para buruh bangsa Melayu, adalah asli milik rakyat kita.
"Menurutku, marilah kita tegakkan kepala kita dengan memakai peci ini sebagai lambang Indonesia Merdeka." Itulah awal mula Sukarno mempopulerkan pemakaian peci,"Â kata Sukarno dalam buku karya Cindy Adams, Bung Karno Penyambung Lidah Rakyat Indonesia.
Dari situ peci jadi salah satu identitas nasional hingga saat ini. Peci banyak dikenakan orang, baik dalam acara resmi kenegaraan maupun acara lainnya, seperti dipakai Ridwan Kamil saat salat gaib dan pemakaman Eril.
Advertisement