Liputan6.com, Jakarta - Beragam upaya terus digencarkan guna membangkitkan gairah pariwisata, termasuk kunjungan ke Bali. Salah satunya dengan visa digital nomad yang saat ini usulannya telah memasuki tahap akhir pembahasan.
Berdasarkan keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno mengungkapkan visa digital nomad jadi satu inovasi baru dalam merespons arus digitalisasi. Langkah ini juga menanggapi pola perilaku karyawan yang diperbolehkan bekerja jarak jauh.
"Visa digital nomad ini sudah memasuki tahap akhir pembahasan dan akan terus kami koordinasikan dengan teman-teman kita di kementerian dan lembaga terkait," kata Sandiaga Uno dalam Weekly Press Briefing, Senin, 27 Juni 2022.
Advertisement
Baca Juga
Sandiaga Uno berharap cara ini dapat menjadi terobosan dari regulasi. Hal ini dikarenakan salah satu poin travel and tourism development index Indonesia yang sangat membaik, yakni koordinasi antara kementerian atau lembaga.
"Kita harapkan dalam waktu segera akan kami berikan update-nya," tambahnya.
Fenomena bekerja dari mana saja tak hanya terjadi di Indonesia, tetapi juga seantero dunia. Dari hasil survei digital nomad ini, Sandiaga menjelaskan tercatat sebanyak 95 persen menunjukkan Indonesia khususnya Bali menjadi tujuan pertama bagi penikmat remote worker. Sandiaga Uno menjelaskan kebijakan visa digital nomad juga selaras dalam mendukung tercapainya target 1,5 juta wisatawan mancanegara atau wisman untuk berwisata di Bali.
Â
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Tingkatkan Kualitas Kunjungan
Sandiaga juga berharap kualitas kunjungan wisatawan mancanegara ke Bali dapat mencapai 50 hingga 60 persen. Dengan length of stay yang lebih panjang dan quality of spending atau jumlah belanja yang semakin tinggi, sehingga diharapkan dapat berdampak positif bagi perekonomian masyarakat setempat.
"Kami ingin mereka lebih lama tinggal di Bali dan kami ingin pengeluarannya lebih berdampak terhadap ekonomi lokal saat mereka berkunjung dan berwisata di Bali," ucap Sandiaga Uno.
Menparekraf Sandiaga mengungkapkan pengeluaran yang dilakukan wisman selama berada di Indonesia. Detailnya terdiri atas akomodasi sebesar 40 persen, makan dan minum 27,5 persen, belanja 7,89 persen, dan kesehatan 4,9 persen.
Sementara, lima negara dengan penyumbang wisman ke Bali paling tinggi adalah Australia, Singapura, Inggris, Amerika Serikat, dan Prancis. "Kami akan terus melakukan orkestrasi dan sinkronisasi agar rencana promosi ke depan Bali menjadi top of mind dari wisatawan mancanegara," katanya.
Sandiaga Uno menambahkan, "Kami juga akan terus menggelar event internasional serta mendukung Bali sebagai kawasan workcation bagi para digital nomad dengan length of stay yang panjang dan berkualitas dengan kemudahan-kemudahan yang kami berikan."
Advertisement
Targetkan 1,5 Juta Wisatawan Mancanegara
Pada 20 Juni 2022 lalu, Sandiaga Uno menargetkan 1,5 juta wisatawan mancanegara atau wisman berkualitas dengan tingkat pengeluaran tinggi dan masa berkunjung yang panjang untuk berwisata di Bali. Langkah tersebut sebagai upaya membangkitkan ekonomi dan membuka lapangan kerja di Pulau Dewata.
Ia menjelaskan, di tengah pemulihan ekonomi yang penuh tantangan ini, ancaman krisis pangan dan krisis energi di tengah masyarakat yang mengalami tekanan selama pandemi maka kebangkitan ekonomi di Bali ini menjadi hal prioritas bagi pemerintah. Pihaknya menyelaraskan beberapa rencana promosi ke depan.
"Karena Bali masih menjadi top of mind wisman, dengan era ekonomi baru melalui digital marketing dan sebagainya maka perlu inovasi pada pola-pola kita berpromosi. Jadi langkah kita untuk menyelaraskan di tengah menurunnya anggaran berpromosi, tapi kita harus lebih menggunakan semangat entrepreneur spirit. Spirit kewirausahaan kita untuk Bali bisa kembali mendapatkan target wisatawan tahun ini 1,5 juta dengan kualitas yang lebih baik," kata Sandiaga Uno.
Event Berkelas Internasional
Sandiaga menjelaskan, ada beberapa pendekatan untuk mencapai target tersebut, yakni menyelenggarakan berbagai event berkelas internasional. Pihaknya menggapai hal tersebut dengan pendekatan-pendekatan yang menjadi program kita seperti sports tourism, MICE, dan event-event internasional dan desa wisata.
"Target wisman 1,5 juta. Target wisnus 7 juta dengan total hampir 9 juta. Menyasar kepada wisatawan yang berkualitas dengan lama tinggal atau length of stay yang lebih panjang dan spending atau pengeluaran wisatawan yang lebih banyak di Bali," terangnya.
Sandiaga menyebut event KTT G20 di Bali juga diharapkan akan menambah lama tinggal bagi delegasi dan berdampak bagi para pelaku UMKM yang menerima manfaat langsung. Kemenparkeraf mengoordinasikan sekitar 400 UMKM di 40 hotel selama perhelatan KTT G20.
"Event ini membuka lapangan kerja dan peluang usaha yang luas, seperti AVPN yang baru kita kick off meskipun harga tiket mahal namun lantaran eventnya menarik wisatawan banyak yang datang dan juga lokasi penyelenggaraan event di Bali yang memiliki daya tarik bagi wisatawan," katanya.
Advertisement