Perpustakaan Jakarta di Kawasan Taman Ismail Marzuki Menjelma Jadi Destinasi Baru Ibu Kota

Anda yang hendak berkunjung ke Perpustakaan Jakarta di Taman Ismail Marzuki sebaiknya melakukan registrasi online.

oleh Dinny Mutiah diperbarui 14 Jul 2022, 08:48 WIB
Diterbitkan 14 Jul 2022, 08:02 WIB
Perpustakaan Jakarta di Kawasan Taman Ismail Marzuki Menjelma Jadi Destinasi Baru Ibu Kota
Suasana di dalam Perpustakaan Jakarta di kawasan Taman Ismail Marzuki. (dok. Instagram @perpusjkt/https://www.instagram.com/p/Cfv3yArPuct/Natalia Adinda)

Liputan6.com, Jakarta - Kesan perpustakaan sebagai tempat yang membosankan seketika luruh. Usai direnovasi, wajah Perpustakaan Jakarta yang berada di kawasan Taman Ismail Marzuki (TIM) semakin estetis. Perpustakaan mendadak jadi destinasi wisata baru di Ibu Kota, baik untuk membaca atau konten media sosial.

Fenty Afriyeni, pustakawan di Perpustakaan Jakarta, menjelaskan perubahan yang terjadi merupakan bagian proyek peremajaan Kawasan TIM dan telah direncanakan sejak 2017--2018. Tim arsitek Andra Matin keluar sebagai pemenang sayembara desain yang kemudian merancang kawasan yang berfungsi sebagai pusat seni, budaya, dan pendidikan.

"Sebagaimana fungsinya dahulu sejak awal didirikan pada 1968," kata Fenty kepada Liputan6.com secara tertulis, Rabu, 13 Juli 2022.

Perpustakaan Jakarta turut direvitalisasi sejak 2018 lalu. "Proses desain Kawasan telah dimulai sejak tahun 2017, dan pelaksanaan revitalisasi Kawasan dimulai tahun 2018 oleh PT Jakarta Propertindo," sambung Fenty.

Bangunan itu kini memiliki lima lantai yang terletak di lantai 3--7 di Gedung Panjang Kawasan Taman Ismail Marzuki. Fasilitasnya diperluas, mulai dari ruang baca terbuka, ruang privasi, bilik bermain anak, ruang membaca disabilitas, area multimedia, ruang podcast, ruang komunitas, dan area koleksi.

Tak hanya fisik, layanannya pun diperbaiki agar kesan masyarakat terhadap perpustakaan, khususnya di DKI Jakarta, menjadi lebih baik dan diharapkan dapat meningkatkan kegemaran membaca warga. Menurut Fenty, perpustakaan ingin menjadi ruang ketiga untuk semua kalangan masyarakat untuk belajar dan beraktivitas.

"Sesuai dengan tujuannya, Perpustakaan Jakarta mempunyai tagline: Belajar, Berkarya, Bertumbuh," kata Fenty.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

150 Ribu Eksemplar

FOTO: Wajah Baru Perpustakaan Umum Daerah Provinsi DKI Jakarta
Pengunjung membaca buku di Perpustakaan Umum Daerah Provinsi DKI Jakarta, Taman Ismail Marzuki, Cikini, Jakarta Pusat, Senin (27/6/2022). Setelah rampung direvitalisasi, Perpustakaan Umum Daerah Provinsi DKI Jakarta akan kembali dibuka pada Juli mendatang. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Fenty menyebut jumlah buku yang tersimpan di Perpustakaan Jakarta lebih dari 150 ribu eksemplar. Genrenya beragam, baik buku anak maupun buku umum lainnya, karena perpustakaan itu adalah perpustakaan umum.

"Semua buku yang ada di Perpustakaan Jakarta bisa dilihat di perpustakaan.jakarta.go.id. Kami juga memiliki buku digital pada aplikasi ijakarta yang dapat diunduh di Playstore maupun Appstore," kata dia.

Ia menjelaskan mereka yang sudah terverifikasi sebagai anggota di perpustakaan.jakarta.go.id adalah yang berhak meminjam buku. Mereka bisa mendaftarkan keanggotaan via Jaklitera. Tidak dipungut biaya untuk menjadi anggota Perpustakaan Jakarta. Buku yang dapat dipinjam setiap member adalah dua buku dengan lama pinjam selama 14 hari.

Target pengunjung perpustakaan adalah semua warga DKI Jakarta dari semua kalangan. Namun, tidak tertutup bagi mereka yang tinggal di luar DKI Jakarta untuk berkunjung.

"Bagi yang ingin berkunjung, harap mendaftarkan ke website perpustakaan.jakarta.go.id. Disarankan untuk melakukan booking online terlebih dahulu untuk tanggal kedatangan. Namun jangan khawatir, perpustakaan Jakarta juga menyediakan kuota bagi pengunjung yang dating langsung di lokasi," ujar Fenty.

Batasi Kapasitas

FOTO: Wajah Baru Perpustakaan Umum Daerah Provinsi DKI Jakarta
Pekerja merapikan koleksi buku di Perpustakaan Umum Daerah Provinsi DKI Jakarta, Taman Ismail Marzuki, Cikini, Jakarta Pusat, Senin (27/6/2022). Setelah rampung direvitalisasi, Perpustakaan Umum Daerah Provinsi DKI Jakarta akan kembali dibuka pada Juli mendatang. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Fenty menyatakan bahwa situasi pandemi Covid-19 yang belum usai disikapi dengan penerapan protokol kesehatan yang disiplin. Para pengunjung diwajibkan check in via aplikasi PeduliLindungi. Pengunjung juga wajib menggunakan masker dan menerapkan protokol kesehatan lainnya selama berada di ruangan.

"Selain itu telah dilakukan juga sistem reservasi untuk mengendalikan jumlah kunjungan agar tidak melebihi kapasitas ruangan," sambung dia.

Kuota kunjungan adalah 300 orang per sesi. Perpustakaan yang resmi dibuka untuk umum pada 8 Juli 2022 itu beroperasi mulai pukul 09.00 hingga pukul 17.00, setiap hari.

Sementara, kebersihan ruangan di perpustakaan dikelola Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi DKI Jakarta dengan menempatkan tenaga kebersihan di tiap-tiap lantai ruang. Sedangkan, kebersihan kawasan masih dikelola oleh PT Jakarta Propertindo hingga pembangunan kawasan terselesaikan.

"Kami percaya bahwa perpustakaan memiliki ragam peran strategis dalam membawa dampak positif bagi warga. Tidak hanya perbaikan dari sisi indeks literasi semata, tetapi juga perbaikan kualitas hidup warganya," ucap Fenty.

Gedung Panjang TIM

Ada Lagu Ciptaan Ismail Marzuki di Bangunan Gedung Panjang TIM
Tampilan kawasan TIM yang masih terus dikebut penyelesaiannya. (Liputan6.com/Dinny Mutiah)

Perpustakaan itu menempati bangunan Gedung Panjang lantaran fisiknya memang memanjang di lahan yang dulu jadi pusat kuliner TIM. Dari kejauhan terlihat bagian gedung 14 lantai itu berundak-undak, tidak rata seperti bangunan tinggi konvensional. Sang arsitek, Andra Matin, mengungkapkan alasannya.

"Ini buat simbol. Bangunan hub ini memang cocoknya hanya di TIM. Inspirasinya dari lagu ciptaan Ismail Marzuki, ditransfer ke bentuk tinggi rendah not balok," tutur Andra dalam bincang-bincang di sela Media Heritage Walk yang diselenggarakan Jakarta Experience Board, Rabu, 15 September 2021.

Ia mendetailkan lagu yang dimaksud adalah "Rayuan Pulau Kelapa". Ada tiga bait yang diambil, yakni "Tanah airku Indonesia. Negeri elok amat kucinta. Tanah tumpah darahku yang mulia, yang kupuja sepanjang masa. Tanah airku aman dan makmur, pulau kelapa yang amat subur."

"(Liriknya) benar-benar kerasa bahwa kita harus mencintai negara kita. Tiga not digabung jadi satu fasad. Fasadnya disusun secara acak," sambung Andra.

Selain lirik lagu ciptaan Ismail Marzuki, bangunan gedung juga memasukkan elemen motif tumpal dari batik Betawi. Selain untuk estetika, hal itu juga bermaksud untuk mereduksi sinar matahari ke area perpustakaan sehingga menjadi lebih sejuk.

Bagaimana cara berkunjung ke perpustakaan? Anda bisa naik KRL dan turun di Stasiun Cikini yang jaraknya terdekat dari perpustakaan. Anda bisa lanjutkan dengan berjalan kaki, atau naik ojek online yang jalannya memutar. Bisa pula naik TransJakarta menaiki bus koridor 6H jurusan Senen - Lebak Bulus. Alternatif lainnya adalah naik MRT, turun di stasiun Bundaran HI, baru dilanjutkan naik ojek online ke kawasan Cikini. (Natalia Adinda)

 

Infografis Destinasi Wisata Berkelanjutan di Indonesia dan Dunia
Infografis Destinasi Wisata Berkelanjutan di Indonesia dan Dunia (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya