Indonesia Tuan Rumah World Tourism Day ke-42, Undang Palestina hingga Vatikan ke Bali

World Tourism Day di Indonesia menjadi salah satu side event G20 yang juga berlangsung di Bali.

oleh Dinny Mutiah diperbarui 11 Agu 2022, 08:02 WIB
Diterbitkan 11 Agu 2022, 08:02 WIB
Nusa Penida, Bali
Nusa Penida, Bali/ Foto dok RedDoorz Indonesia-Unsplash.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengumumkan Indonesia menjadi tuan rumah acara puncak peringatan World Tourism Day ke-42 pada 27 September 2022. Bali menjadi lokasi penyelenggaraan setelah sebelumnya digelar di Pantai Gading, Afrika, pada 2021.

"Dengan UNWTO beserta seluruh kelengkapan daripada World Tourism Day adalah upaya kolektif kita menunjukkan bahwa Bali adalah Bali yang sudah bangkit, pulih, dan akan kita tingkatkan jumlah kunjungan wisatawan di tahun-tahun selanjutnya," kata Sandiaga dalam Weekly Press Briefing di Jakarta, Senin, 8 Agustus 2022.

World Tourism Day tahun ini mengangkat tema Rethinking Tourism. Sandi menjelaskan tema itu bermaksud untuk mendiskusikan penataan ulang pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan. Berbagai acara disiapkan untuk mengisi agenda tersebut, termasuk diskusi multi-stakeholder bertajuk Rethinking Tourism as Element to Recovery.

"Kita mengundang 160 negara dari Afghanistan hingga Zimbabwe, juga associate partners dari Aruba sampai Puerto Rico, serta perwakilan dari Vatikan dan Palestina," ujar Sandiaga.

Undangan yang ditandatangani Sandiaga mewakili pemerintah Indonesia bersama WTO akan segera dikirimkan ke negara-negara anggota. Kemenparekraf memperkirakan sekitar 40 menteri akan hadir dalam acara yang berlangsung sehari setelah pertemuan tingkat menteri pariwisata G20.

"Kita sengaja hadirkan di Bali karena ini menjadi bagian dari side event G20. Para menteri pariwisata G20 yang sudah hadir dalam pertemuan sebelumnya di Tourism Ministerial Meeting, tinggal kita ajak ke acara di hari berikutnya," tutur Sandi menjelaskan pemilihan Bali sebagai lokasi acara.

Di samping, Bali memiliki fasilitas MICE yang mumpuni untuk menggelar pertemuan skala besar. Diharapkan 3.000 sampai 5.000 delegasi berpartisipasi langsung dalam kegiatan tersebut.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Pesan dari Indonesia

Indonesia Tuan Rumah World Tourism Day ke-42, Undang Palestina hingga Vatikan ke Bali
Menparekraf Sandiaga Uno menyampaikan pengumuman Indonesia terpilih sebagai tuan rumah peringatan puncak World Tourism Day ke-42 yang akan digelar di Bali pada 27 September 2022. (dok. Biro Komunikasi Publik Kemenparekraf)

Pemerintah akan menggelar beragam kegiatan untuk memastikan World Tourism Day berjalan lancar, seperti seminar, lomba, bakti sosial, bersih sungai, dan penghijauan yang melibatkan stakeholder pariwisata di seluruh Indonesia serta enam politeknik pariwisata yang ada di bawah naungan Kemenparekraf.

Kementerian juga meminta seluruh pemangku kepentingan pariwisata lainnya untuk berpartisipasi dengan caranya masing-masing. Imbauan ditujukan kepada pemerintah daerah dan dinas pariwisata daerah, asosiasi/lembaga pariwisata, usaha/bisnis pariwisata, serta media.

"Tourism is everybody's business. Kita ingin mendorong dan memastikan bersama-sama, kita membangun bangsa melalui pariwisata ini," ujar Plt. Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kemenparekraf/Baparekraf.

Dalam puncak peringatan nanti, Indonesia mengusulkan konsep pariwisata yang berfokus pada masyarakat yang berkualitas dan berkelanjutan. "Rethinking Tourism adalah spirit yang harus dihadirkan secara konkret di Indonesia sebagai tuan rumah dan juga di tingkat masyarakat global," imbuh Frans.

Sandiaga menambahkan, usulan itu sebagai bagian dari upaya penciptaan 1,1 juta lapangan kerja baru pada tahun ini, dan 4,4 juta lapangan kerja baru pada 2024.

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS


Desa Wisata

Desa Wisata
Rangkaian kegiatan Sosialisasi Sadar Wisata kepada para pelaku pariwisata terus berlanjut. Digelar sejak pertengahan Maret 2022 dengan mengambil tempat di Desa Wisata yang ada di 6 Destinasi Prioritas Pariwisata, kali ini sosialisasi berlanjut di 4 desa yang ada di wilayah Kabupaten Simalungun dan Toba, Sumatera Utara.

Dalam kesempatan berbeda, Sandiaga kembali menyinggung pentingnya desa wisata sebagai tulang punggung pariwisata Indonesia saat ini. Desa wisata, kata dia, tidak hanya menciptakan kegiatan ekonomi, tetapi juga memelihara budaya masyarakat setempat.

"Di tengah-tengah pandemi, kunjungan wisata ke Bali mungkin turun, tetapi ke desa wisata naik 30 persen," kata dia ketika menghadiri workshop pengembangan kabupaten/kota (KaTa) di Aula Kantor Bupati Kutai Kartanegara, akhir Juli 2022.

Itulah salah satu yang mendorongnya gencar mempromosikan Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI). Sederet desa wisata juga telah mendapat pengakuan dunia, seperti Desa Wisata Nglanggeran di Gunungkidul, serta Desa Wisata Panglipuran di Bangli, Bali, yang menjadi salah satu desa wisata terbersih di dunia.

"Jadi, adalah bagaimana kita bisa mengangkat kearifan budaya lokal. Kegiatan workshop ini untuk membantu para pelaku ekonomi kreatif semakin berinovasi, beradaptasi, dan berkolaborasi, sehingga memiliki nilai tambah yang tinggi," ujar Sandi.

Ia pun mengajak para pelaku usaha parekraf mengedepankan kolaborasi, bukan kompetisi, agar membuahkan hasil yang berkelanjutan. Pendekatannya juga harus berpihak kepada masyarakat, khususnya usaha mikro, kecil, dan menengah, serta ekonomi kreatif. Ke depan, pariwisata berkualitas dan berkelanjutan menjadi arus utama dengan berbasis alam dan budaya. 

 


Mulai Pulih

Serunya Menjelajahi Desa Wisata Kaki Langit Mangunan Dengan Mobil Jip
Wisatawan menikmati keasrian hutan pinus di Desa Wisata Kaki Langit Mangunan, Bantul, Yogyakarta (4/5). Desa Wisata Kaki Langit Mangunan yang baru berjalan hampir setahun ini dikelola warga setempat. (Merdeka.com/Arie Basuki)

Dikutip dari kanal Bisnis Liputan6.com, hasil riset Mandiri Institute pada 2022 menyimpulkan bahwa industri pariwisata mulai pulih. Tingkat belanja masyarakat di sektor pariwisata secara umum masih tetap solid di tengah kenaikan inflasi dan kasus Covid-19. Peningkatan aktivitas industri pariwisata ini disebabkan karena tingkat vaksinasi yang tinggi serta pelonggaran mobilitas.

"Pengendalian kasus Covid-19 yang relatif baik mendorong bangkitnya sektor pariwisata," demikian hasil riset berjudul Perkembangan Belanja Sektor pariwisata.

Tingkat mobilitas masyarakat, terutama kunjungan ke daerah-daerah pariwisata, terus meningkat. Secara spasial, tingkat belanja masyarakat di wilayah Bali dan Nusa Tenggara yang merupakan destinasi utama pariwisata terus meningkat, terutama sejak kasus Omicron mereda.

Indeks di Bali saat ini merupakan yang tertinggi sejak awal pandemi. Tren kenaikannya terjadi sejak dua minggu menjelang Lebaran. Sedangkan, indeks di NTB meningkat pesat sejak awal Juni 2022. Saat ini mencapai level 110,5, tertinggi sejak prapandemi. Hal ini mengindikasikan tingginya kunjungan masyarakat ke Bali dan NTB dari menjelang Lebaran hingga saat ini. 

Infografis Destinasi Wisata Berkelanjutan di Indonesia dan Dunia
Infografis Destinasi Wisata Berkelanjutan di Indonesia dan Dunia (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya