Liputan6.com, Jakarta - 2022 hampir berakhir. Menyongsong tahun baru tentu bisa tentang banyak hal, termasuk mengintip prediksi tren makeup 2023. Jadi, riasan seperti apa dan produk apa yang bakal naik daun tahun depan?
Founder, sekaligus CMO BLP Beauty, Lizzie Parra, mengatakan bahwa tren riasan 2023 masih akan tentang minimalism. "Memperlihatkan tekstur kulit, jadi makeup bukan makeup yang terlalu tebal," katanya saat dijumpai di bilangan Jakarta Selatan, Senin, 17 Oktober 2022.
Advertisement
Baca Juga
"Tapi, orang akan lebih berani di (riasan) mata," perempuan yang juga dikenal sebagai makeup artist dan beauty influencer itu menambahkan. "Lalu, tahun depan lip gloss akan naik, dengan orang sudah mulai bisa lepas masker."
Lizzie menyambung, "Tahun depan juga orang akan banyak mengeluarkan lip plumper. (Ini membuat tampilan) bibir jadi juicy, glossy."
Ia mengatakan, platform sosial, seperti Tiktok, memengaruhi tren. "Gen Z itu suka makeup yang fresh, dan mereka akan menggerakkan massa. Bibir orang Indonesia enggak terlalu tebal, makanya lip plumper kayaknya tahun depan bakal banyak yang rilis. Orang akan suka sesuatu yang fresh," paparnya.
Lizzie juga mengatakan bahwa tren keberlanjutan masih akan ada di industri kecantikan Tanah Air tahun depan. "Sekarang pun bisa dilihat bahwa banyak brand yang mengarahkan kampanye mereka ke arah sustainability," katanya.
Terkait itu, BLP Beauty sudah cukup lama ikut serta. Lizzie mengatakan, "Kami ada satu program namanya BLP Recycle. Jadi, bisa mengembalikan botol produk kosong. Tahun depan pun kami akan tetap melanjutkan itu."
Keberlanjutan di Industri Kecantikan
Ketika BLP Beauty jadi satu-satunya merek kecantikan yang berpatisipasi dalam agenda Paris Fashion Week, awal bulan ini, Lizzie mencatat bahwa di Eropa, sudah banyak pelanggan sadar akan faktor keberlanjutan.
"Mereka juga tanya, ini vegan atau enggak, animal cruelty free atau tidak, lalu dibuat dari zat berbahaya atau enggak, kemasannya bisa didaur ulang atau enggak," tuturnya. "Eropa sudah concern dan tren itu juga akan terus marak diadopsi di Indonesia, terutama 1--2 tahun ke depan."
Terkait keikutsertaan jenamanya di PFW 2023, Lizzie berkata, "Jujur, saat presentasi ke agensinya (L'Adresse Paris Agency), kami merasa dipandang sebelah mata, karena citra brand Asia, terutama Asia Tenggara, itu masih tentang produk whitening. Tapi, saat diperlihatkan produk dan kampanye kami, mereka mengaku langsung takjub."
Ia menyebut bahwa eyeshadow palette jadi produk yang paling banyak dilirik. "Mungkin karena paling nyentrik," tuturnya. "Terutama yang ada warna birunya."
Advertisement
Tren Kecantikan dari Landasan Pacu
"Lalu, complexion. Mereka (agensi di Paris) cukup syok karena kami ternyata punya 12 warna foundie dan sembilan cushion. Kayak, 'Oh ternyata brand ini beragam banget warnanya.' Itu yang membuat mereka tertarik. Kuncinya diversity," imbuhnya.
Sejalan dengan itu, Lizzie bercerita bahwa dirinya juga mengadaptasi tren kecantikan dari landasan pacu pekan mode dunia. "Satu hal yang aku aplikasikan langsung adalah saat develop power liner. Itu eyeliner warna-warni," tuturnya.
Ia berkata, "Itu sebenarnya sudah cukup happening, tapi sudah didapatkan di sini. Akhirnya kami saja yang buat, bawa tren dari luar. Orang Indonesia ternyata berani-berani saja pakai (eyeliner) warna cokelat, merah, dan biru."
Rencananya, BLP Beauty akan kembali memeriahkan agenda PFW, Maret tahun depan. Pada kesempatan itu, pihaknya mengaku akan "lebih main warna" dalam menghadirkan produk riasan wajah.
"Jadi, mungkin warna biru akan lebih kami pakai, warna merah akan lebih kami pakai. Orang dari mancanegara melihat, 'Oh Indonesia tuh berani ya warnanya,'" ia mengatakan. "Dikhususkan untuk Fall/Winter, tapi ala Indonesia."
Look Lebih Bold
Lizzie mengatakan bahwa dalam mengembangkan produk riasan, mereka akan senantiasa memerhatikan kulit. "Jadi, bagaimana kulit bisa tetap bagus walau dalam kondisi kering saat musim dingin. Indonesia kan enggak ada (musim dingin), jadi lebih ke musim hujan saja," tuturnya.
"Setelah merilis mascara dan eyeshadow, semoga tahun depan kami bisa membawa look lebih bold," ia menyambung.
Karena keikutsertaan di PFW, awal bulan ini, mereka mencatat bahwa produk riasan yang dibawa telah menarik pengunjung dari Amerika Latin, Timur Tengah, dan Asia Timur. "Mungkin seleranya mirip," ujarnya.
"Ada beberapa negara caucasian yang range warna foundie kami enggak cukup buat mereka. Kayak kurang putih, tapi R&D dari BLP sangat terbuka," ia mengutarakan. "Once ada pasar dari mancanegara yang lebih gelap atau terang, kami bisa provide."
"Di luar complexion, mereka terkejut karena warna-warna (produk makeup) kami tetap bisa dipakai sama mereka. Karena, kalau dilihat, warna-warnanya cukup natural, enggak oranye banget. Cukup netral," tandasnya.
Advertisement