Bambu Jadi Salah Satu Senjata Indonesia Mengatasi Perubahan Iklim

Bambu dengan sistem perakaran yang rapat menjadi tanaman konservasi penting untuk menjaga cadangan air. Lalu, bagaimana perannya terkait perubahan iklim?

oleh Dinny Mutiah diperbarui 15 Nov 2022, 14:03 WIB
Diterbitkan 15 Nov 2022, 14:03 WIB
Bambu Salah Satu Senjata Indonesia Mengatasi Perubahan Iklim
Mama Bambu menghadiri peresmian Dialog Perempuan Inspiratif di Bali Collection Hutan Bambu G20-Nusa Dua, Senin, 14 November 2022. (dok. Biro Humas KLHK)

Liputan6.com, Jakarta - Prasasti Mama Bambu akhirnya diresmikan di Hutan Bambu G20 di kawasan Nusa Dua, Bali. Prasasti itu sebagai pengingat peran para ibu di Flores dalam upaya konservasi lingkungan hidup.

"Mama Bambu adalah bukti nyata betapa perempuan mampu berperan penting dalam aksi-aksi konservasi," kata Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup (MenLHK) Siti Nurbaya Bakar pada Peresmian Prasasti Mama Bambu dan Dialog Perempuan Inspiratif di Bali Collection Hutan Bambu G20-Nusa Dua, dalam rilis yang diterima Liputan6.com, Senin, 14 November 2022.

Mama Bambu adalah sebutan bagi para ibu yang belajar pembibitan bambu dari tunas di Kampus Bambu yang berlokasi di Turetogo, Ngada, Flores. Dikutip dari kanal News Liputan6.com, para ibu merupakan perwakilan dari desa-desa yang ada di tujuh kabupaten di Flores, termasuk Kabupaten Ngada.

Menurut MenLHK, selama 2021--2022, 388 Mama Bambu di 21 desa dari tujuh kabupaten di Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT), telah menjadi ujung tombang program restorasi lahan kritis, konservasi air, dan mitigasi perubahan iklim melalui pembibitan dan penanaman bambu secara masif. Mereka bekerja di halaman rumahnya masing-masing.

"Para Mama Bambu mengatasi berbagai tantangan pandemi Covid-19 dan Siklon Seroja, dan berhasil menghasilkan total 3,1 juta bibit, di mana 1,5 juta di antaranya kini telah ditanam permanen di lahan kritis, tepi sungai, dan mata air," kata Siti.

Menurut dia, capaian itu menunjukkan bahwa di Indonesia, bambu tidak hanya bernilai ekonomi, tetapi juga bernilai ekologi, budaya, religi, bahkan perjuangan. Bambu juga sangat strategis untuk dikembangkan menjadi sumber ekonomi baru sekaligus perbaikan kualitas lingkungan hidup.

"Secara ekologis, bambu dapat menjadi solusi atas adanya ancaman lingkungan dan dampak perubahan iklim," kata dia lagi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Peran Bambu

Bambu Salah Satu Senjata Indonesia Mengatasi Perubahan Iklim
Beragam produk anyaman bambu yang bernilai ekonomi. (dok. Biro Humas KLHK)

Siti menjelaskan bahwa bambu berperan penting dalam restorasi lahan melalui daya adaptasi jenis tanamannya, pendekatan lanskap, dan keberadaannya dalam suatu ekosistem yang berkelanjutan. Sebagai tanaman konservasi lingkungan, sistem perakaran bambu yang sangat rapat dan menyebar ke segala arah berperan penting dalam menjaga ekosistem air. 

Sementara secara sosial, bambu merupakan sumber daya alam yang dekat dengan kehidupan masyarakat Indonesia sehari-hari. Karena itu, mekanisme pengembangan dengan pendekatan pemberdayaan masyarakat menjadi aspek penting. Bambu perlu dilestarikan sebagai salah satu hasil hutan bukan kayu (HHBK) unggulan nasional.

"Dalam semangat ini, melalui Strategi dan Rencana Aksi Nasional Bambu yang telah disusun KLHK, kita akan terus kembangkan hulu, tengah, dan hilirnya dengan terus mendorong kegiatan penanaman yang lebih lanjut sebagai kontinuitas dari industri bambu," ujar dia.

Secara paralel, melalui COP15 CBD yang akan digelar di Montreal pada Desember 2022, Siti mengatakan pihaknya akan terus mengawal adanya kerangka pelestarian biodiversitas global pasca -2020 yang tidak hanya memuat klaim retoris, tetapi berbagai aksi nyata yang dapat dibanggakan.

 


Ekonomi Hijau

Bambu Salah Satu Senjata Indonesia Mengatasi Perubahan Iklim
Sepeda bambu. (dok. Biro Humas KLHK)

Dikutip dari Antara, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menyatakan Hutan Bambu G20 (Bamboo Forest for G20) merupakan momentum bagi Indonesia untuk menunjukkan kepemimpinan dalam ekonomi hijau guna menurunkan emisi karbon. KemenKUKM menginisiasi hutan bambu di Bali Collection Nusa Dua bersama Yayasan Bambu Lestari dan beberapa organisasi peduli lingkungan lainnya.

"Sepeda itu green vehicle, apalagi sepeda bambu. Bambu sebagai alternatif hijau merupakan bahan terbarukan yang dapat dipanen dalam waktu yang jauh lebih pendek dari kayu, dan membutuhkan perawatan yang hampir tidak ada karena cukup ditanam satu kali saja," kata Teten dalam keterangan resmi, di Jakarta, Senin, 14 November 2022.

Ia menjelaskan, bambu Indonesia cukup produktif karena jumlahnya lebih banyak empat kali lipat dibandingkan China dan Jepang, sehingga bisa menjadi salah satu kekuatan ekonomi hijau Indonesia ke depan. Selain itu, manfaat lingkungan dari bambu, serta tradisi Indonesia yang kaya dalam pemanfaatan bambu akan mendorong pertumbuhan riset atas pemanfaatan bambu dalam berbagai sektor. 

Bambu dapat menjadi sumber energi bersih dan bermanfaat bagi lingkungan. Dalam satu tahun, setiap satu hektare bambu mampu menyerap 50 ton karbondioksida, mencegah erosi, dan menyerap 35 juta liter air untuk tiap desa bambu per tahun.

 


Hutan Bambu G20

Bambu Salah Satu Senjata Indonesia Mengatasi Perubahan Iklim
Salah satu produk anyaman bambu yang bernilai ekonomi. (dok. Biro Humas KLHK)

Teten berkata, "Jadi gerakan untuk memperluas desa bambu, saya kira langkah yang paling konkret untuk menyelamatkan bumi. Kami optimistis kampanye bambu sebagai green economy selain menjadi kekuatan ekonomi lokal juga akan memberikan kesejahteraan bagi masyarakat luas."

Sementara itu, Direktur Eksekutif Yayasan Bambu Lestari Monica Tanuhandaru menjelaskan Bamboo Forest for G20 merupakan ruang bersama yang memberikan warna Indonesia kepada dunia. Dia menjelaskan ruang itu dikerjakan secara gotong royong dalam waktu satu minggu oleh para tukang dari desa yang memanen bambu di desa pula.

Seluruh pengunjung G20 bisa ke Bali Collection untuk mengunjungi Bamboo Forest for G20 yang juga menjadi bagian dari Future SMEs Village yang diinisiasi Kemenkop.

"Di sini kita bicara soal isu lingkungan, keberlanjutan, diversity, keanekaragaman hayati, green mobility, investasi hijau. Ini jadi ruang para aktor dan pemerhati bertemu dan berdiskusi, ada juga eksibisi berupa produk yang dibuat dari desa, produk keren dan desain keren baik makanan, pakaian termasuk sepeda bambu," tutur Monica.

 

 

 

 

Infografis Menerapkan Gaya Hidup Ramah Lingkungan
Infografis Menerapkan Gaya Hidup Ramah Lingkungan. (Liputan6.com/Triiyasni)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya