Elaborasi Wastra Tenun Sikka NTT dalam Selera Fesyen Masa Kini

Sederet hasil kreasi desainer menggunakan bahan utama kain tenun hasil program pendampingan masyarakat di Kabupaten Sikka, NTT yang dilakukan Pendopo sebagai mitra UMKM.

oleh Dyah Ayu Pamela diperbarui 23 Nov 2022, 21:27 WIB
Diterbitkan 23 Nov 2022, 21:14 WIB
Busana menggunakan Tenun Sikka NTT oleh Pendopo
Busana menggunakan Tenun Sikka NTT oleh Pendopo. (Dok: Dyah Ayu Pamela)

Liputan6.com, Jakarta - Wastra Tenun Sikka asal Nusa Tengara Timur (NTT) dihadirkan dengan indah, menjadi paduan busana siap pakai oleh para desainer. Berwujud 58 koleksi Tenun Sikka diolah dengan tekun oleh Ikat Indonesia by Didiet Maulana dan desainer muda Iyonono.

Tak hanya sekadar kain tenun, semua hasil kreasi desainer menggunakan bahan utama hasil program pendampingan masyarakat di Kabupaten Sikka, NTT yang digelar sejak September 2022 oleh Pendopo sebagai mitra UMKM yang bekerja sama dengan pemerintah setempat dan para stakeholder. Pendampingan masyarakat dan peragaan busana merupakan salah satu cara untuk semakin memperkenalkan tenun

"Sesuai dengan visi Pendopo untuk memelihara kekayaan busaya Indonesia, kami mewujudkannya melalui tiga fokus yaitu pengembangan produk, kolaborasi, dengan pengrajin lokal, lalu memperkenalkannya pada publik melalui pengalaman ritel kami," ungkap Direktur Pendopo, Tasya Widya Krisnadi, saat acara yang berlangsung di Pendopo, Living World Alam Sutera, Rabu (23/11/2022).

Pendopo menggandeng kedua desainer tersebut untuk ikut mengkreasikan tenun sehingga mengikuti selera masa kini. Harapannya agar masyarakat tidak hanya sekadar mengenal tapi juga dapat memakai kain indah ini sehari-hari. 

Di peragaan busana kali itu, Pendopo membagi ke dalam empat kategori mulai dari dari tampilan koleksi Senandung Sikka Lilit by Pendopo. Koleksi kain tenun diaplikasikan tanpa pemotongan sesuai pakem kain wastra yang menyambung dalam satu ikatan, semua tampilan dirancang oleh desainer in-house Pendopo.

Ekspresikan Keberagaman

Tenun Sikka dalam pegelaran di Pendopo, Rabu (23/11/2022).
Tenun Sikka dalam pegelaran di Pendopo, Rabu (23/11/2022). (Dok: dyah ayu pamela)

Selanjutnya hadir koleksi Sikka by Iyonono berupa koleksi pakaian siap pakai dengan tekstur dimensional menggunakan potonga-potongan kain perca khas desainer muda tersebut. Deretan busananya dikerjakan langsung oleh puluhan ibu-ibu binaannya di Cirebon dan Kuningan.

"Saya merasa bersemangat untuk mengerjakan koleborasi ini, karena boleh dibilang melalui karya, kita bisa menghubungkan para ibu penjahit dari Cirebon dan Kuningan juga para mama penenun di Sikka," ungkap Iyonono dalam video daring sebelum peragaan busana, Rabu (23/11/2022)

Koleksinya hadir dalam 18 tampilan yang memanfaatkan kain perca tenun ikat Sikka hasil karya para mama sebagai aksen dimensional, dirangkai oleh ibu di Cirebon dan Kuningan. Sebagai penutup Pendopo memeragakan koleksi bertajuk "Surya di Maumere" by Ikat Indonesia karya Didiet Maulana. 

Ikat Indonesia selama ini dikenal luas sebagai label fesyen, menginterpretasikan kembali tenun yang memperkenalkan wastra Indonesia dalam koleksi busana siap pakai bernuansa resort. "Menggunakan kain tenun Sikka, saya memadukannya dengan lurik serta siluet modern untuk memberikan nuansa keberagaman," ungkap Didiet dalam video singkat sebelum pegelaran di waktu yang sama.

Pendampingan Masyarakat Sikka

Tenun Ikat Sikka khas Nusa Tenggara Timur
Tenun Ikat Sikka khas Nusa Tenggara Timur

Adapun sebagian besar kain tenun ikat Sikka yang digunakan pada peragaan busana Sikka adalah hasil pendampingan masyarakat yang dilakukan oleh Pendopo pada September 2021 hingg September 2022. Kegiatan merupakan bagian misi Kawan Lama Group yang menaungi Pendopo untuk memberikan nilai tambah bagi kehidupan yang lebih baik.

Pendopo mengajak Didiet Maulana mengadakan program pelatihan dan pendampingan terhadap komunitas penenun ikat Sikka di kabupaten Sikka, NTT. Kegiatan mulai dari peningkatan kualitas tidak hanya produk tapi juga menejemen mutu pengrajin kain tenun ikat Sikka di NTT.

Elaborasi juga dilakukan para penenun adat dengan desainer Didiet Maulana dan Iyonono untuk memberi akses ke pasar modern melalui Pendopo. "Saya dan segenap masyarakat Sikka memberikan apresiasi dan dukungan setinggi-tingginya kepada Pendopo dan Kawan Lama Group yang sudah melaksanakan peragaan busana Sikka," kata Fransiskus Roberto Diogo, Bupati Sikka dalam video rekaman. 

Fesyen Kontribusi Terbesar

Fesyen Jadi Penyumbang Terbesar Ekspor Ekonomo Kreatif, Ungguli Kriya dan Kuliner
Fesyen Jadi Penyumbang Terbesar Ekspor Ekonomo Kreatif, Ungguli Kriya dan Kuliner kata Menparekraf Sandiaga Uno di The Weekly Brief with Sandi Uno, Senin, 21 November 2022.  (Liputan6.com/Henry)

Sementara itu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno sempat mengungkap bahwa subsektor fesyen menempati peringkat pertama kontribusi nilai ekspor ekonomi kreatif (ekraf) nasional di 2022. Subsektor fesyen telah mencatat nilai kontribusi sebesar 61,6 persen.

Adapun peringkat kedua diisi subsektor kriya sebesar 30,95 persen dan ketiga subsektor kuliner 6,76 persen. "Subsektor fesyen menciptakan lapangan kerja sekitar 2 juta dari semua rangkaian rantai pasok ekosistem fesyen," ungkap Sandiaga Uno dalam The Weekly Brief with Sandi Uno yang digelar secara hybrid, Senin 21 November 2022.

Ekonomi kreatif Indonesia juga menempati posisi ketiga di daftar industri kreatif maju tingkat global. Urutan pertama diduduki oleh Amerika Serikat (AS), kemudian disusul Korea Selatan (Korsel).  

AS berada di peringkat pertama lantaran produksi film-film Hollywood hingga menjadi pusat musik dunia. Sementara Korsel melalui drama korea (drakor) hingga musiknya yang populer, K-Pop.

Indonesia yang menempati urutan ketiga, menurut Sandiaga, karena memiliki drama horor (drahor) dan D-Kop alias dangdut koplo. Karena itu, ia pun mengajak semua pihak mendukung produk ekonomi kreatif, khususnya kuliner, kriya, dan fesyen.

Infografis Penyebaran Tenun Nusantara
Infografis Penyebaran Tenun Nusantara. (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya