Liputan6.com, Jakarta - Saat kedatangan pelancong di Thailand melonjak, begitu pula dengan kasus penipuan turis asing. Laporan penipuan terhadap wisawatan mancanegara (wisman) di negara itu terus meningkat saat Negeri Gajah Putih tercatat menyambut turis asing ke-10 juta tahun ini.
Melansir Travel Mole, Kamis (22/12/2022), Komisaris Biro Polisi Pariwisata Thailand (TPB), Letnan Jenderal Pol Sukhun Prommayon, mengatakan bahwa polisi telah meningkatkan patroli di kawasan wisata. Ia menyebut, penipu umumnya "memangsa" turis yang tidak menaruh curiga.
Advertisement
Baca Juga
Kasus penipuan turis termasuk skema umpan dan pengalihan oleh pengemudi taksi dan tuk-tuk. Turis di tempat-tempat wisata populer, yang dibohongi bahwa tujuan wisatanya tutup, akan dibawa ke toko-toko berkualitas rendah. Mereka kemudian ditipu membeli oleh-oleh dengan harga "terlalu mahal."
Pencurian juga meningkat. Pada Bangkok Post, Letnan Jenderal Pol Sukhun mengatakan bahwa sebagian besar pengunjung berasal dari negara tetangga, dengan jumlah terbesar dari Malaysia. Diikuti India, Laos, Kamboja, dan Singapura. Adapun kedatangan dari Barat, pengunjung dari Inggris, AS, dan Jerman juga tercatat masuk dalam jumlah besar, katanya.
Ia mengatakan, patroli sepeda, sepeda motor, dan mobil digenjot di beberapa provinsi yang jadi tempat wisata utama. Penipu, termasuk beberapa sopir taksi atau tuk-tuk, sering terlihat di dekat pintu masuk tempat wisata atau kuil yang populer.
Polisi turis bekerja sama dengan petugas imigrasi dan lokal untuk mengatasi masalah ini, dengan memasang tanda peringatan di bandara dan lokasi wisata lain.
Laporan Melalui Aplikasi
Â
Pengunjung asing dapat menghubungi 1155 untuk layanan tanggap darurat TPB, yang dapat memberi bantuan dalam bahasa Inggris, Jepang, Cina, Korea, Rusia, India, dan Arab, katanya. Pelancong juga dapat mengunduh aplikasi seluler "Tourist Police I Lert U" secara gratis untuk menghubungi polisi sepanjang waktu saat membutuhkan bantuan.
Aplikasi ini tersedia dalam bahasa Inggris dan Thailand. Mereka yang membutuhkan bantuan dapat mengambil foto suatu kejadian dan mengunggahnya melalui aplikasi untuk menghubungi TPB, yang mengklaim akan segera mengirim petugas ke tempat kejadian.
"Kami berusaha memanfaatkan teknologi modern untuk mendukung pekerjaan kami. Kami juga memasang tanda di bandara dan lokasi lain untuk mendorong pengunjung asing mengunduh aplikasi atau menghubungi pusat 1155," Pol Ltkata Jenderal Sukhun.
Ia mengatakan, aplikasi akan ditingkatkan untuk mengantisipasi lonjakan turis asing, dan bakal berganti nama jadi "Thailand Tourist Police." Di samping itu, pusat data juga akan dibuka di kantor pusat TPB di Bandara Suvarnabhumi, terhubung dengan sistem yang menganalisis informasi tentang tersangka di database kepolisian, katanya.
Â
Advertisement
Menekankan Keselamatan di Tempat Wisata Populer
Polisi turis juga akan memakai kamera tubuh untuk merekam interaksi lainnya, sementara kamera pengenal plat nomor juga akan dipasang di kendaraan patroli polisi, katanya. Sebuah sistem juga akan dirancang untuk mengintegrasikan dan menganalisis rekaman dari kamera pengintai dari 33 kantor polisi wisata di seluruh negara.
"Saat turis memberi tahu polisi melalui aplikasi Thailand Tourist Police, informasi akan diedarkan ke semua 33 kantor polisi wisata, serta stasiun lokal lain," kata Letnan Jenderal Pol Sukhun.
Ia menambahkan, TPB ingin menekankan keselamatan pengunjung asing khususnya di tempat wisata populer, seperti Bangkok, Phuket, Chon Buri, Chiang Mai, dan Distrik Koh Samui di Surat Thani. Disebutkan bahwa masalah turis berbeda-beda dari satu tempat ke tempat lain.
Di Bangkok, banyak turis mengunjungi ibu kota untuk pertama kali, dan mungkin saja menghadapi masalah dengan pengemudi taksi atau tuk-tuk. "Polisi turis bekerja sama dengan Departemen Pengembangan Bisnis, Kementerian Perdagangan, dan Kementerian Pariwisata dan Olahraga (Thailand) untuk melawan para penipu ini," katanya.
Sedangkan untuk Phuket dan Samui, polisi mengawasi penjahat lokal yang memangsa turis asing, kata Letjen Pol Sukhun, menambahkan bahwa beberapa adalah pecandu narkoba atau mantan narapidana yang dapat mengulangi perbuatannya dengan melakukan pemerkosaan atau pencurian.
Meminta Dukungan Warga Lokal
Letjen Pol Sukhun berkata, "Polisi turis bergabung dengan otoritas lokal dan polisi untuk memantau mantan narapidana, serta meminta masyarakat setempat mendukung upaya polisi menegakkan hukum dan ketertiban."
Di Pattaya dan Chon Buri, kebanyakan pengunjung asing kini datang dari India, tapi turis dari Eropa juga kembali dengan angka menjanjikan. Ada banyak keluhan tentang penipuan waria, perampokan, dan penyerangan turis asing di Pattaya, katanya.
Kejahatan ini rendah selama pandemi, tapi sekarang meningkat lagi sejak negara itu dibuka kembali untuk turis, tambahnya. Pada 2 Desember 2022, polisi menangkap dua waria karena mencuri kalung emas dari seorang turis Rusia bernama Artem Kurisev di Pattaya, tambahnya.
Sebelum pandemi, pengunjung asing ke Chiang Mai kebanyakan berasal Cina dan Korea Selatan. Saat ini, banyak dari mereka berasal dari Eropa, yang kebanyakan menikmati menjelajahi hutan, pegunungan, serta mata air panas di utara provinsi ini, kata Letjen Pol Sukhun.
Polisi harus memastikan keamanan mereka, serta mencegah potensi bentrokan antara wisatawan dan penduduk desa setempat, katanya. TPB juga bekerja sama dengan Dinas Pariwisata Thiland untuk melakukan inspeksi rutin fasilitas pariwisata yang melayani pecinta petualangan guna memastikan mereka memenuhi standar keselamatan, katanya.
Jika gagal melakukannya, izin operasi mereka akan langsung dicabut, imbuhnya
Advertisement