Liputan6.com, Jakarta - Sebuah kampanye diluncurkan jelang peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2023Â yang jatuh pada Selasa, 21 Februari 2023. Kampanye bertajuk Jelajah Bersih Negeri 2023 itu melibatkan rombongan pesepeda yang bergerak dari Bali hingga Jakarta sejak 8 Februari 2023.
Tim pesepeda tersebut terbagi dua jalur menempuh Bali hingga Jakarta, yaitu tim jalur utara yang melintasi Banyuwangi, Pasuruan, Surabaya, Tuban, Indramayu, hingga Jakarta. Sementara, tim yang melalui jalur selatan memulai perjalanan dari Yogyakarta menuju Purwokerto, Cilacap, Bandung, Depok, dan Jakarta.
Advertisement
Baca Juga
Dalam kurun waktu 10 hari perjalanan, tim Jelajah Bersih Negeri mengunjungi sejumlah lokasi best practice pemanfaatan rantai nilai pengelolaan sampah, seperti di Desa Penglipuran yang merupakan Tempat Olah Sampah Setempat (TOSS) Center Klungkung Bali. Mereka juga singgah di Muncar Banyuwangi dan tempat industri daur ulang plastik di Pasuruan.
Rombongan pesepeda juga mendatangi tempat pengolahan sampah menjadi energi listrik di Benowo Surabaya, pengembangan refuse derived fuel (RDF) di PT Semen Indonesia Tuban, pengolahan sampah organik skala besar di Kudus, serta bank sampah binaan PT Pertamina di Indramayu. Selanjutnya, mereka meneruskan perjalanan menuju Jakarta.
"Melalui momentum ini, kita mendorong semua pihak dalam mewujudkan tuntas kelola sampah untuk kesejahteraan masyarakat," kata Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah Limbah dan Bahan Beracun Berbahaya (PSLB3), Rosa Vivien Ratnawati di Indramayu, Selasa, 14 Februari 2023, dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com, beberapa waktu lalu.Â
Bahan Baku Ekonomi
Vivien menyatakan HPSN tahun ini difokuskan untuk memperkuat peran pemerintah daerah dalam melaksanakan pengelolaan sampah, serta menumbuhkan partisipasi publik dalam upaya mencapai nol emisi melalui gerakan memilah sampah dari sumbernya. Pemerintah juga meminta peran aktif produsen dan pelaku usaha lainnya dalam implementasi bisnis hijau dengan menjadikan sampah sebagai bahan baku ekonomi.
Vivien meyakini bahwa pengembangan rantai nilai pengelolaan sampah di seluruh sektor secara sistematis dan integratif dapat dilakukan di setiap aksi pengurangan sampah hingga berdampak positif kepada penurunan emisi di sektor pemukiman, industri, pendidikan dan lainnya.
Sementara, Bupati Indramayu Nina Agustina berharap daerahnya bersih dari sampah. Ia menyebut pihaknya telah menyusun Kebijakan Strategis Daerah (Jakstrada) yang dijabarkan dalam Peraturan Bupati Indramayu Nomor 50 Tahun 2018 tentang pengelolaan sampah rumah tangga dan sampah sejenis, mengacu kepada Kebijakan dan Strategi Nasional (Jakstranas) sebagaimana tercantum dalam Peraturan Presiden Nomor 97 Tahun 2017.
"Kesuksesan pengelolaan sampah ini, tidak bisa hanya dicapai oleh pemerintah saja, melainkan membutuhkan peran seluruh stakeholder, mulai dari elemen masyarakat, BUMN, BUMD, dan korporasi agar memberikan manfaat bagi masyarakat dan aman bagi lingkungan akhir, sekaligus menjadi sumber daya yang memiliki nilai guna dan nilai jual," ujar Nina.
Advertisement
Pengendalian Iklim
Di kesempatan berbeda, Vivien kembali menekankan bahwa HPSN adalah momentum bagi pengelolaan sampah secara berkelanjutan sekaligus salah satu upaya untuk menurunkan emisi gas rumah kaca. Prinsip pengelolaan sampah berkelanjutan yang dimaksud adalah waste to resource melalui cara kerja ekonomi sirkular dan sampah menjadi sumber energi.
"HPSN 2023 harus menjadi babak baru pengelolaan sampah di Indonesia menuju Zero Waste, Zero Emission," kata Vivien saat memberi kuliah umum di Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto, Rabu, 15 Februari 2023.
Pendekatan ekonomi linier dalam pengelolaan sampah yang meliputi kumpul, angkut, buang ke TPA, terbukti tak ideal untuk masa depan lingkungan. Pendekatan terbaru adalah ekonomi sirkular yang berprinsip regenerate natural system, design out of waste, dan keep product and material in use melalui strategi elimination, reuse, dan material circulation.
"Menjalankan prinsip dan langkah-langkah baik dimaksud, merupakan perwujudan dan praktik terbaik dalam menjadikan sampah sebagai bahan baku ekonomi," ujar Vivien.
Rektor Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Akhmad Sodiq mengatakan, pihaknya telah membuat sejumlah riset tentang pengelolaan sampah berkelanjutan yang tepat di Indonesia dan menjalin kolaborasi dengan masyarakat. "Kami berawal dari kajian-kajian riset. Ada dua riset, pertama adalah riset yang berkaitan tentang pengelolaan sampah organik dengan intervensi teknologi. Kemudian riset yang kedua, berkaitan dengan rekayasa sosial agar itu diimplementasikan," kata Ahkmad.
Sejarah Pilu HPSN
Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) diperingati guna mengenang insiden mematikan yang terjadi di TPA Leuwigajah, Cimahi, Jawa Barat pada 21 Februari 2005. Dikutip dari laman resmi Dinas Lingkungan Hidup Kendal, Senin, 21 Februari 2022, insiden terjadi karena curah hujan tinggi dan ledakan gas metana pada tumpukan sampah.
Sebanyak 157 jiwa meninggal dunia dan dua kampung (Cilimus dan Pojok) hilang dari peta. Hal tersebut akibat desa-desa tersebut tergulung longsoran sampah dari Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Leuwigajah.
Berdasarkan siaran pers yang dikutip dari laman resmi PPID KLHK, HPSN kembali mengingatkan bahwa persoalan sampah harus jadi perhatian utama. Hal ini merujuk pada penanganan dan pengelolaannya yang membutuhkan peran serta seluruh komponen masyarakat.
Pada 2022, HPSN difokuskan untuk menyinergikan tiga program utama KLHK. Fokus utama tersebut merupakan pengelolaan sampah, pengendalian perubahan iklim dalam hal pengurangan emisi di program kampung iklim (Proklim), serta Perhutanan Sosial.
Advertisement