HPSN 2025: Kolaborasi Besar Bersihkan Indonesia!

Tragedi Leuwigajah 2005 jadi momentum Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2025, yang mengajak kolaborasi pemerintah, masyarakat, dan swasta untuk pengelolaan sampah berkelanjutan.

oleh Tim Regional Diperbarui 21 Feb 2025, 13:11 WIB
Diterbitkan 21 Feb 2025, 13:06 WIB
Ilustrasi sampah
Ilustrasi sampah. (Image by frimufilms on Freepik)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Tanggal 21 Februari diperingati sebagai Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN). Peringatan ini bermula dari bencana longsor sampah di TPA Leuwigajah, Cimahi, Jawa Barat pada 21 Februari 2005, yang menewaskan 157 jiwa dan menimbun dua kampung. Bencana ini disebabkan pengelolaan sampah yang buruk, menggunakan sistem open dumping. HPSN 2025, dengan tema 'Kolaborasi untuk Indonesia Bersih', bertujuan meningkatkan kesadaran dan aksi nyata dalam pengelolaan sampah.

Peringatan HPSN 2025 bukan hanya sekadar peringatan tahunan, tetapi momentum untuk memperkuat komitmen semua pihak. Pemerintah daerah, masyarakat, produsen, dan pelaku usaha didorong berperan aktif membangun sistem pengelolaan sampah yang sistematis dan terintegrasi. Partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah yang bertanggung jawab juga menjadi fokus utama.

Berbagai kegiatan dilakukan sepanjang Februari sebagai Bulan Peduli Sampah Nasional. Puncaknya adalah Trash Fest di Lapangan Banteng, Jakarta, pada 23 Februari, yang mengedukasi masyarakat tentang pemanfaatan sampah dan menumbuhkan kecintaan lingkungan. Kegiatan ini merupakan kolaborasi antara DLH DKI Jakarta, Jakarta Experience Board (JxB), dan Indonesia Indah Foundation (IIF).

Aksi Nyata di Berbagai Daerah

Di Makassar, DLH Kota Makassar berkolaborasi dengan DLH Provinsi Sulawesi Selatan dan Pusat Pengendalian Lingkungan Hidup Sulawesi-Maluku menggelar aksi bersih-bersih di TPS 3R Untia dan Bank Sampah Untia pada 15 Februari. Kegiatan ini bertujuan meningkatkan pengelolaan sampah dan kesadaran masyarakat akan pemilahan sampah.

Aksi serupa juga dilakukan di berbagai daerah lain di Indonesia. Hari Bersih Indonesia (HBI) menjadi langkah awal rangkaian HPSN 2025, dengan aksi bersih-bersih dan edukasi langsung kepada masyarakat tentang pentingnya pemilahan sampah yang melibatkan ribuan relawan.

Di DKI Jakarta, DLH DKI Jakarta mengajak warga untuk berpartisipasi aktif dalam rangkaian HPSN 2025. Kepala DLH DKI Jakarta, Asep Kuswanto, menjelaskan bahwa HBI melibatkan ribuan relawan membersihkan berbagai titik di Jakarta, termasuk Kawasan Kota Tua dan Gelora Bung Karno, sambil mempraktikkan pengurangan sampah dengan memilah sampah organik, anorganik, dan B3.

Pentingnya Kolaborasi

Kolaborasi menjadi kunci keberhasilan pengelolaan sampah. Pemerintah, masyarakat, akademisi, dan sektor swasta perlu bekerja sama untuk mencapai pengelolaan sampah yang berkelanjutan. Hal ini mencakup berbagai aspek, mulai dari pengurangan sampah di sumbernya, pemilahan sampah, hingga pengolahan dan pemanfaatan sampah.

Brand audit untuk menelusuri sumber sampah juga menjadi bagian penting dalam strategi pengelolaan sampah. Dengan memahami sumber sampah, kita dapat lebih efektif dalam mengurangi dan mengelola sampah. Edukasi kepada masyarakat juga sangat penting untuk meningkatkan kesadaran dan tanggung jawab dalam pengelolaan sampah.

Program edukasi yang komprehensif dan berkelanjutan akan membantu masyarakat memahami pentingnya pemilahan sampah, mengurangi sampah plastik, dan memanfaatkan sampah secara optimal. Partisipasi aktif masyarakat dalam program-program ini akan sangat menentukan keberhasilan pengelolaan sampah di Indonesia.

Trash Fest di Jakarta menjadi contoh nyata kolaborasi yang efektif. Acara ini tidak hanya menghibur, tetapi juga memberikan edukasi dan inspirasi bagi masyarakat untuk lebih peduli terhadap lingkungan.

 

Disclaimer: Artikel ini dibuat menggunakan Artificial Intelligence (AI)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya