Liputan6.com, Jakarta - Nasi Padang adalah salah satu makanan terkenal Indonesia yang nikmatnya tak perlu diragukan lagi. Saking terkenalnya warung makan Padang pun ada di mana-mana, hampir di setiap sudut kota termasuk ada di luar negeri.
Beberapa diaspora Indonesia pun ada yang berjualan nasi Padang untuk memperkenalkan kuliner khas tersebut ke seantero dunia. Termasuk menjadi pilihan bagi warga Indonesia yang tinggal di luar negeri.
Advertisement
Baca Juga
Seorang konten kreator mahasiswa Indonesia yang ada di Belanda pun membagikan salah satu warung nasi Padang yang menurut orang-orang paling enak di Eropa.Â
"Cobain rumah makan Padang paling terkenal di Eropa, mau nangis pas bayar untuk dua orang lebih dari satu juta, emangnya seenak itu ya?" ujarnya di awal video yang dibagikan di akun @jerhemyowen, dikutip Minggu (5/3/2023)
"Ini dia warung makan Lapekjo yang ada di kota Den Haag Belanda," sambungnya lagi.
Menurut sang pembuat konten warung makan Padang ini memang yang paling terkenal di Eropa. Dari video terlihat memang pengunjungnya ramai, bahkan hampir semua orang Indonesia yang makan. "Sumpah gue udah lama banget nggak makan nasi Padang, jadi kali ini gua sama temen gua mau makan yang banyak," tambah Jerhemy.
Menurutnya menu yang ada di warung makan tersebut sangatlah lengkap, mulai dari rendang, kikil, nangka, dendeng balado, sambel ijo dan lainnya. "Kita juga pesen tambahan ayam pop dan nasi putih lagi buat rode kedua,"Â
Â
Rasa Makanan
Dalam video terlihat apa saja yang mereka pesan. Terbilang banyak, dengan menu seperti nasi, ayam serta beberapa piring kecil tempat lauk yang menyajikan telur balado, sambal, termasuk rendang Padang yang wajib untuk dicoba.
"Wah gile ini rendangnya the best. Liat aja ekspresi temen gua nih. Ngiler banget emang sih enak beneran!" sebutnya lagi.
Menurutnya bumbunya terasa kuat dan enak, rasanya sama seperti di Indonesia. Bahkan rendangnya lebih enak daripada beberapa yang ada di Indonesia. "Kalau begini sih nggak bisa berhenti makan," ungkap dia.
Kemudian sang konten kreator berujar tentang keanehan temannya makan nasi Padang memakai sendok. Lebih lanjut menurutnya, menu dendeng balado terbilang enak.
Hal yang mengejutkan menurutnya makan nasi Padang di Belanda bisa habis sampai 85 Euro atau sekitar Rp1,2 jutaan. Tapi menurutnya nasi Padang yang dibelinya porsinya memang banya.
"Kantong anak kosan mau nangis sih rasanya sumpah, bisa borong satu rumah makan kalau di Indo," katanya.
Â
Advertisement
Tanggapan Warganet
Video yang telah ditonton lebih dari 146,3 ribu kali itu telah dikomentari oleh 437 orang, dan disimpan oleh 3218 pengguna, serta dibagikan ulang 604 kali. Warganet pun banyak yang bertanya-tanya dan menuliskan komentar.
"Bang belakang kampus gue serba sepuluh ribuan oeyy," tulis warganet.
"Suruh buka depan kampus gue dong," balas sang pembuat konten.
"Nasi Padang harus pake sendok oiiii," sambung yang lain.
"Baru tahu ada nasi Padang di Belanda," tulis warganet.
"Yang punya warung lapek tu... asli orang tebing tinggi Sumatera Utara koko," kata yang lain menimpali.
"Pagi Sore juga segitu harganya bang," ungkap warganet lainnya.
"Murah lah, pendapatan di Belanda juga tinggi kali," balas warganet lainnya.
"Emang ya orang Padang dikenal suka merantau, nggak di mana-mana pasti ada orang Padang," timpal warganet.
"Going to Belanda next week, any recommendation to eat and see? balas seorang warganet bule.
Â
Sejarah 15 Lauk Nasi Padang
Mengutip dari kanal Regional Liputan6.com, 23 Februari 2023, nasi Padang merupakan kuliner khas Minang yang sudah tersebar di hampir seluruh wilayah di Indonesia. Selain porsinya yang besar, penyajian nasi padang juga tak bisa dipisahkan dari unsur-unsur utamanya, yakni gulai, lado (cabai), dan bareh (nasi).
Sajian ini terkenal dengan cita rasa yang kaya rempah. Dari berbagai sumber, sejarah nasi padang sudah dikenal sejak zaman kolonial Belanda, tepatnya sekitar abad ke-20.Â
Pada masa itu, Belanda membuat jalur transportasi pada masa PRRI (Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia) di Bukittinggi. Dengan pusat perekonomian ada di Kota Padang, membuat Belanda perlu membuat jalur yang memudahkan proses niaga barang.
Di setiap pos peristirahatan, terdapat rumah makan yang menjajakan nasi dengan beraneka ragam lauk pauk dan sayuran. Konsep nasi Padang yang dibungkus saat itu diperuntukkan bagi para bangsawan yang ingin berniaga dari Bukittinggi ke Kota Padang.
Saat itu, nama restoran tersebut Padangsche Restaurant yang diambil dari bahasa Belanda. Nasi yang dijual juga dinamakan dengan nasi padang.
Advertisement