Apa Itu Tren Beezin di TikTok yang Dianggap Berbahaya oleh Dokter?

Bukan sesuatu yang baru, tren beezin yang kembali populer di TikTok sempat populer tahun 2010-an.

oleh Asnida Riani diperbarui 29 Mar 2023, 19:02 WIB
Diterbitkan 29 Mar 2023, 19:02 WIB
Ilustrasi
Ilustrasi tren beezin di TikTok. (dok. pexels/Alena Darmel)

Liputan6.com, Jakarta - Tren populer tahun 2010-an yang disebut "beezin'" tampaknya mendapat perhatian baru sejak muncul di TikTok. Dokter pun bereaksi dengan memperingatkan potensi bahayanya. "Beezers" mengklaim bahwa mengoleskan lip balm Burt's Bees ke mata mereka punya efek "luar biasa."

Dampak tren beezin ini diklaim termasuk membuat mabuk, mengintensifkan efek alkohol, dan membuat mereka tetap terjaga sepanjang malam untuk berpesta atau belajar. "Ya, saya dan teman saya terobsesi dengan ini," komentar seorang pengguna di video TikTok, dikutip dari New York Post, Rabu (29/3/2023). "Saya melakukannya untuk mencoba dan tetap terjaga," kata TikToker lain,

Namun demikian, dokter mengatakan itu tidak berdampak seperti yang disebutkan, dan penggunaannya berbahaya, terutama jika produk masuk ke mata. "Setiap kali seseorang berbicara tentang meletakkan produk apapun yang tidak dibuat khusus untuk mata atau kelopak mata, Anda meminta masalah karena mata dan kelopak mata adalah bagian tubuh yang sangat sensitif," Dr. Patrick Harkins, dokter mata di Waco, Texas, mengatakan pada Fox News Digital.

"Mereka bereaksi sangat berbeda dari banyak bagian tubuh lain. Jadi, apapun yang tidak diformulasikan secara khusus untuk penggunaan kelopak mata atau mata mungkin bukan ide yang baik," tambahnya.

Awal bulan ini, Rumah Sakit Universitas Michigan merilis peringatan publik di situsnya yang berjudul, "Beezin': Tren TikTok berbahaya yang melibatkan Burt's Bees." Di sana, dicatat bahwa "beezin'" tidak hanya tidak efektif, tapi juga berisiko.

 

Produk Sudah Ada Sejak 30 Tahun Lalu, tapi ...

Ilustrasi
Ilustrasi aplikasi TikTok. (dok. pexels/cottonbro)

"Beezin,'" bahan yang sensasinya mirip mentol, berefek mendinginkan di mana pun Anda meletakkannya, kata Harkins. "Mentol ada di obat kumur, pasta gigi, salep, dan lainnya," kata Harkins.

Ia menyambung, "Jika pernah menggunakannya, Anda akan segera merasakan efek kesemutan dan dingin seperti ini, yang hanya sensasi yang Anda dapatkan saat mengoleskannya pada kulit."

Burt's Bees Beeswax Lip Balm mengandung minyak peppermint, sesuai daftar bahan produk. Pelembap bibir merek ini mengandung mentol. Harkins mengatakan bahwa baik mentol maupun peppermint tidak aman digunakan pada kulit kelopak mata, karena dapat menyebabkan infeksi atau lebih buruk.

Selain itu, "beezin'" tidak akan menciptakan "high" yang sebenarnya bagi orang-orang, katanya. Perwakilan dari Burt's Bees mengatakan pada Fox News Digital bahwa produk lip balm mereka telah ada selama lebih dari 30 tahun.

"Ini dibuat dengan bahan-bahan alami, seperti lilin lebah, minyak kelapa, dan tentu saja minyak peppermint, semuanya dipilih untuk merawat bibir," lanjut perwakilan tersebut.

Ada Risiko Infeksi

Step 3: Mengaplikasikan Krim Mata dan Krim Malam
Ilustrasi tren beezin di TikTok. Credit: pexels.com/AndreaPiacquadio

Perwakilan merek itu menyambung, "Ini mungkin 100 persen alami, tapi bukan berarti bisa terlihat. Burt's Bees menguji semua produknya, termasuk Burt's Bees Beeswax Lip Balm, memastikannya aman untuk penggunaan yang dimaksudkan. Kami merekomendasikan agar orang menggunakan produk kami sesuai petunjuk."

Harkins menggemakan ini, mencatat bahwa produk dengan minyak mentol atau peppermint diformulasikan khusus untuk bagian tubuh tertentu, seperti bibir, katanya. "Ketika masuk ke mata, itu bisa menyebabkan respons peradangan, yang akan membuat mata merah dan teriritasi," katanya. "Itu bisa diobati, tapi tentu saja bisa sangat tidak nyaman."

Lalu ada risiko infeksi, terutama dengan sesuatu yang bisa digunakan di bagian tubuh lain, menurut Harkins. "Menempatkan lip balm yang telah digunakan pada bibir Anda atau orang lain di mata Anda mungkin merupakan ide yang sangat buruk karena memungkinkan penyebaran infeksi dengan cara itu," kata Harkins.

Ia menyambung, "Saya akan lebih khawatir secara khusus hanya tentang reaksi peradangan, tapi itu dapat menyebabkan kehilangan penglihatan, jaringan parut, semua jenis masalah."

Waspadai Konten Berpotensi Bahaya di TikTok

Ilustrasi TikTok.
Ilustrasi aplikasi TikTok. (unsplash/Olivier Bergeron)

Ini bukan kali pertama tren konten di TikTok dianggap berbahaya. Karenanya, di sidang Kongres AS, Kamis, 23 Maret 2023, perwakilan Earl Carter, R-Ga., bertanya pada CEO TikTok Shou Zi Chew tentang video tantangan TikTok yang berbahaya seperti "tantangan blackout," yang menurut para kritikus mendorong pengguna mencekik diri sendiri.

TikTok menghadapi beberapa tuntutan hukum dari orangtua yang mengatakan anak mereka meninggal saat mencoba tantangan tersebut. Perusahaan telah memblokir pencarian untuk #blackoutchallenge, The Washington Post melaporkan.

"Mengapa TikTok secara konsisten gagal mengidentifikasi dan memoderasi video berbahaya semacam ini?" tanya Carter. "Mengapa Anda tidak bisa mengendalikan ini?"

Chew menjawab, "Ini adalah tantangan industri yang nyata dan kami bekerja sangat keras." "Kami tidak berbicara tentang industri," jawab Carter. "Kita berbicara tentang TikTok."

Sementara, dalam keterangan perusahaan pada CNN, Januari 2023, mereka menyebut, "Salah satu komitmen terpenting kami adalah mendukung keselamatan dan kesejahteraan remaja, dan kami menyadari pekerjaan ini tidak pernah selesai."

"Kami terus fokus pada perlindungan keamanan yang kuat untuk komunitas kami sambil memberdayakan orangtua dengan kontrol tambahan untuk akun remaja mereka melalui TikTok Family Pairing," imbuhnya.

Perusahaan mengatakan antara April dan Juni 2022, mereka menghapus 93,4 persen video tentang menyakiti diri sendiri dan bunuh diri dari aplikasi sebelum dilihat pengguna. Tapi, remaja mengatakan itu bukan video paling mengerikan yang membuat mereka tetap terlibat. Ini adalah konten yang diprogram untuk mereka di bagian "Untuk Anda" di aplikasi.

Infografis Larangan Aplikasi TikTok di 10 Negara Plus Uni Eropa. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Larangan Aplikasi TikTok di 10 Negara Plus Uni Eropa. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya