6 Fakta Menarik Sierra Leone Salah Satu Negara Penghasil Berlian di Dunia

Sierra Leone berbatasan di utara dan timur dengan Guinea, di selatan dengan Liberia dan di barat dengan Samudera Atlantik.

oleh Dyah Ayu Pamela diperbarui 04 Mei 2023, 08:30 WIB
Diterbitkan 04 Mei 2023, 08:30 WIB
Sierra Leone Puji Indonesia Sebagai Pusat ASEAN
Bendera Sierra Leone. (Wikimedia)

Liputan6.com, Jakarta - Sierra Leone merupakan negara Afrika bagian barat yang pernah dijajah oleh Portugis di abad ke-15. Nama Sierra Leone berasal dari Pedro de Sintra, orang Eropa pertama yang melihat dan memetakan pelabuhan Freetown.

Nama asli Portugis, Serra Lyoa memiliki arti "Pegunungan Singa", mengacu pada perbukitan yang mengelilingi pelabuhan. Ibu kota Sierra Leone adalah Freetown, merupakan salah satu pelabuhan alam terbesar di dunia.

Mengutip dari laman Britannica, Kamis (4/5/2023), Sierra Leone berbatasan di utara dan timur dengan Guinea, sementara di selatan berbatasan dengan Liberia dan di barat dengan Samudera Atlantik.Meskipun sebagian besar penduduk terlibat dalam pertanian, Sierra Leone juga merupakan pusat pertambangan. Sierra Leone juga merupakan negara penghasil berlian, emas, bauksit, dan rutil. 

Konflik internal melumpuhkan negara sejak akhir 1980-an dan seterusnya, yang berpuncak pada perang saudara brutal yang berlangsung dari tahun 1991 hingga 2002. Sejak perang berakhir, pemerintah Sierra Leone telah menjalani tugas berat untuk membangun kembali infrastruktur fisik dan sosial negara, sekaligus mendorong rekonsiliasi.

Masih banyak hal mengenai Sierra Leone, berikut enam fakta menarik Sierra Leone yang dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber pada Kamis (4/5/2023). 

1. Negara Tempat Budak Dibebaskan

Sierra Leone didirikan oleh Letnan John Clarkson pada 1792 sebagai pemukiman untuk budak Afrika yang dibebaskan. Budak yang diselamatkan bisa memilih untuk menetap atau kembali ke tanah air mereka. Pemukim pertama dikirim dari Inggris, sedikit kurang dari 500 orang.

Tapi sayangnya, kebanyakan dari mereka meninggal karena penyakit dan perang suku. Pemukim kedua berjumlah sekitar 1.200 orang dari Nova Scotia dan lebih berhasil membangun kehidupan baru. Kebanyakan budak yang dibebasakan memilih menetap di Sierra Leone. 

 

2. Etnis di Sierra Leone

Penambang Emas Wanita
Para penambang emas wanita bekerja di sungai Pampana di dekat Mekeni, sebelah utara Sierra Leone (5/3). Melintasi tanah yang curam, ratusan pria dan wanita di sungai menyaring kerikil, memisahkan bintik-bintik emas dari lumpur. (AFP Photo/Issouf Sanogo)

Ada sekitar 18 kelompok etnis yang menunjukkan ciri budaya yang mirip, seperti perkumpulan rahasia, kepala suku, keturunan patrilineal, dan cara bercocok tanam. Etnis Mende ditemukan di timur dan selatan, dan Temne ditemukan di tengah dan barat laut, membentuk dua kelompok terbesar.

Kelompok besar lainnya adalah Limba, Kuranko, Susu ,Yalunka, dan Loko di utara. Ada pula etnis Kono dan Kisi di timur, kemudian Sherbro di barat daya. Orang Kreol merupakan keturunan orang kulit hitam merdeka yang menjajah pantai dari akhir abad ke-18 hingga pertengahan abad ke-19 ditemukan terutama di dalam dan sekitar Freetown.

Sepanjang abad ke-19, orang kulit hitam dari Amerika Serikat dan Hindia Barat juga menetap di Sierra Leone. Kompleksitas etnis semakin ditingkatkan dengan kehadiran pedagang Lebanon dan India di pusat-pusat perkotaan.

3. Sepertiga Penduduk Beragama Islam

Sekitar dua pertiga dari populasi adalah Muslim, sedangkan sekitar seperempatnya adalah Kristen. Kurang dari sepersepuluh populasi mempraktekkan berbagai agama tradisional.

Tetapi jumlah ini tidak termasuk banyak orang Sierra Leone yang mempraktikkan agama tradisional bersamaan dengan agama Islam atau Kristen yang mereka anut. Agama lain termasuk Bahāʾī, Hindu, dan Yudaisme yang dipraktikkan oleh sebagian kecil populasi.

4. Ragam Bahasa di Sierra Leone

Petugas kesehatan membawa peti mati selama pemakaman 75 korban di Freetown pada 8 November 2021 di ibu kota Sierra Leone [Saidu Bah/ AFP].
Petugas kesehatan membawa peti mati selama pemakaman 75 korban di Freetown pada 8 November 2021 di ibu kota Sierra Leone [Saidu Bah/ AFP].

Krio, bahasa yang berasal dari bahasa Inggris dan berbagai bahasa Afrika, adalah bahasa ibu Kreol dan lingua franca negara. Di antara bahasa Niger-Kongo, Grup Mande adalah yang terbesar dan termasuk Mende, Kuranko, Kono, Yalunka, Susu, dan Vai.

Kelompok Mel terdiri dari Temne, Krim, Kisi, Bullom, Sherbro, dan Limba. Bahasa Inggris, bahasa resmi, digunakan dalam administrasi, pendidikan, dan perdagangan. Bahasa Arab digunakan di kalangan pedagang Lebanon dan penganut Islam. Teks sekolah, buletin informasi, dan kumpulan cerita rakyat diproduksi dalam bahasa pribumi seperti Mende dan Temne.

Aksara Vai yang digunakan di Liberia dan Sierra Leone memiliki keistimewaan sebagai salah satu dari sedikit aksara pribumi di Afrika. Beberapa bahasa lokal ditulis dalam aksara Eropa, dan beberapa, terutama di wilayah Muslim di utara, telah ditranskripsikan ke dalam bahasa Arab.

5. Wisata ke Pulau Rahasia di Sierra Leone

Salah satu yang direkomendasikan saat berwisata ke Sierra Leone adalah mengunjungi Bunce Island. Dulunya tempat itu adalah salah satu pusat perbudakan utama di Afrika Barat, tapi semacam pulau rahasia.

Orang Inggris mengambil alih pada tahun 1670 dan memulai Royal African Company of England. Sierra Leone adalah titik fokus karena mudah dinavigasi dari sana.

Selain itu wisatawan bisa datang ke Suaka Simpanse Tacugama yang berada di pinggiran Freetown. Dibuka pada November 1995 dan untuk memperjelas, ini bukan kebun binatang. Suaka menyediakan lingkungan yang aman bagi simpanse.

 

6. Kuliner Khas di Sierra Leone

Groundnut Stew, makanan khas Sierra Leone
Groundnut Stew, makanan khas Sierra Leone. (Dok: Instagram @felicitycloake)

Kacang tanah rebus adalah hidangan populer Sierra Leone yang terdiri dari kacang tanah, bawang cincang, cabai, pasta tomat, dan daging atau ikan. Perpaduan bahan-bahan tersebut direbus perlahan dengan api kecil hingga daging menjadi empuk. Rebusan secara tradisional disajikan dengan tumpukan nasi atau sayuran di sampingnya.

Selain itu seperti halnya di Indonesia, jajanan gorengan ternyata juga cukup populer di Sierra Leone. Makanan gorengan ini antara lain akara, kue gari, pisang goreng, kentang goreng, bongo (ikan haring asap), dan ayam goreng.

Hidangan ini secara tradisional disajikan dengan roti, biasanya roti fula yang empuk, dan seluruh makanannya disertai dengan telur rebus dan saus lada pedas. Goreng dapat ditemukan di jalanan sebagian besar kota di Sierra Leone, baik siang maupun malam.

Selain itu Jollof Rice juga cukup terkenal meskipun bukan berasal dari Sierra Loane. Nama lain dari masakan ini adalah benachin, yang artinya satu panci dalam bahasa asli suku Wolof yang membuatnya.

Meskipun merupakan hidangan Nigeria dengan asal Senegal, meni ini dapat ditemukan di seluruh Afrika Barat dengan beberapa variasi bahan. Diyakini bahwa nasi jollof adalah pendahulu hidangan Cajun jambalaya yang populer.

Infografis Destinasi Wisata Urban
Wisata urban adalah wisata yang menjadikan ruang-ruang publik kota dan pengalaman hidup di perkotaan sebagai atraksi utama. (Dok: Liputan6.com/Trisyani)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya