Liputan6.com, Jakarta - Untuk kesekian kali, kecelakaan kapal wisata tenggelam terjadi lagi di perairan kawasan Taman Nasional Komodo, Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT (Nusa Tenggara Timur). Kali ini, kapal wisata KM Duta Samota kandas di Perairan Pulau Kelor, Labuan Bajo, NTT, pada Sabtu, 5 Agustus 2023.
Lokasi kandasnya kapal tak jauh dari Taman Nasional Komodo (TNK). Menurut informasi yang dilansir Antara, Sabtu, 5 Agustus 2023, kapal wisata tersebut membawa 33 turis asing dan empat wisatawan nusantara. Tim SAR gabungan berhasil mengevakuasi 37 wisatawan tersebut tak lama setelah kandas. Tak ada korban jiwa dalam kecelakaan ini.
Baca Juga
Sempat Tertahan dan Terjebak, Wisatawan Asing Berhasil Dievakuasi dari Labuan Bajo
Ditinggalkan Turis Imbas Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki, Tingkat Okupansi Hotel Labuan Bajo Berkurang hingga Nol Persen
Viral Perjuangan Wisatawan Keluar dari Labuan Bajo Setelah Bandara Tutup Akibat Gunung Lewotobi Erupsi
Meski semua selamat, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menyatakan prihatin dengan kejadian tersebut karena kembali berulang.
Advertisement
"Kita sebelumnya sudah kirim tim khusus ke sana setelah beberapa kali terjadi kecelakaan kapal wisata di Labuan Bajo. Walaupun beritanya semua penumpang dan kru selamat, tim khusus dari management crisis, kita akan menyelidik ini dan berkolaborasi dengan pihak-pihak terkait di sana buat cari penyebabnya sekaligus jalan keluarnya," kata Sandiaga Uno dalam The Weekly Brief with Sandi Uno, yang digelar secara hybrid, Senin, 7 Agustus 2023.
"Yang jelas harus ada berbagai unsur yang diperhatikan sebelum berlayar, termasuk unsur CHSE terutama di unsur safety dan environment, harus diperhatikan unsur keselamatan dan bagaimana kondisi sekitarnya," sambungnya.
Sandiaga Uno berharap kejadian ini tidak akan terus berulang karena akan bisa berdampak pada tingkat kepercayaan yang tentunya bisa mempengaruhi jumlah wisatawan yang berkunjung.
Â
Kapal Menabrak Karang
Kepala Kantor Basarnas Maumere Supriyanto Ridwan dari Maumere, Kabupaten Sikka, Sabtu, mengonfirmasi kecelakaan tersebut kepada Antara. "Saat tiba di sekitar Pulau Kelor Labuan Bajo pukul 13.30 Wita kapal menabrak karang dan kandas," ungkap Supriyanto, Sabtu, 5 Agustus 2023.
Kapten KM Duta Samota bernama Arik menjelaskan kapal tersebut melakukan perjalanan wisata dari Lombok, Nusa Tenggara Barat, pada Rabu, 2 Agustus 2023. Mereka menyinggahi beberapa pulau di antaranya Kanawa, Pulau Komodo, Pink Beach, Pulau Padar, dan Pulau Manjarite.
Ia menyebut kapal tersebut terseret arus ke daerah dangkal saat hendak meninggalkan Pulau Kelor. Kapal mengalami kebocoran dan air masuk dari lambung kiri kapal. "Kami minta tolong kapal-kapal sebelah untuk bantu evakuasi penumpang dan barang-barang," ucapnya.
Pada Juli lalu, kapal phinisi wisata Teman Baik tenggelam di kawasan Pantai Pink, Labuan Bajo pada Sabtu, 22 Juli 2023. Sandiaga Uno memanggil Deputi bidang Industri dan Investasi Kemenparekraf Fadjar Hutomo terkait peristiwa yang sudah beberapa kali terjadi di Labuan Bajo tersebut. Dalam laporannya, Fadjar mengungkapkan bahwa penyebab tenggelamnya kapal wisata tersebut karena pusaran air yang kuat.
Advertisement
Karakter Perairan Labuan Bajo
"Mengenai tenggelamnya Kapal Wisata Teman Baik di perairan Labuan Bajo, dengan tujuan pantai merah (Red Beach), kapal tersebut tenggelam saat memasuki pink beach karena pusaran air yang kuat, sehingga membuat kapal miring dan tenggelam," terang Fadjar dalam The Weekly Brief with Sandi Uno, Senin, 24 Juli 2023.
Menurut Fadjar, karakter perairan Labuan Bajo memang kerap menimbulkan pusaran-pusaran air secara mendadak. "Jadi memang ada karakter dari perairan di Labuan Bajo yang memang harus dipahami oleh para proyektor pariwisata yang ada di sana," ujarnya.
Mengenai kecelakaan yang terjadi, Fadjar memastikan semua korban kapal tenggelam, selamat. "Pada saat yang sama di dekat kapal wisata ada kapal KM Flores Utama yang juga berada di lokasi dan mencoba menyelamatkan seluruh korban. Jadi alhamdulillah tidak ada korban dalam peristiwa ini, sesuai dengan daftar manifes itu semuanya selamat," lanjutnya.
Kapal wisata tersebut belakangan diketahui berlayar tanpa memiliki SPB (Surat Perintah Berlayar). Sandiaga mengatakan Kemenparekraf akan menindak tegas pengelola kapal KLM Teman Baik.
Standar Operasional Prosedur Kapal Wisata
Kapal itu diketahui berlayar tanpa memiliki perizinan yang lengkap dan membahayakan seluruh penumpang. "Jadi Kapal KLM Teman Baik ini perlu kita berikan peringatan yang tegas dan juga sanksi yang memberikan efek jera, karena kelengkapan dari perizinannya belum diurus. Kami sudah berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait agar kedepannya akan kita pastikan bahwa di Labuan Bajo ini juga ada standar operasional prosedur yang lebih baik," jelas pria yang biasa disapa Sandi ini.
Fadjar menambahkan, pihaknya akan meningkatkan tata kelola baik destinasi maupun industri pariwisata di Labuan Bajo, terutama terkait dengan ekosistem kapal phinisi wisata yang tenggelam tersebut.
"Ada dua rekomendasi yang saya sampaikan terkait dengan perizinan kapal wisata, memang membutuhkan tindak lanjut berupa sertifikasi standar usaha yang harus ditindak lanjuti oleh Kemenparekraf, dan ini akan kami bantu juga mendorong percepatan sertifikasi standarisasinya," tuturnya.
Sedangkan dari tata kelola destinasi, Fadjar menjelaskan, Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) juga sudah melakukan koordinasi dengan Bupati Manggarai Barat dan diperoleh beberapa kesepakatan, sehingga akan ditindaklanjuti oleh seluruh pemangku kepentingan yang ada disana.
Â
Advertisement