Gubernur NTT Bikin Heboh Lagi, Sebut Ciri Orang Miskin Adalah Makan Banyak Nasi

Gubernur NTT Viktor Laiskodat menyoroti pola makan masyarakat, termasuk orang miskin. Menurut Viktor, kalau seseorang makan nasinya banyak, maka dia itu orang miskin.

oleh Henry diperbarui 16 Agu 2023, 09:31 WIB
Diterbitkan 16 Agu 2023, 09:31 WIB
Gubernur NTT, Viktor Laiskodat. (Liputan6.com/Ola Keda)
Gubernur NTT, Viktor Laiskodat. (Liputan6.com/Ola Keda)

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur NTT (Nusa Tenggara Timur) Viktor Bungtilu Laiskodat, kembali menjadi sorotan dan menghebohkan publik. Kali ini soal pernyataannya yang menyebut ciri orang miskin adalah makan nasi dengan porsi banyak.

Hal itu diungkapkan oleh Viktor Bungtilu Laiskodat saat menghadiri peringatan hari ulang tahun kedua Badan Pangan Nasional (Bapanas), pada Sabtu, 12 Agustus 2023. Potongan pernyataan itu ramai beredar di media sosial, seperti di akun Instagram @memomedsos dan akun TikTok @inilah.com.

Acara itu sendiri turut dihadiri oleh Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi, yang berlangsung di halaman kantor Gubernur NTT.  Dalam sambutannya, Viktor Laiskodat menyoroti soal pola makan masyarakat, termasuk orang miskin. Menurut Viktor, ciri khas manusia, itu bisa dilihat saat makan,.

"Kalau nasinya ambil banyak, itu orang miskin. Tapi kalau ambil yang banyak protein, itu orang kaya,” kata Viktor dikutip dari akun TikTok inilah.com, Minggu, 13 Agustus 2023.

Gubernur NTT itu menambahkan, harus ada dorongan untuk mengonsumsi protein dan mengurangi karbohidrat. Dalam kesempatan itu, dirinya juga menyinggung soal beras. Bila seseorng masih meributkan soal beras, itu tandanya orang miskin.

"Yang masih ribut soal beras berarti kita masih miskin. Ciri khas orang miskin itu makan nasi dalam jumlah banyak. Lauknya hanya dua saja. Sambil dia cium, terus makan nasi, dilakukan berulang kali. Nanti setelah terakhir baru makan ikan dan nasi yang terakhir,” ucapnya lagi.

Pernyataan Viktor Laiskodat itu pun menuai beragam reaksi dari warganet. Mereka menyebut kalau pria yang juga pernah viral di media sosial terkait jam sekolah di NTT, kini kembali membuat pernyataan yang bikin heboh.

 

Kata Kemiskinan Diganti dengan Pola Makan

Gubernur NTT Bikin Heboh Lagi, Sebut Ciri Orang Miskin Adalah Makan Banyak Nasi
Gubernur NTT Bikin Heboh Lagi, Sebut Ciri Orang Miskin Adalah Makan Banyak Nasi.  foto: TikTok @inilahcom

"Kalau Anda gubernur tdk usah bicara ciri2 kemiskinan, tp bicaralah solusi mengatasi kemiskinan, mengangkat kesejahtraan, menaikan upah dr semua sektor," komentar seorang warganet.

"Apa ga malu, bisa makan protein dari pajak orang miskin," timpal warganet lainnya.

"Orang miskin gak mikirin apa itu protein ataupun karbohidrat, yang penting bisa makan dan kenyang itu udah bersyukur sekali pak,” kata warganet lainnya.

"Lagi-lagi dengan pernyataan-pernyataan yang kontroversi,” tulis warganet lainnya.

"Apa yang disampaikan bapak ini sebenernya benar, cuma kurang tepat aja kemiskinan diganti dengan pola makan harusnya,” komentar warganet lainnya memberi saran pada Gubernur NTT.

Pada Februari lalu, Gubernur NTT Viktor Laiskodat disorot karena kebijakan yang ia terapkan, yakni siswa SMA/SMK diharuskan masuk sekolah jam 5 pagi. Menurut beliau, kebijakan itu dilakukan untuk melatih bagi siswa yang ingin masuk Akademi Kepolisian dan Akademi Militer.

Ia juga menyatakan bahwa kebijakan tersebut bertujuan untuk mempersiapkan para siswa kelas XII SMA/SMK masuk ke perguruan tinggi negeri maupun luar negeri. Meski begitu, sejumlah penelitian malah menunjukkan bahwa waktu masuk sekolah lebih lambat justru lebih baik bagi anak-anak.

Masuk Sekolah Pukul 5 Pagi di NTT

Pariwisata NTT
Foto: Gubernur NTT, Viktor Laiskodat (Liputan6.com/Ola Keda)

Viktor mengatakan, sekolah masuk pukul 5 pagi ini hanya diterapkan di dua sekolah unggulan dan tidak semua sekolah. Sekolah yang menerapkan aktivitas belajar mengajar jam 5 pagi itu di SMA 1 dan SMA 6. Viktor mengatakan, dua sekolah ini unggul dalam pengetahuan dan karakter.

"Kita perlu tak semua sekolah. Tapi kita perlu dua sekolah. Dua sekolah itu unggul. Unggul dalam pengetahuan dan karakter. Dua sekolah ini harus. Untuk mencukupi itu, karena kita punya kekurangan-kekurangan, tak bisa NTT dipersepsikan dan disamakan dengan Jakarta," ucapnya dikutip dari akun Instagram @viktorbungtilulaiskodat, ditulis Rabu, 1 Maret 2023.

Ia menyatakan, NTT memiliki kekurangan infrastruktur, supratuktur, dan sumber daya kecuali uang. Hal ini lantaran alokasi anggaran untuk Dinas Pendidikan dan Kebudayaan sesuai ketentuan.

Hal itu jadi polemik di masyarakat. Bukan hanya para pakar dan politisi yang keberatan dengan kebijakan tersebut, tapi juga para orangtua murid yang punya pendapat senada.Dari sejumlah video yang beredar di media sosial, ada satu yang sukses menarik banyak perhatian dan jadi viral. Ada video ibu-ibu atau mama-mama di NTT mengeluh tentang jam masuk sekolah yang menurutnya bisa membuat suami jadi duda.

Ibu-ibu Protes Jam Masuk Sekolah

Curhat Ibu-ibu NTT Soal Sekolah Jam 5 Pagi, Bisa Bikin Darah Rendah dan Suami Jadi Duda
Curhat Ibu-ibu NTT Soal Sekolah Jam 5 Pagi, Bisa Bikin Darah Rendah dan Suami Jadi Duda.  foto: Twitter @dickysenda

Video mama-mama dengan akun TikTok @evihardiyan2 itu dibagikan akun Twitter @dickysenda pada 28 Februari 2023. Keluhan itu berisi tentang berbagai macam tantangan membangunkan dan mengurus anak berangkat sekolah. Salah satunya jam masuk sekolah yang masih pukul 7 pagi saja sudah sangat menyulitkan, dan diperparah dengan situasi sekarang jam masuk sekolah harus lebih pagi lagi.

Menurut ibu tersebut, mayoritas bapak-bapak NTT mungkin tidak akan kesulitan dengan perubahan jam masuk sekolah, karena bangun tidur langsung bisa merangkat kerja dan menyiapkan diri sendiri.

"Kami ibu-ibu tidur jam 11 atau 12 malam terus harus bangun jam 1 atau 2 (kalau masuk sekolah jam 5 pagi) untuk masakin anak sama suami, tolong dipikir baik-baik," ujarnya. Menurutnya, jika diteruskan kebijakan ini bisa membuat mama-mama di NTT jatuh sakit, yang hasilnya bisa membuat banyak suami jadi duda karena istrinya meninggal kelelahan

Bukan itu saja, menurut dia, sebenarnya bisa saja anak SMA berangkat sekolah sebelum jam 5 pagi, tapi ada berbagai permasalahan yang harus diantisipasi, seperti transportasi umum untuk pergi ke sekolah belum tersedia. Lalu, saat itu matahari belum terbit sehingga jalanan masih agak gelap sehingga bisa membahayakan para siswa saat menuju ke sekolah.

 

Infografis Banjir Bandang Terjang NTT. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Banjir Bandang Terjang NTT. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya