Hujan Deras dan Angin Kencang Landa Masjidil Haram Makkah, Jemaah Umrah Tetap Lanjutkan Salat

Video di media sosial merekam angin kencang bertiup di Makkah yang bahkan bisa mengangkat penghalang plastik berat. Angin tersebut juga mengganggu aktivitas jemaah umrah di Masjidil Haram.

oleh Farel Gerald diperbarui 24 Agu 2023, 11:01 WIB
Diterbitkan 24 Agu 2023, 11:01 WIB
Hujan Badai Makkah
Hujan lebat dan badai melanda Mekah, namun jemaah umroh tetap konsentrasi beribadah di Masjidil Haram. (sumber: Gulf News)

Liputan6.com, Jakarta - Hujan deras dengan petir dan angin kencang menghantam Arab Saudi, menimbulkan kerusakan di berbagai tempat. Badai berdampak besar di kota Makkah, Jedah, dan beberapa daerah lainnya.

Melansir Dream berdasarkan laporan dari Gulf News pada Rabu, 23 Agustus 2023, video di media sosial menampilkan keganasan angin yang bahkan bisa mengangkat penghalang plastik berat. Angin tersebut juga mengganggu aktivitas jemaah umrah di Masjidil Haram, Makkah.

Video yang tersebar di media sosial menunjukkan beberapa tiang listrik roboh akibat hujan deras dan angin kencang di Jalan Asfan, sebelah timur laut Jedah. Ada pula rekaman yang menampilkan tiang-tiang listrik condong ke arah jalan, mengilustrasikan kondisi cuaca yang buruk.

Dari laporan sebelumnya, badai debu menyelimuti Jeddah dengan langit tertutup awan gelap. Walaupun keadaannya terlihat menakutkan, masih ada keindahan yang terselip di antara kekacauan itu.

Ketika hujan lebat dan angin kencang menghantam Masjidil Haram, jemaah umrah tetap bertekad menjalankan salat mereka. Banyak dari mereka bahkan tetap fokus melakukan tawaf sambil berdoa dengan khusyuk.

Situasi ini menciptakan suatu pemandangan rohaniah ketika mereka beribadah di tengah hujan. Pada Selasa pagi, 22 Agustus 2023, Pusat Meteorologi Nasional Arab Saudi telah memperingatkan tentang kondisi cuaca untuk 24 jam mendatang. Diperkirakan akan ada badai dengan petir dan angin kencang di daerah seperti Madinah, Makkah, Asir, Jazan, dan Al Baha. 

Disertai Petir

Clock Royal Tower
Arab Saudi dilanda badai hebat, dan petir menyerang hotel terkenal Fairmont Makkah Clock Royal Tower dengan dahsyat. (sumber: AFP/Hammad Al-Huthali)

Diperkirakan angin permukaan yang membawa debu akan melanda wilayah Najran dan Tabuk. Hafr Al Batin, AlSaman, dan Rafha mencatat suhu tertinggi mencapai 47 derajat Celcius, sedangkan Al Suda mencatat suhu terendah 14 derajat Celcius dengan kelembapan mencapai 95 persen.

Pakar cuaca terkenal, Abdullah Al Osaimi, menyebut bahwa kondisi cuaca tersebut menandakan kedatangan awal musim gugur pada Oktober 2023. Selain derasnya hujan, petir juga terlihat menyerang hotel terkenal Fairmont Makkah Clock Royal Tower, menerangi kegelapan langit di malam Selasa tersebut.

Menurut laporan dari AFP, badai itu disertai angin kencang yang kecepatannya mencapai lebih dari 80 kilometer per jam, demikian menurut pernyataan dari Hussein al-Qahtani, juru bicara Pusat Meteorologi Nasional. Kejadian tersebut mengingatkan pada insiden pada 2015 saat crane roboh di Masjidil Haram dan menewaskan lebih dari seratus orang, tambah Qahtani.

Namun, beruntung kali ini tidak ada korban jiwa. Abu Mayyada, salah seorang penduduk Mekkah, menceritakan kepada AFP bahwa ketika dia pergi membeli rokok dan bensin, tiba-tiba langit menjadi gelap karena badai. "Saat itu, kendaraan yang saya kendarai tiba-tiba sulit dikendalikan. Saya benar-benar tak bisa melihat sekitar, jadi saya memilih mendengarkan Alquran di radio. Saya bingung dengan apa yang sedang berlangsung," kata dia.

Anging Kencang Angkut Orang dan Barang

Badai Hujan Makkah
Badai hujan lebat disertai angin kencang hingga petir menghantam Arab Saudi bagian barat. (Tangkapan layar Youtube Fikrokhabar/https://youtu.be/ZSdYawyxZBw/Farel Gerald)

Pusat meteorologi mengumumkan melalui platform X, yang sebelumnya adalah Twitter, bahwa Al-Kakkiyah Makkah mendapatkan curah hujan sekitar 45 milimeter (1,8 inci) dalam kurun waktu 24 jam. Video yang beredar di media sosial menunjukkan beberapa jemaah di sekitar Masjidil Haram terpeleset dan ada yang hampir terbawa angin kencang karena lantai yang menjadi licin akibat hujan.

"Situasinya sungguh mengejutkan," ujar Mohammed, seorang warga Makkah yang tengah berbelanja saat badai berlangsung. "Segalanya berlangsung sangat cepat, begitu hujan turun dengan intensitas tinggi."

Pada kesempatan sebelumnya, pusat meteorologi sudah memberi tahu bahwa akan ada badai lain pada Rabu, 23 Agustus 2023, yang diperkirakan hujan, angin, dan petir di wilayah Makkah serta beberapa daerah lain di bagian barat Arab Saudi.

Mengutip kanal Islami Liputan6.com pada 10 Juli 2023, sejak Selasa, 4 Juli 2023, jemaah haji mulai dipulangkan ke tanah air masing-masing, termasuk jemaah haji asal Indonesia. Proses pemulangan jemaah haji dilakukan secara bertahap dari gelombang pertama, kemudian disusul gelombang berikutnya, begitu seterusnya hingga fase pelaksanaan ibadah haji 2023 rampung. 

Agar haji diterima, para jemaah diharapkan menjalankan ibadah haji sesuai dengan aturannya dan mewujudkan substansinya dalam laku keseharian. Orang yang dapat melakukan ini disebut haji mabrur.

3 Amalan Sunah

Tangis Haru Sambut Kepulangan 100 Jemaah Haji Kloter 20 Asal Kota Batu
Seluruh jemaah haji Kloter 20 Asal Kota Batu pulang dengan selamat. Mereka tiba pada Sabtu, 20 Juli 2022 dan disambut para sanak familinya 

Bagi para jemaah haji yang sudah pulang dari Tanah Suci, hendaknya tidak melewatkan beberapa hal yang memang disunahkan syariat. Mengutip dari berbagai sumber, setidaknya ada tiga amalan sunnah atau anjuran yang dapat dilakukan bagi jamaah yang baru pulang melaksanakan haji. Semoga dengan amalan ini dapat menjadikan diri semakin taat dan bertakwa kepada Allah SWT.

1. Membawa Oleh-Oleh untuk Keluarga di Kampung Halaman

Bukan hanya sekedar tradisi, ternyata anjuran ini juga menjadi sunnah dan mendapat ganjaran pahala jika dilakukan dengan ikhlas atas ridha Allah SWT. Selain menjadi amalan, membawakan oleh-oleh tentunya dapat menyenangkan hati sanak saudara di tanah air dan menjadi pahala tersendiri bagi si pemberi kendati hanya satu biji kurma.

2. Melaksanakan Sholat Sunnah Dua Rakaat 

Pada saat sampai di kampung halaman, jemaah haji disunahkan melaksanakan sholat dua rakaat di masjid atau mushola terdekat. Sholat sunnah dua rakaat bisa dilakukan dengan niat sholat qudum untuk jemaah haji yang telah menjalani safar kembali di tanah air. Sholat ini juga menjadi kebiasaan Rasulullah SAW sepulang safar di masjid terdekat di Madinah.

3. Mengadakan Naqi’ah​​​​​​​

Naqi'ah yaitu perhelatan yang ditujukan untuk menyambut kedatangan orang yang baru tiba dari perjalanan jauh. Biaya pengadaan selamatan ini bisa saja dari pihak keluarga, masyarakat, atau orang yang baru pulang haji.

Infografis Rangkaian Puncak Ibadah Haji 2023 dan Pergerakan Jemaah Indonesia. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Rangkaian Puncak Ibadah Haji 2023 dan Pergerakan Jemaah Indonesia. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya