Liputan6.com, Jakarta - Dua dekade lebih setelah kepergian mendadak Putri Diana, rekaman suaranya yang tak pernah didengarkan ke publik kini muncul. Rekaman suara tersebut menggambarkan pernikahan yang dianggapnya "tidak masuk akal" dengan Charles.
Melansir New York Post pada Jumat, 1 September 2023, rekaman yang dibuat oleh penulis Andrew Morton untuk bukunya pada 1992 berjudul "Diana: Her True Story," baru saja diungkapkan dan akan dijadikan bagian dari film dokumenter mendatang bertajuk "Diana: The Rest of Her Story."
Baca Juga
Di salah satu bagian rekaman yang diputar di "Good Morning America" di hari Jumat itu, Putri Diana mendeskripsikan bagaimana pernikahannya dengan Charles yang kini berusia 74 tahun, terasa tidak masuk akal. "Dia sudah sangat berumur. Dan saya? Hanya seorang guru TK. Sungguh, rasanya aneh," ujarnya.
Advertisement
Rekaman lain yang baru saja diungkapkan menunjukkan bagaimana Charles saat itu merasa kecewa ketika mengetahui bahwa anak bungsunya, Pangeran Harry, adalah laki-laki, bukan perempuan.
Diana, yang berpulang pada tahun 1997 di usia 36 tahun, mengatakan bahwa Charles pernah menyampaikan kekecewaannya kepada ibu tirinya, Raine Spencer, saat pembaptisan Harry pada 1984. "Suamiku hampir tidak pernah bicara dengan ibuku," ceritanya.
"Namun saat pembaptisan Harry, Charles mengungkapkan kepada ibu, 'sebenarnya, kami berharap mendapat anak perempuan," lanjutnya.
Putri Diana pun mengatakan bahwa ibunya menegur suaminya itu. Ibunya menegur Raja Charles III dan mengatakan bahwa dia harus bersyukur dianugerahi seorang anak yang sehat.
"Sejak saat itu, pandangannya mulai berubah," tambahnya. "Itulah reaksi yang dia peroleh saat dikritik oleh orang lain."
Konflik dengan Ibu Tiri
Tom Jennings, produser film dokumenter Putri Diana yang akan segera dirilis, berbagi dengan "GMA" bahwa menyebarkan lebih banyak rekaman dari Diana adalah bagian esensial dari warisannya. Film yang akan datang ini juga akan menjelaskan lebih lanjut tentang hubungan Putri Diana dengan ibu tirinya, Raine.
Dalam salah satu klip tersebut, Diana mengungkapkan kekesalannya dengan berkata, "Saya sangat membencimu. Kamu tahu betapa kami semua tidak menyukaimu karena tindakanmu. Kamu telah merusak rumah kami dan menghabiskan uang ayahku."
Sebagai respons, Raine menyatakan betapa besarnya penderitaan yang dirasakan ibu kandung Putri Diana karena perbuatan ayahnya. Diana membalas dengan menekankan bahwa Raine tidak benar-benar mengerti apa arti 'penderitaan', mengacu pada pengalamannya melihat penderitaan orang lain dalam pekerjaannya.
Film ini adalah kelanjutan dari "Diana: In Her Own Words" yang dirilis pada 2017, menampilkan klip yang sebelumnya tidak diungkapkan, memberikan gambaran mendalam tentang kehidupan Diana. Pernikahan Charles dan Diana berakhir dengan perceraian pada 1996, setelah menikah sejak 1981. Isu perselingkuhan dari kedua belah pihak disebutkan sebagai salah satu alasan utama perpisahan mereka.
Advertisement
Diana Jatuh Sakit Mengetahui Charles Selingkuh
Setelah mengetahui perselingkuhan Charles dengan Camilla Parker Bowles, Diana mulai berjuang melawan bulimia, yaitu penyakit gangguan makan, seperti yang dinyatakan oleh seorang dokter. Seorang teman dekat Diana, Dr. James Colthurst, yang memberikan rekaman kepada Morton, menyatakan kondisi Diana memburuk setelah mengetahui perselingkuhan tersebut.
"Dia tampaknya menjadi lebih lemah," ungkap Colthurst. "Bagi mereka yang mengenalnya, jelas bahwa bulimia adalah responsnya terhadap situasi tersebut."
Instruktur balet Putri Diana, Anne Allan, yang diwawancarai untuk produksi film tersebut berkomentar, "Memang, Diana mencintai Charles, namun Charles memiliki hati untuk wanita lain. Adalah hal yang berat bagi seseorang saat mencintai tapi menyadari perasaannya mungkin tidak dibalas. Menurut saya, hal tersebut sangat menyayat hati Diana. Dia merasa dirinya kurang berarti." ungkap Allan.
Di laporan yang sama, Mohamed Al Fayed meninggal dunia di usia 94 tahun. Dia adalah tokoh penting kelahiran Mesir di balik kesuksesan dua ikon London, Harrods Department Store dan klub sepakbola Fulham. Namanya paling banyak dibicarakan setelah kematian Putri Diana dan putranya, Dodi Al-Fayed.
Tuduhan Pembunuhan Anaknya dan Putri Diana
Al Fayed punya enam anak, termasuk pengusaha aktivis lingkungan Omar Fayed dan Dodi yang meninggal dunia dalam kecelakaan lalu lintas bersama Putri Diana pada 1997. Selama beberapa dekade, Al Fayed meyakini bahwa pasangan itu dibunuh, meski penyelidikan membuktikan sebaliknya, dan ia berbalik mengkritik Kerajaan Inggris di sisa hidupnya.
Al-Fayed banyak melontarkan hinaan kepada keluarga kerajaan Inggris sehingga ia di-persona non grata-kan di kalangan elit negara. Hubungannya dengan keluarga kerajaan digambarkan di musim kelima "The Crown".
"Saya tinggal di negara di mana saya merasa kasihan pada masyarakat biasa dan sebagian besar orang yang tinggal di negara ini. Nasib dan hak asasi mereka diculik oleh gangster dan orang-orang yang menyebut diri mereka mapan," sebutnya suatu kali kepada CNN.
Saat pemeriksaan kematian Diana pada 2008, dia menyebut kelompok itu sebagai 'keluarga Drakula'. Dia berjanji selama bertahun-tahun dengan sia-sia untuk menemukan bukti yang bertentangan dengan kesimpulan resmi tentang kecelakaan mobil yang menewaskan Putri Diana. Ia memberitahu pengadilan yang sama bahwa dia tidak akan beristirahat 'sampai aku mati', bahkan kalau dia kehilangan 'segalanya untuk menemukan kebenaran'.
Advertisement