6 Fakta Menarik Carstensz Pyramid di Papua, Salah Satu Puncak Gunung Tertinggi di Dunia

Puncak Jaya atau yang disebut juga Carstensz Pyramid, merupakan sebuah puncak tertinggi yang menjadi bagian dari Pegunungan Jayawijaya. Lokasi Puncak Jaya berada di Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah, Indonesia.

oleh Dyah Ayu Pamela diperbarui 07 Sep 2023, 08:30 WIB
Diterbitkan 07 Sep 2023, 08:30 WIB
Puncak Jaya Wijaya dengan salju abadinya
Puncak Jaya Wijaya dengan salju abadinya. (Dok: Instagram @wonderfulindonesia)

Liputan6.com, Jakarta - Puncak Jaya atau yang disebut juga Carstensz Pyramid merupakan sebuah puncak tertinggi yang menjadi bagian dari Pegunungan Jayawijaya. Lokasi pegunungan ini berada di Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah, Indonesia.

Mengutip dari Britannica, Carstensz Pyramid yang dulunya disebut juga sebagai Puncak Soekarno memiliki ketinggian 4.883 mdpl dan di sekitarnya terdapat gletser dengan nama yang sama yakni gletser Carstensz. Ini merupakan satu-satunya gletser tropika di Indonesia yang tersisa dan secara perlahan makin menipis akibat pemanasan global.

Puncak Jaya merupakan gunung tertinggi di Indonesia kawasan Oceania. Puncak Jaya adalah salah satu dari tujuh puncak tertinggi di dunia. 

Masih banyak hal mengenai Carstensz Pyramid selain lokasi serta ketinggiannya. Berikut enam fakta menarik Carstensz Pyramid yang dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber pada Kamis (7/9/2023). 

1. Pertama Kali Didaki Penjelajah Belanda

Dataran tinggi di sekitar puncak awalnya sudah dihuni sebelum adanya kontak dengan bangsa Eropa, dan puncaknya dikenal sebagai Nemangkawi di Amungkal. Puncak Jaya sebelumnya bernama Carstensz Pyramid setelah penjelajah Belanda Jan Carstenszoon menamainya ketika pertama kali melihat gletser di puncak gunung pada hari yang cerah pada 1623.

Padang salju atau gletser Puncak Jaya berhasil didaki pada awal 1909 oleh seorang penjelajah Belanda, Hendrikus Albertus Lorentz dengan enam orang suku Kenyah yang direkrut dari Apau Kayan di Kalimantan Utara. Taman Nasional Lorentz yang juga meliputi Piramida Carstensz, didirikan pada 1919 menyusul laporan ekspedisi ini.

2. Berlokasi di Pegunungan Jayawijaya

Puncak Jaya Wijaya yang disebut juga Cartensz Pyramid berlokasi di Papua merupakan titik tertinggi di Indonesia
Puncak Jaya Wijaya yang disebut juga Cartensz Pyramid berlokasi di Papua merupakan titik tertinggi di Indonesia. (Dok: Instagram @tasorimatsu)

Pegunungan Jayawijaya merupakan rangkaian pegunungan yang membujur di Provinsi Papua Tengah dan Papua Pegunungan, Indonesia. Sebagai rangkaian pegunungan tertinggi di Indonesia, di puncak pegunungan Jayawijaya terdapat salju abadi yang jumlahnya semakin menipis akibat pemanasan global.

Selain Puncak Jaya, Pegunungan Jayawijaya memiliki beberapa puncak lain yang lebih rendah, yaitu Puncak Mandala 4.760 mdpl, Puncak Trikora 4.730 mdpl, Puncak Idenberg 4.673 mdpl, Puncak Yamin 4.535 mdpl dan puncak Carstenz Timur 4.400 mdpl. 

3. Ekspedisi Menentukan Puncak Tertinggi

Sebelum Carstensz Pyramid ditetapkan sebagai yang tertinggi, pada 1936, ekspedisi Carstensz yang diprakarsai Belanda tidak mampu menetapkan dengan pasti yang mana dari ke tiga puncak adalah yang tertinggi. Mereka lalu memutuskan untuk berusaha mendaki masing-masing puncak.

Anton Colijn, Jean Jacques Dozy, dan Frits Julius Wissel mencapai padang gletser Carstensz Timur dan Puncak Ngga Pulu pada 5 Desember 1936. Lantaran gletser yang mencair, ketinggian Puncak Ngga Pulu menjadi 4.862 meter, hal itu telah diperkirakan pada 1936 ketika gletser masih tertutup puncak seluas 13 kilometer persegi. Ngga Pulu memang puncak yang tertinggi dengan ketinggian lebih dari 5.000 mdpl.

4. Carstensz Pyramid Berganti Nama

Di lembah danau Pegunungan Jayawijaya, Carstensz Pyramid atau Puncak Jaya
Di lembah danau Pegunungan Jayawijaya, Carstensz Pyramid atau Puncak Jaya. (Dok: Instagram @like_papua @bruchertpastor)

Setelahnya Puncak Jaya tidak pernah didaki sampai 1962, oleh sebuah ekspedisi yang dipimpin oleh pendaki gunung Austria, Heinrich Harrer, dengan tiga anggota ekspedisi lainnya, Robert Philip Temple, Russell Kippax, dan Albertus Huizenga. Philip Temple asal Selandia Baru, sebelumnya pernah memimpin ekspedisi ke daerah dan merintis rute akses ke pegunungan.

Pada 1963, puncak ini berganti nama menjadi Puncak Soekarno, setelah itu kemudian diganti menjadi Puncak Jaya. Nama Piramida Carstensz sendiri masih digunakan di kalangan para pendaki. 

5. Fenomena Unik Puncak Tertutup Es

Di puncak gunung tertinggi di Indonesia ini, salju terhampar begitu luas. Ketinggiannya yang mencapai 4.884 dapl membuat salju abadi pun menutupi puncak gunung di Papua ini. Salju di puncak Jayawijaya merupakan salah satu fenomena alam yang unik, karena es alami biasanya tidak turun di sepanjang khatulistiwa.

Apabila dilihat dari udara, Puncak Jayawijaya bagaikan permadani yang diselimuti tudung putih. Bila matahari sedang cerah, maka hamparan salju tersebut bakal memantulkan cahaya matahari yang menyilaukan tapi tetap mengagumkan. 

 

6. Es Diramalkan Akan Mencair

Puncak Soekarno 4862 mdpl di Pegunungan Jayawijaya, Papua, Indonesia
Puncak Soekarno 4862 mdpl di Pegunungan Jayawijaya, Papua, Indonesia. (Dok: Instagram @pangeacruiser)

Sementara saat ini Puncak Jaya masih sedikit tertutup es meski kabarnya akan mencair, ada beberapa gletser di lereng, termasuk Gletser Carstensz, Gletser Northwall Firn Barat, dan Gletser Northwall Firn Timur. Gletser di Puncak Trikora di Pegunungan Maoke menghilang sama sekali dalam kurun waktu antara 1939 dan 1962.

Sejak 1970-an, bukti dari citra satelit menunjukkan gletser Puncak Jaya telah menyusut dengan cepat. Gletser Meren mencair antara 1994 dan 2000. Sebuah ekspedisi yang dipimpin paleoklimatologi Lonnie Thompson pada 2010 menemukan bahwa gletser menghilang pada tingkat ketebalan 7 meter per tahun dan akan lenyap sama sekali.

Mengutip dari kanal RegionalLiputan6.com, Kamis (7/9/2023), Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menyatakan, salju abadi atau tutupan es di Puncak Jaya Papua, terus mengalami penurunan drastis dan menuju punah. Ia mengatakan, fenomena El Nino tahun ini berpotensi mempercepat kepunahan tutupan es di Puncak Jaya tersebut.

Dwikorita menjelaskan bahwa, Indonesia menjadi salah satu lokasi unik di wilayah tropis karena memiliki salju abadi. Salju abadi di Puncak Jaya, kata dia, merupakan sebuah keajaiban alam yang menarik banyak perhatian dari kalangan ilmuwan, peneliti, serta pecinta alam. Tapi, dalam beberapa dekade terakhir, dilaporkan mengalami penurunan drastis luas area salju abadi tersebut.

Infografis 5 Destinasi Wisata Super Prioritas
Pemerintah telah menetapkan 5 Destinasi Super Prioritas, antara lain Borobudur, Likupang, Danau Toba, Mandalika, dan Labuan Bajo. (Dok: Tim Grafis/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya