Liputan6.com, Jakarta - Aktivis lingkungan Greta Thunberg ditangkap saat melancarkan aksi protes di luar lokasi konferensi minyak dan gas. Konferensi yang sebelumnya dikenal sebagai konferensi "Oil and Money" tersebut digelar di sebuah hotel mewah bintang lima di London, Inggris, Selasa, 17 Oktober 2023.
Dikutip dari CNN, Rabu (18/10/2023), penangkapan aktivis berusia 20 tahun itu diungkapkan oleh saksi mata kepada CNN. Polisi Metropolitan London menyebut dalam sebuah pernyataan yang diunggah di X (sebelumnya Twitter), bahwa beberapa penangkapan telah dilakukan di luar sebuah hotel di Park Lane London. Namun pihaknya tidak mengonfirmasi kepada CNN bahwa Greta Thunberg termasuk dalam daftar orang yang ditangkap.
Baca Juga
Aktivis asal Swedia tersebut diketahui ikut dalam demonstrasi yang diselenggarakan oleh kelompok iklim Fossil Free London di luar Hotel Intercontinental. Hotel tersebut menjadi tuan rumah Energy Intelligence Forum, sebuah pertemuan puncak tahunan yang mempertemukan para kepala eksekutif dari perusahaan minyak dan gas seperti TotalEnergies, Shell dan Aramco.
Advertisement
Thunberg dan pengunjuk rasa lainnya memblokir pintu masuk hotel, berusaha mencegah delegasi masuk. Ia mengatakan dalam sebuah pernyataan yang dirilis oleh Fossil Free London sebelum penangkapannya.
"Kita tidak punya pilihan selain menginterupsi karena dunia kita sedang hanyut oleh greenwashing dan kebohongan," terangnya.
Aktivis lingkungan kelahiran 3 Januari 2000 tersebut menambahkan, "Industri bahan bakar fosil telah secara aktif mengalihkan perhatian dan menunda hal ini. Mereka telah menciptakan celah agar bisnis mereka dapat berjalan dengan mengorbankan planet bumi. Kami tersedak oleh asap mereka."
Blokir Pintu Masuk Hotel
Organisasi nonprofit Greenpeace turut ambil bagian dalam protes tersebut. Pihaknya mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa ratusan demonstran, termasuk Thunberg, berhadapan dengan banyak polisi ketika mereka berkumpul di depan hotel mewah Park Lane untuk memprotes pengaruh industri bahan bakar fosil di Inggris dan politik iklim global.
Organisasi tersebut mengatakan bahwa para pengunjuk rasa telah memblokir semua pintu masuk ke hotel tersebut mulai pukul 8 pagi waktu setempat. Sementara dua orang turun dari puncak gedung, membentangkan spanduk sepanjang 30 meter bertuliskan "Make Big Oil Pay." Pada konferensi pers pada hari sebelumnya, Thunberg menyerukan politisi untuk bertemu dengan pelobi industri minyak, menurut pernyataan Greenpeace.
Thunberg sudah tidak asing lagi dengan interaksi polisi terkait protes iklim. Pada Januari 2023, ia ditahan oleh polisi pada protes tambang batu bara pada bulan itu. Pada Juli 2023, pengadilan Swedia memutuskan Greta Thunberg bersalah karena tidak mematuhi upaya penegakan hukum, kata juru bicara Pengadilan Kota Malmo kepada CNN, dikutip Selasa, 27 Juli 2023.
Advertisement
Greta Thunberg Juga Didenda
Thunberg didakwa dengan pasal "kejahatan ketidakpatuhan terhadap hukum dan ketertiban" awal bulan ini setelah berpartisipasi dalam protes pada 19 Juni 2023. Aksi protes dilakukan dengan memblokir kapal tanker minyak di bagian pelabuhan Malmö. Jaksa mengatakan protes tersebut menyebabkan gangguan lalu lintas di Malmö.
Greta didakwa karena tidak meninggalkan tempat kejadian saat diminta oleh polisi. Menurut juru bicara Pengadilan Kota Malmö, pengadilan mengenakan denda sekitar 144 dolar AS (sekitar Rp2,1 juta), dalam bentuk 30 denda harian sebesar 50 krona Swedia (4,80 dolar AS).
Thunberg mengaku tidak bersalah atas dakwaan tersebut, dengan alasan dia bertindak karena "keharusan" dalam konteks darurat iklim, kata juru bicara itu. Irma Kjellström, juru bicara kelompok aktivis Ta Tillbaka Framtiden, yang mengorganisir protes Juni, mengatakan Thunberg adalah salah satu dari banyak anak muda yang memblokir kapal tanker minyak.
"Setelah memblokir industri yang membakar masa depan kami, kami sekarang dituduh melakukan kejahatan. Sementara tuduhan diajukan terhadap kami, kejahatan sebenarnya berlanjut di dalam gerbang yang kami blokir," katanya kepada CNN awal Juli 2023.
Diseret Polisi Jerman
Pada Minggu, 15 Januari 2023, Greta Thunberg diseret keluar oleh polisi saat menggelar aksi demonstrasi di sebuah tambang batu bara di Jerman. Ia bersama para pengunjuk rasa lainnya berhadapan dengan polisi di sebuah tambang yang berlokasi di Lutzerath, di wilayah North Rhine-Westphalia.
Dikutip dari Daily Mail, Senin, 16 Januari 2023, desa tersebut akan diratakan untuk membuka jalan bagi perluasan tambang batu bara, meskipun ditentang para pecinta lingkungan. Thunberg yang menjadi salah satu otak gerakan anti-perubahan iklim dalam beberapa tahun terakhir, terlihat tertawa saat dua petugas polisi anti huru-hara menyeretnya pergi dari tempat itu.
Media Jerman, Bild, menyampaikan perempuan kelahiran Stockholm, Swedia itu digeret paksa oleh polisi setelah mereka menolak memenuhi tuntutan pengunjuk rasa untuk mengosongkan daerah tersebut. Greta bergabung dengan sekitar 70 pengunjuk rasa di lokasi itu, dengan surat kabar melaporkan bahwa mereka berlari melintasi lapangan dekat tambang dalam upaya untuk mengganggu operasi.
Ada beberapa protes di lokasi dekat kota Erkelenz di Jerman barat dalam beberapa hari terakhir, beberapa berakhir dengan bentrokan antara demonstran dan polisi. Aktivis telah menduduki Desa Lutzerath dalam upaya menghentikan perluasan tambang, menggali terowongan, dan membangun struktur dalam upaya menghentikan kemajuan.
Advertisement