Liputan6.com, Jakarta - Tiap orang punya pengalaman berkesan saat masih sekolah, begitu pula dengan salah satu bakal calon presiden (bacapres), Anies Baswedan. Pengalaman tersebut mungkin terasa pahit, aneh, lucu dan lainnya, tapi biasanya jadi cerita yang menarik di kemudian hari.
Sebuah potongan video di media sosial memperlihatkan Anies Baswedan dan ibunya sedang berbincang hangat. Video itu diunggah oleh akun TikTok @.timedepan2024. Ada satu hal yang berkesan dan diceritakan sang ibunda, Aliyah Rasyid.
Ia mengungkap kejadian yang mungkin belum pernah diketahui banyak orang, yaitu putranya ternyata pernah mau membakar sekolah saat masih SMA. Keinginan itu menurut ibunda Anies hanyalah eskpresi perasaan sesaat yang dialami putranya saat itu.
Advertisement
"Kadang-kadang juga di sekolah begitu. Gurunya itu kan barangkali terlalu otoriter atau kurang memberi kesempatan untuk berdialog dan sebagainya,” kenang ibu Aliyah. "Wah itu dia mangkel sekali sama situasi di sekolah. Jadi dia sampai bilang, 'Mah, Mah.. bakar aja itu sekolah'," sambungnya.
Hal itu berawal saat Anies pulang dari pertukaran pelajar di Amerika Serikat dalam program American Field Service (AFS). Waktu itu, Anies masih duduk di bangku kelas 2 SMA. Anies mengalami masa pergulatan di tahun-tahun terakhir SMA. Aliyah menyebut Anies masih dalam keadaan labil dan terlalu bersemangat untuk mengkritik hal yang tidak sesuai dengan pemahamannya.
"Saya memutuskan bahwa saya harus banyak mendampingi dia. Saya putuskan untuk mengurangi kegiatan-kegiatan di luar (rumah)," ujar Aliyah Rasyid. Bahkan Anies, kata Aliyah termasuk orang yang berani sejak masih sekolah.
Namun Aliyah mengingatkan bahwa perubahan tidak bisa dilakukan secara revolusioner atau terjadi secara drastis. "Kalau Anies sudah punya wewenang, punya kapasitas untuk itu, mudah-mudahan bisa memperbaiki, tapi sekarang kita pelan-pelan menerima apa adanya. Kita jangan terlalu terus berontak begitu," terangnya.
Anies Tulis Surat untuk Memprotes Gurunya
Anies menambahkan dirinya pernah menulis surat sampai enam halaman. Dalam surat tersebut, ia memprotes cara guru mengajar dan tidak menghargai murid-muridnya.
"Panjang betul surat itu. Terus ditunjukkan ke abah dan mamah. Terus kata mamah, jangan dikirim. Jangan. Nanti bukannya malah selesai tapi malah tambah (masalahnya)," kenang Anies.
Ia membandingkan dengan apa yang didapatkannya selama pertukaran pelajar di Amerika Serikat. Ia mengatakan guru di Amerika jauh berbeda dengan Indonesia saat itu. Para guru mau memberikan ruang diskusi, menerima pendapat yang benar meski dari murid dan tidak mengambil jarak. Sementara di Indonesia, sejumlah guru masih tidak mau melakukan hal-hal tersebut.
"Kalau kita beda pandangan sama guru juga rileks dan guru merasa biasa-biasa aja kalau ternyata keliru,” terang Anies. "Kalau ternyata salah, besoknya lusanya dia akan bilang 'Oh yang kemarin saya ternyata keliru. Saya udah cek. (Mereka) enggak ada rasa malu untuk mengakui kesalahan,” pungkasnya.
Unggahan itu pun mendapat banyak komentar dari warganet. Tak sedikit yang kagum dengan ingatan ibunda Anies yang masih tajam meski sudah usianya sudah kepala delapan.
Advertisement
Pujian untuk Ibunda Anies
"Jadi tau Pak Anies dpat dr mana ilmu menata kata kata dan bahasa yang baik.intelek tapi tidak menggurui.Terima kasih buat ibunya Pak Anies,” komentar seorang warganet.
"Masya Allah, di balik sosok pak Anies saat ini, ada seorang Ibu hebat yang telah mendidik pak Anies dgn keren banget. Keluarga yg storytelling nya OK," kata warganet lainnya.
"Masyaa Allah ibunda dari pak Anies dengan usia 83 tahun msh baik semua memorinya dan cara bicaranya,” ujar warganet lainnya.
Belum lama ini, Anies Baswedan berkunjung ke Aceh. Di Negeri Serambi Mekkah, mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut menghadiri sederet agenda, salah satunya diskusi dengan anak-anak muda Aceh sembari ngopi.
"Membludak! Acara ngopi & diskusi di Lhokseumawe dengan anak muda Aceh yg rencananya diikuti puluhan-ratusan orang, ternyata yang datang sampai seribuan lebih, luber ke luar kafe. Banyak emak2 dan bapak2 yang secara hitungan usia sudah tidak muda tapi ikutan juga. Tidak masalah, mereka yang masih mau ikut membicarakan masa depan maka sejatinya termasuk muda juga," tulisnya dalam kolom keterangan.
Kunjungan Anies ke Aceh
Ia juga menuliskan bahwa di akhir acara, semua pihak yang hadir turut mendoakan Palestina yang tengah digempur Israel. "Aceh adalah tanah para pejuang, dan Insya Allah doa dari orang Aceh akan dijabah dan Palestina bisa merdeka," tuturnya.
Sementara, suami Fery Farhati ini juga berpantun dalam video, disambut seruan "cakep" tiap baitnya. "Jalan-jalan di pantai Ujung Blang, sambil menatap birunya lautan, oh, Aceh tanah lon sayang, Bumi Malikus Saleh indah nan menawan."
Dalam video, Anies terlihat datang dikerumuni warga di Lhokseumawe dan tak sedikit yang mengajaknya berjabat tangan. "Warung kopi, kedai kopi itu tempat ngobrol diskusi tukar pikiran, betul tidak?" tanyanya sambil menyeruput kopi dari cangkirnya.
"Betul diskusinya bisa semua urusan, dari urusan yang paling dekat sampai paling jauh, betul tidak?" tanyanya. Anies melanjutkan, "Dari urusan di kampung sampai urusan negara sampai urusan global, tapi itu yang membuat orang-orang Aceh wawasannya luas karena warung-warung kopinya menjadi tempat tukar pikiran, itu sesuatu tradisi yang luar biasa." Video lantas dilanjutkan dengan Anies menyalami satu per satu warga yang datang.
Advertisement