Liputan6.com, Jakarta - "Sendirian, kita tidak bisa berbuat banyak. Bersama-sama, kita bisa melakukan banyak hal," sebut kreator konten Nessi Judge dalam konteks solidaritas terhadap Palestina di tengah serangan militer Israel. Selaras dengan itu, The Body Shop Indonesia mengajak publik mengambil bagian untuk mendukung aksi kemanusiaan, yang saat ini berpusat di Gaza.
"Bahkan di detik ini, orang-orang Palestina sedang mengalami hal yang sangat-sangat buruk, dan kita perlu memainkan peran kita untuk mendesak perdamaian di Palestina," sebut CEO The Body Shop Indonesia, Suzy Hutomo, di acara diskusi "Bersatu untuk Kemanusiaan: Kolaborasi Multi Sektor Mengatasi Krisis di Palestina" di kawasan Senayan, Jakarta, Kamis, 16 November 2023.
Baca Juga
Pada Liputan6.com seusai acara, Suzy menyambung, "We stand where we stand. Kami bukan brand baru. We've been around a long time, jadi apa yang sudah kami lakukan dari dulu sampai sekarang masih sama, posisi kami masih sama, kami berpihak pada kemanusiaan, dan sekarang krisis (kemanusiaan) sedang terjadi di Palestina."
Advertisement
Karena itu, kata dia, pihaknya merasa penting memberi dukungan pada rakyat Palestina, terutama di Gaza, yang "sedang menghadapi situasi yang sangat sulit dan tidak adil," sebutnya. Dalam aksinya, mereka memutuskan memberi dukungan dengan berdonasi senilai Rp1 miliar melalui WeCare.id.
Co-founder, sekaligus direktur eksekutif WeCare.id, Gigih Septianto, bercerita bahwa setiap harinya mereka terus berkomunikasi dengan relawan di lapangan untuk mengirim bantuan kemanusiaan. "Kami bermitra dengan 450 relawan lokal di Gaza," katanya di kesempatan yang sama.
Â
Bantuan Kemanusiaan untuk Warga Palestina
Berbeda dengan "bencana" lain, krisis kemanusiaan di Gaza disebut Gigih jadi yang paling menantang karena serangan Israel masih terus terjadi setiap hari. "Serba tidak terprediksi," ia menyebut. "Jadi, situasi lapangannya sangat sulit."
Selain dengan relawan lokal, WeCare.id juga berkoordinasi dengan berbagai lembaga dan institusi terkait, seperti Baznas, Dompet Dhuafa, Mer-C, dan Kementrian Luar Negeri Republik Indonesia dalam menyalurkan bantuan kemanusiaan dari berbagai pihak, termasuk The Body Shop Indonesia.
Bantuan-bantuan ini akan disalurkan utamanya dalam bentuk kebutuhan makanan, kesehatan, sanitasi, pakaian, selimut, dan obat-obatan. Gigih berkata, "Kecurigaan di sana itu sangat tinggi, jadi kalau bantuannya berupa electronic device, itu susah."
"Bahkan, bahan makanan mentah saja lebih dicurigai," imbuhnya. "Jadi, lebih baik memberi (bantuan makanan) yang bisa langsung dikonsumsi. Kami juga ada barang (kebutuhan) yang dibeli di sana, tapi serba terbatas. Belum tentu dapat hari itu, harus menunggu lagi, mungkin besok, mungkin baru besoknya lagi."
Advertisement
3 Desakan Darurat
Nessie turut menyampaikan sikapnya terhadap perang Israel-Hamas. "Berbicara mengenai Israel dan Palestina, kita tidak berbicara konflik agama," kata dia. "Ini tentang tindakan dan serangan dari Israel yang telah terjadi sejak lebih dari tujuh dekade lamanya."
"Sudah seharusnya satu dunia ini menjerit, karena tidak masuk akal untuk kita mendukung penjajahan. Saya mengimbau kita semua untuk terus memberi dukungan dan semangat pada saudara-saudara kita di Palestina, karena suara kita bisa jadi sumber kekuatan mereka," ia menambahkan.
Nessie menyebut, jangan berpikir bahwa tidak ada dampak yang diberikan dari "sekadar" berbagi unggahan dukungan pada Pelestina di media sosial. "Itu sudah bentuk dukungan yang sangat besar. Dimulai dari langkah kecil, kita semua punya suara untuk membuat perubahan ke arah lebih baik. Kita semua harus menyuarakan kebenaran," ia mendorong.
Dengan berbagi unggahan dukungan bagi Palestina, sebut Nessie, minimal akan menimbulkan rasa penasaran pada teman-teman online di lingkaran sekitar kita. "Mungkin nantinya mereka bertanya, 'Ada apa?' atau mencari tahu sendiri bagaimana sebetulnya sejarah konflik ini," katanya lagi. "Tidak ada tindakan yang terlalu kecil."
Sekarang, sebut Nessi, ada tiga desakan darurat yang harus terus disuarakan, termasuk secara online. "Pertama, gencatan senjata. Kedua, percepatan penyaluran bantuan, dan terakhir, mendorong kedamaian di Palestina," ucapnya.
Â
Ajak Ikut Berdonasi
Terkait informasi di media sosial, Suzy juga menegaskan bahwa The Body Shop tidak lagi berada di bawah L'Oreal sejak 2017. "Kami berada di bawah perusahaan Brasil, Natura & Co," katanya.
Namun, merujuk laporan BBC per 16 November 2023, merek global The Body Shop pekan ini dijual ke grup ekuitas swasta global Aurelius yang memiliki investasi pada merek fesyen dan pakaian olahraga di Inggris, termasuk Footasylum.
"Kami juga tidak punya toko di Israel," sebut dia. "Yang beredar itu tulisannya Body Shop, bukan The Body Shop. Warna (tulisannya) hijau, bukan putih. Logonya juga berbeda."
Dalam semangat mengajak lebih banyak orang menunjukkan solidaritas pada Palestina, The Body Shop Indonesia mengaktifkan program donasi kasir di Changemaking Store The Body Shop di seluruh Indonesia.
"Sudah mulai dan akan terus berlangsung sampai 7 Januari 2024," kata Suzy. "Kalau mau donasi tanpa purchase produk apapun juga boleh. Kami hanya bermaksud mewadahi (bantuan untuk Palestina)."
Selain itu, Gigih menambahkan bahwa donasi juga bisa dilakukan melalui laman wecare.id/tbsforpalestine.
"Bersatu dan berkolaborasi untuk terus mendorong segala usaha perdamaian di Palestina membutuhkan peran seluruh elemen masyarakat," kata Suzy. "Peran multi sektor, baik itu masyarakat umum lewat suara, dari rekan-rekan media dan influencers, sektor bisnis seperti The Body Shop, dan organisasi sosial dan kemanusiaan seperti WeCare.id, diharapkan dapat berkontribusi membantu mereka untuk terus mendapatkan kekuatan."
Advertisement