Turis Indonesia Bakal Wajib Tes TBC Sebelum Berlibur ke Jepang pada 2024

Indonesia jadi satu dari enam negara yang warganya bakal diwajibkan tes TBC sebelum berlibur ke Jepang pada 2024.

oleh Asnida Riani diperbarui 19 Nov 2023, 11:30 WIB
Diterbitkan 19 Nov 2023, 11:30 WIB
Mengunjungi Taman Ueno di Musim Sakura
Seorang perempuan yang mengenakan masker mengambil foto bunga sakura musiman di Taman Ueno, Tokyo, Jepang pada 24 Maret 2022. Taman Ueno merupakan salah satu tempat menikmati mekar Bunga Sakura paling populer di Tokyo. (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Liputan6.com, Jakarta - Indonesia jadi satu dari enam negara yang warganya bakal diwajibkan tes TBC sebelum berlibur ke Jepang pada 2024. Selain Indonesia, negara-negara yang masuk dalam daftar aturan tes tuberkulosis sebelum kedatangan ini adalah China, Myanmar, Nepal, Filipina, dan Vietnam.

Melansir Japan Today, Minggu (19/11/2023), keenamnya dipilih karena sebagian besar warganya didiagnosis mengidap penyakit menular tersebut saat berada di Jepang, sebut Menteri Kesehatan negara itu, Keizo Takemi. Persyaratan tes TBC berlaku bagi warga enam negara tersebut maupun orang asing yang tinggal di sana.

Pendatang dari enam negara yang berencana tinggal lebih dari tiga bulan di Jepang untuk tujuan belajar atau bekerja juga wajib menyertakan hasil tes. Mereka akan diminta memberi bukti bahwa mereka tidak terinfeksi TBC sebelum kedatangan atau ditolak masuk.

"Kami sedang membuat pengaturan akhir untuk memulai sistem ini pada tahun fiskal berikutnya," Menteri Kesehatan, Tenaga Kerja, dan Kesejahteraan Jepang, Takemi, mengatakan. Sebagai catatan, tahun fiskal Jepang dimulai pada April.

Menurut sumber, aturan ini kemungkinan akan diperkenalkan mulai dari negara-negara yang telah menyelesaikan persiapan tes tersebut. Pemerintah Jepang sebelumnya mempertimbangkan menerapkan sistem pemeriksaan tuberkulosis wajib menjelang pembukaan Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo pada 2021.

Namun, rencana tersebut ditunda karena pandemi COVID-19. Meski TBC dapat disembuhkan dan dicegah, total 1,3 juta orang meninggal karena penyakit ini pada 2022 dan merupakan penyakit menular pembunuh terbesar kedua setelah COVID-19, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

 

Liburan ke Jepang yang Kian Mahal

Suasana Malam di Tokyo Jelang Pemberlakuan Pembatasan Baru
Orang-orang yang memakai masker berjalan di distrik Shibuya di Tokyo (19/1/2022). Pemerintah Jepang menyetujui pembatasan virus corona baru di sebagian besar negara, termasuk ibu kota untuk memerangi rekor infeksi yang dipicu oleh varian Omicron. (AFP/Behrouz Mehri)

Di Jepang, angka pasien tuberkulosis untuk pertama kalinya turun di bawah 10, yakni jadi 9,2 per 100 ribu orang pada 2021, sehingga menempatkannya dalam kategori negara dengan insiden penyakit yang rendah, menurut WHO. Angka tersebut turun lagi jadi 8,2 pada 2022, menurut Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja, dan Kesejahteraan negara itu.

TBC biasanya diobati dengan antibiotik dan bisa berakibat fatal jika tidak diobati, menurut WHO. Surat bukti bebas TBC itu tentu menambah beban biaya pelancong yang akan liburan ke Negeri Sakura. Padahal, kunjungan ke sana sudah kian mahal, setidaknya mulai tahun ini.

Sebelumnya dilaporkan bahwa Operator Bandara Narita Jepang menaikkan biaya retribusi untuk penumpang internasional mulai September 2023. Angkanya mencapai 330 yen (sekitar Rp35,3 ribu) untuk biaya fasilitas, yang mencerminkan kenaikan harga dan biaya tenaga kerja tahun ini, kata seorang sumber pada Japan Today, dilansir 26 Mei 2023.

Berdasarkan rencana tersebut, operator Bandara Internasional Narita Corp akan menerima pembayaran maksimal 2.460 yen (sekitar Rp264 ribu) dan biaya layanan keamanan penumpang sebesar 20 yen (sekitar Rp2,1 ribu), keduanya berlaku efektif untuk tiket yang diterbitkan mulai 1 September 2023, sambung sumber tersebut.

 

Tambahan Biaya Penumpang Pesawat Internasional

Begini Suasana Bandara Narita
Seorang wanita turun dengan eskalator menuju check in counter di terminal keberangkatan Bandara Internasional Narita, timur Tokyo, Kamis (2/12/2021). Maskapai-maskapai internasional diminta menangguhkan reservasi baru pada semua penerbangan masuk ke Jepang hingga akhir Desember (AP Photo/Hiro Komae)

Kenaikan harga retribusi penumpang internasional direncanakan untuk menutup biaya, termasuk memelihara dan mengoperasikan fasilitas, serta menjalankan pemeriksaan keamanan yang terjadi karena permintaan perjalanan udara telah pulih dengan cepat dari efek pandemi COVID-19.

Sementara penumpang dewasa berusia 12 tahun ke atas yang menggunakan Terminal 1 dan Terminal 2 Bandara Narita untuk keberangkatan akan mengalami kenaikan biaya fasilitas layanan penumpang sebesar 330 yen, jadi 2.460 yen, mereka yang berusia antara 2 dan 11 tahun akan dikenakan biaya 1.240 yen (sekitar Rp133 ribu), naik 170 yen, kata sumber itu.

Untuk biaya fasilitas tersebut, orang dewasa yang berangkat dari Terminal 3 akan membayar 1.370 yen (sekitar Rp147 ribu), naik 330 yen, dan anak-anak 690 yen (sekitar Rp74 ribu), naik 170 yen. Penumpang yang menggunakan Terminal 1 dan Terminal 2 bandara untuk transit internasional akan dikenakan biaya tambahan 170--1.230 yen (sekitar Rp18 ribu--Rp132 ribu) dalam biaya fasilitas layanan.

Sementara itu, biaya layanan keamanan penumpang rencananya akan dinaikkan sebesar 20 yen, jadi 550 yen (sekitar Rp59 ribu), untuk semua penumpang yang menggunakan Terminal 1 hingga 3. Penumpang yang menggunakan Bandara Narita naik hampir tiga kali lipat jadi 15,41 juta pada 2022 dari tahun 2021, dengan mereka yang menggunakan penerbangan internasional naik 4,8 kali lipat jadi 9,03 juta, menurut operator bandara. 

Tarif JR Pass Juga Naik

Hidupkan Industri Pariwisata, Jepang Beri Diskon Untuk Pelancong
Penumpang menunggu kereta peluru Shinkansen di stasiun kereta Shin-Yokohama di Yokohama, Prefektur Kanagawa (22/7/2020). Kampanye "Go To Travel" menawarkan subsidi dan diskon untuk pelancong dalam menghidupkan industri pariwisata domestik yang dilanda pandemi COVID-19. (AFP Photo/Kazuhiro Nogi)

Tidak hanya biaya retribusi penumpang internasional di Bandara Narita, tarif JR Pass juga dilaporkan mengalami kenaikan. Sebagaimana diketahui, JR Pass memungkinkan pelancong mengakses tiket kereta yang dioperasikan Japan Railways Group (JR) dalam jumlah tidak terbatas.

Selain mengelola jalur lokal paling nyaman untuk mencapai dan mengelilingi area wisata utama Jepang, JR Pass juga memungkinkan pelancong menggunakan jaringan kereta peluru shinkansen. Saat ini, melansir Japan Today, 24 April 2023, tiket tujuh hari berharga 29.640 yen (sekitar Rp3,3 juta), dan karena tarif shinkansen pulang pergi dari Tokyo ke Kyoto sekitar 26 ribu yen (sekitar Rp2,9 juta), membeli JR Pass adalah hal yang mudah jika Anda berencana mengunjungi dua kota tersebut.

Pun, bila ingin mampir, misalnya, ke Osaka, Hiroshima, atau Nagano, pelancong dapat menghemat banyak uang dengan JR Pass. Namun, pengeluaran akan lebih sulit dihitung setelah pengumuman harga JR Pass standar akan naik hampir 70 persen.

Harga Terbaru JR Pass

  • Pass 7 hari: 29.640 yen jadi 50 ribu yen (sekitar Rp5,6 juta)
  • Pass 14 hari: 47.250 yen jadi 80 ribu yen (sekitar Rp8,9 juta)
  • Pass 21 hari: 60.450 yen → 100 ribu yen (sekitar Rp11,1 juta)

Jika Anda seorang high-roller yang ingin membeli JR Pass yang memungkinkan Anda naik Green Cars shinkansen, gerbong kelas premium kereta peluru, kenaikan harganya lebih besar.

Kenaikan harga JR Green Car Pass

  • Pass 7 hari: 39.600 yen → 70 ribu yen (sekitar Rp7,8 juta)
  • Pass 14 hari: 64.120 yen → 110 ribu yen (sekitar Rp12,2 juta)
  • Pass 21 hari: 83.390 yen → 140 ribu yen (sekitar Rp15,6 juta)

Sebagai catatan, harga yang ditampilkan adalah tiket JR Pass dewasa. Tiket untuk anak-anak berusia 6--11 tahun bertarif setengah dari harga dewasa.

Infografis Destinasi Wisata Bahari yang Populer di Indonesia
Infografis Destinasi Wisata Bahari yang Populer di Indonesia.  (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya