Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf)Â mengumumkan sejumlah desa wisata yang menjadi pemenang program Kampanye Sadar Wisata 5.0. Apresiasi tersebut diberikan dengan tujuan agar para pegiat usaha di desa-desa wisata dapat termotivasi untuk mengembangkan potensi yang dimiliki oleh daerahnya.
"Mereka mendapatkan apresiasi malam ini agar termotivasi untuk bisa terus mengeskalasi, mengamplifikasi, dengan promosi maupun juga dengan akselerasi daripada produk-produk desa wisata dan ekonomi kreatif di masing-masing desa wisata secara presisi," kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno saat ditemui di acara Puncak Penganugerahan Desa/Kampung Wisata Terbaik Kampanye Sadar Wisata 5.0, Ciputra Artpreneur, Jakarta Selatan, Minggu, 27 November 2023.
Baca Juga
Ada lima kategori pemenang pada program tersebut. Kategori pertama yaitu Kepala Desa atau Lurah Terbaik dimenangkan oleh Kampung Wisata Sosromenduran, Yogyakarta;Â Kampung Wisata Purbayan, Yogyakarta; Desa Wisata Podokoyo, Pasuruan; Desa Wisata Rembitan, Lombok Tengah; dan Desa Wisata Lumban Suhi-suhi, Sumatera Utara.
Advertisement
Kategori kedua adalah Local Champion Terbaik dimenangkan oleh Ahmad Muhfodar Ersyidik, Desa Wisata Candirejo, Magelang; R.M. Rahadyan Candhra Ismaya, Kampung Wisata Kadipaten, Yogyakarta; Purna Irawan, Desa Wisata Poncokusumo, Malang; Lukman, Desa Wisata Jerowaru, Lombok Timur; serta Risman, Desa Wisata Papagarang, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur.
Kategori selanjutnya adalah Diseminasi Sadar Wisata yang diberikan kepada tiga juara. Juara pertama diraih oleh Desa Wisata Kulati, Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara. Juara kedua diraih oleh Desa Wisata Bugisan, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Kemudian, juara ketiga diraih oleh Desa Wisata Rembitan, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat.
Pemenang Kategori Inovasi Produk dan Pemasaran
Pada Kategori Inovasi Produk dan Pemasaran, posisi juara pertama diraih oleh Kampung Wisata Patehan, Yogyakarta. Juara kedua yaitu Desa Wisata Pasrujambe, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. Juara ketiga adalah Kampung Wisata Mendut, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.
Terakhir, pemenang untuk kategori Kelembagaan posisi juara pertama diraih oleh Kampung Wisata Purbayan, Kota Yogyakarta. Juara kedua adalah Desa Wisata Wringinanom, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Juara ketiga yaitu Kawasan Perdesaan Berbasis Pariwisata Pulau Sibandang, Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara.
Dalam kesempatan tersebut, Sandi mengungkapkan bahwa desa-desa wisata tersebut menjadi lokomotif untuk membangun Indonesia dengan lebih kuat dan tangguh. Tahun depan, program tersebut juga akan ditingkatkan dengan berbagai penguatan, khususnya di bidang sumber daya manusia.
Ia menyatakan program tersebut adalah langkah konkret yang bisa dilakukan oleh pemerintah. Ia menyebut bahwa melalui program ini, pemerintah dapat menyentuh langsung akar rumput dari 45 juta pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif di Indonesia.
Advertisement
Langkah Kolaboratif
Sandi juga menyebutkan agar gerakan ini tidak terhenti begitu saja maka ada langkah kolaboratif yang perlu dilakukan. "Harus ada langkah kolaboratif yang melibatkan institusi pendidikan, dunia usaha, pemerintah daerah, kabupaten, kota, provinsi, juga media yang terus meliput dan komunitas. Tulang punggungnya adalah komunitas," ungkap Sandi, akrab disapa.
"Kita ingin hadirkan lokal-lokal champion yang akan terus menggali potensi dari masing-masing desa wisata, sehingga tidak hanya berjalan 2–3 tahun setelah itu mandek, tapi akan terus berkembang dan berkembang lagi," tuturnya.
Ia juga menyebutkan bahwa suatu saat, desa wisata akan mendapatkan pengakuan dunia. Desa wisata kita sudah dimasukkan ke dalam UNTWO (Organisiasi PBB yang bergerak di bidang Pariwisata Dunia). "Kita harapkan ini dapat menjadi penggerak lokal champion desa wisata untuk terus meningkatkan capaiannya," jelas Sandi.
Selain itu, ia menyebutkan bahwa penting untuk meningkatkan aksesibilitas, amenitas, dan atraksi seperti membuat acara berkualitas di desa-desa wisata. "Masing-masing local champion sudah ada ilmunya, tinggal mengeksekusi," pungkasnya.
Dapat Dana dari Bank Dunia
Dalam kesempatan yang sama, Sandiaga menyebutkan bahwa Bank Dunia setuju memberikan pendanaan USD 30 juta atau sekitar Rp465 miliar untuk untuk Program Pengembangan Pariwisata Terintegrasi dan Berkelanjutan Lintas Kementerian dan Lembaga, termasuk kelanjutan program Kampanye Sadar Wisata (KSW) pada 2024 yang ada di Kemenparekraf.
"Bank Dunia setuju pada 2024 akan menyediakan tambahan pendanaan untuk kelanjutan program ini," kata Sandiaga di Jakarta, Minggu, 26 November 2023, dikutip dari Antara.
Selain pendanaan dari Bank Dunia, Kemenparekraf juga akan menyiapkan dana pendukung untuk kelanjutan program KSW 2024. Sejauh ini, mereka masih menggodok perhitungan anggaran untuk program tersebut.
Sandiaga mengatakan dana-dana tersebut nantinya akan digunakan untuk mendukung desa-desa wisata yang membutuhkan peningkatan sumber daya manusia (SDM) dan penguatan kelembagaan. Kemenparekraf akan memastikan dana yang ada turut diimbangi dengan tata kelola yang baik. Perencanaan program KSW terus dimatangkan agar program dapat tereksekusi dengan baik, tepat sasaran, tepat manfaat, dan tepat waktu.
"Akan kami pastikan agar semuanya dengan tata kelola yang baik dan melibatkan semua pihak. Bukan hanya perencanaan, tapi juga penggunaan dan audit agar dana ini bisa secara akuntabel digunakan untuk kesejahteraan rakyat secara total," jelas dia.
Advertisement