Liputan6.com, Jakarta - Penyanyi Taylor Swift diduga menolak undangan untuk tampil di konser penobatan Raja Charles III pada Mei 2023. Hal itu terungkap dari klaim pakar kerajaan Omid Scobie dalam buku barunya, "Endgame: Inside the Royal Family and the Monarchy’s Fight for Survival."
Mengutip dari laman NY Post, Selasa, 28 November 2023, Scobie tidak merinci alasan pelantun "London Boy" itu menolak tampil. Namun saat itu dia sedang menampilkan konser terakhir dari tiga konsernya di Nashville, Tennessee, pada hari konser raja.
Baca Juga
Sebelumnya, beberapa musisi dikabarkan diminta tampil di acara bersejarah tersebut. Mantan pacar Taylor Swift, Harry Styles, serta Adele, Robbie Williams, dan Spice Girls, tampaknya punya hal-hal yang lebih baik untuk dilakukan.
Advertisement
Perwakilan Elton John sebelumnya mengonfirmasi bahwa legenda "Rocket Man" itu menolak tampil karena konflik jadwal. "Keluarga kerajaan telah menghadapi sejumlah masalah. Bencana yang terjadi akhir-akhir ini, dan siapa pun yang tampil di acara tersebut harus mempertimbangkan apakah akan ada dampak buruk dari penampilan mereka di kalangan penggemar mereka," jelas juru bicara Simon Jones kepada Rolling Stone pada bulan Maret 2023.
Kurangnya undangan yang diterima sangat kontras dengan perayaan Platinum Jubilee mendiang Ratu Elizabeth II. Hanya satu tahun sebelumnya, acara tersebut menampilkan Alicia Keys, Diana Ross, John, Andrew Lloyd Webber, Duran Duran, Nile Rodgers, Lin-Manuel Miranda, Rod Stewart dan Andrea Bocelli.Â
Pertimbangan Tolak Tawaran Tampil
Juri "American Idol" Katy Perry dan Lionel Richie, serta Andrea Bocelli dan Take That, akhirnya tampil di konser kerajaan Charles di Kastil Windsor di depan 20.000 penggemar. Namun, penggemar Richie kecewa dengan suaranya dan penampilannya yang kurang bagus, bahkan ada yang membandingkan suaranya dengan Kermit the Frog atau suara amatir di bar karaoke.
Sementara itu, putri Pangeran William dan Kate Middleton, Putri Charlotte, terlihat bernyanyi bersama lagu "Roar" dan"Firework" milik Perry. Tom Cruise juga menghibur penonton dengan pesan yang direkam sebelumnya untuk merayakan penobatan Charles dan Ratu Camilla.
Adapun anggota keluarga kerajaan Inggris diduga sudah muak dengan keengganan Raja Charles III untuk berdamai dengan putra bungsunya, Pangeran Harry. Di salinan awal "Endgame: Inside the Royal Family and the Monarchy’s Fight for Survival" yang diperoleh Page Six, jurnalis Omid Scobie berbicara ke beberapa sumber tentang pergolakan Duke of Sussex, beberapa tahun terakhir.Â
Advertisement
Konflik Kerajaan dengan Pangeran Harry
Dikutip dari Page Six, Senin, 27 November 2023, Pangeran Harry dan istrinya, Meghan Markle, mundur sebagai anggota senior keluarga kerajaan dan pindah ke California pada 2020. Sejak itu, keduanya telah merilis klaim mengejutkan tentang monarki di berbagai wawancara serta dalam memoar Pangeran Harry, "Spare".
Harry dan Markle diduga telah melakukan beberapa upaya untuk berhubungan kembali dengan anggota keluarga mereka yang terasing. Namun, tampaknya Charles dan lainnya tidak bergeming.
"Ini rumit, tetapi ada rasa frustrasi yang semakin meningkat di kalangan anggota keluarga kerajaan Inggris yang lebih luas karena Charles tidak mau memperbaiki keadaan demi semua orang," kata sumber kerajaan kepada Scobie.
Sementara itu, seorang teman Harry mengklaim bahwa pihak kerajaan menghubungi Charles untuk mengucapkan Selamat Natal kepada keluarganya pada 2022 setelah ayahnya menolak untuk memulai terlebih dahulu, klaim kutipan lain dari buku tersebut. "Itu adalah percakapan yang canggung, tapi dia tahu jika dia tidak mengambil langkah pertama tersebut, tidak akan pernah ada kemajuan apa pun," jelas temannya tentang keputusan Harry untuk menghubungi ayahnya.
"Tidak ada bicara keras, tidak ada argumen… tapi Raja bersikap dingin dan singkat dibandingkan terbuka terhadap dialog yang seharusnya," lanjut pihak tersebut.
Keluarga Putus Asa Terhadap Konflik Kerajaan
Di bagian lain buku tersebut, Scobie menuduh "baik institusi maupun keluarga" masih berjuang untuk "memahami fakta" ​​bahwa Harry dan Markle telah mencapai kesuksesan dalam upaya mereka setelah meninggalkan Inggris. "Saya telah menyaksikan Istana Kensington dan Istana Buckingham berulang kali merasa khawatir akan dikalahkan dan digelincirkan oleh pasangan tersebut, dan bocor informasi negatif tentang Harry dan Meghan… pada saat-saat yang bisa dengan mudah terfokus pada berita kerajaan yang asli," tulis jurnalis kontroversial itu.
Buku mengejutkan ini juga membahas dampak keluarnya Harry dari Inggris dan drama berikutnya yang disebabkan oleh beberapa wawancara terhadap Pangeran William."Setelah Harry keluar, William menjadi lebih sendirian dalam pertarungan dirinya sendiri," tulis Scobie.
Ia menambahkan, "Meski selalu menempuh jalan yang berbeda, Harry dan William pernah berbagi kantor, bekerja di yayasan yang sama, dan ingin melindungi keluarga mereka dari hal-hal yang mereka berdua takuti."
Sebuah sumber juga mengklaim kepada penulis bahwa William dan ayahnya, Charles "telah bersatu dalam rasa frustrasi mereka terhadap Harry."
Â
Advertisement