Liputan6.com, Jakarta - Sushi menjadi salah satu makanan Jepang favorit orang Indonesia. Tak heran bila restoran sushi makin banyak yang bermunculan di berbagai tempat dengan menu dan pengalaman yang berbeda.
Itu pula yang berusaha ditawarkan Sushiro, jaringan restoran sushi asal Jepang yang baru buka gerai pertamanya di Indonesia. Lokasi tepatnya di Pondok Indah Mall 1, lantai 1.
Baca Juga
Kultur Jepang terasa sejak di area pintu masuk. Sapaan 'Irasshaimase' dilontarkan pegawai restoran yang mengenakan yukata biru dan ikat kepala. Ia lalu menanyakan apakah tamu sudah mereservasi tempat sebelumnya. Kalau pun belum, ia akan membantu mengarahkan ke tempat duduk kosong yang tersedia.
Advertisement
Saya mendapat meja tepat di samping conveyor belt yang disebut juga sebagai kaitenzushi. Itu menjadi konsep utama yang diusung restoran yang berdiri sejak 1984. Bahkan, Sushiro memegang gelar 'No. 1 Sales in Japan' dalam kategori sushi conveyor belt, selama 11 tahun sejak 2012.
Satu meja idealnya menampung empat orang, tetapi bisa juga diatur untuk enam orang. Meski di meja sudah disiapkan beberapa piring sushi beragam varian, mata tetap penasaran dengan deretan piring beraneka warna yang hilir mudik di atas konveyor berjalan. Tersedia pula tab di meja yang digunakan untuk memesan menu lain yang tak disajikan di konveyor belt.
Salah satu andalan menu nigiri sushi mereka adalah Salmon Belly alias Otoro. Terdapat dua potong sushi di satu piring. Potongan daging ikannya lumayan tebal dan besar dengan rasa yang segar. Anda bisa menyantapnya langsung tanpa dicelup di kecap atau dipadukan dengan wasabi yang pedasnya menyengat ke kepala.
Â
Â
Lebih dari 100 Pilihan Menu
Jumbo Scallop Sushi juga lezat. Daging scallop putih yang gendut terasa lembut, tak sulit dikunyah. Segar sudah pasti, tak ada bau amis sama sekali tercium. Jangan lewatkan sushi kalbi shio. Menu ini terbilang unik karena jarang restoran sushi mengolah daging sapi menjadi sushi. Daging sandung lamur berbumbu teriyaki yang manis terasa pas berpadu dengan nasi pulen khas Jepang.
Favorit saya adalah sushi omelet telur. Potongan telur gulungnya besar. Teksturnya lembut, menyenangkan untuk langsung di-hap. Tapi karena rasanya cenderung lebih manis dibandingkan olahan telur khas Indonesia, tak semua lidah Indonesia bisa menerima. Itu hanya sebagian kecil dari lebih dari 100 pilihan menu yang tersebut, mulai dari makanan pembuka, sushi, side dish, hingga minuman.
"Kalau kita sih, semua orang bisa merasakan sushi seperti di Jepang. Untuk sekarang ini, kita terapkan sama seperti di Jepang, sembari kita dengarkan apa yang kustomer pikirkan. Apa ada hal yang bisa di-develop supaya sesuai dengan (masyarakat) Indonesia," kata Koki Hayashi, Direktur Sushiro Indonesia, ditemui di sela pembukaan gerai di Jakarta, Selasa, 28 November 2023.
Â
Advertisement
Beda Warna Piring, Beda Harga
Piring yang disediakan terdiri dari beberapa warna. Hal itu untuk memudahkan tamu menghitung berapa tagihan yang harus dibayar karena banyak yang sering tak sadar sudah menumpuk piring cukup tinggi. Bocorannya, merah Rp19.000, silver Rp25.000, gold Rp33.000, dan hitam Rp44.000. Jangan khawatir seret karena mereka menyediakan pojok isi ulang air minum di beberapa titik. Anda bisa langsung mengisinya sendiri.
Sushiro juga melayani pesanan online yang bisa dikirimkan dengan cepat. "Tempura dan lain-lain yang perlu dimasak dulu memang agak lama, tapi sushi bisa lebih cepat," imbuh Hayashi.
Hayashi mengaku pihaknya membutuhkan waktu setahun untuk menyiapkan pembukaan restoran Sushiro pertama di Indonesia. Tantangan utamanya adalah mendapatkan bahan baku dan produk yang masuk standar Jepang.
"Kalau Sushiro, kami tidak terbatas di satu supplier atau satu tempat, tetapi mengumpulkan bahan terbaik di seluruh dunia," sambungnya.
Pada tahap awal, mereka menargetkan Jakarta untuk memantapkan posisi di pasar Indonesia. Saat ini, Sushiro punya 641 cabang di Jepang dan beberapa store di luar negeri seperti Singapura, Korea Selatan, Thailand, Hong Kong, Taiwan, dan Tiongkok.
Diplomasi Kuliner Jepang - ASEAN
Diplomasi kuliner menjadi cara yang dipilih oleh Jepang dalam mengeratkan hubungannya dengan 11 negara yang tergabung dalam Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara (ASEAN). Terlebih, hubungan keduanya sudah memasuki usia emas 50 tahun. Jika tahun lalu misi Jepang untuk ASEAN mengenalkan menu soba, tahun ini pihaknya membawa menu sushi dan ikan khas Jepang, Yellowtail.
"Kami ingin agar semakin banyak masyarakat ASEAN tahu lebih banyak soal budaya makanan Jepang. Maka mereka bisa menikmatinya dan punya kesempatan untuk mengunjungi Jepang suatu waktu," kata Dubes Jepang untuk ASEAN, Masahiko Kiya di Kantor Sekretariat ASEAN, Selasa, 21 November 2023, dikutip dari kanal Global Liputan6.com.
Dubes Kiya menyebut bahwa acara kuliner semacam ini akan menjadi acara tahunan yang diadakannya, dengan tujuan mengenalkan makanan khas Jepang secara lebih luas lagi dan agar semakin banyak orang mengenal makanan tradisional khas Negeri Sakura itu. Dalam kesempatan ini, koki asli Jepang bernama Naoyuki Shimada dari restoran Okuzono, salah satu restoran Jepang terkenal di kawasan Senopati, Jakarta, mengajak beberapa duta besar dan delegasi ASEAN untuk mencoba membuat maki sushi roll.
Para delegasi diajak untuk membuat sushi roll versi mereka sendiri dengan sejumlah topping yang sudah disediakan seperti tuna, salmon, telur atau tamago dalam bahasa Jepang, crabstick, timun hingga ayam teriyaki.
Advertisement